Danau Maninjau Tercemar, Ikan Rinuak Langka Sejak Tujuh Bulan Lalu

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 4 Juni 2023 07:45 WIB

Pemandangan Danau Maninjau dari Puncak Lawang, Agam, Sumatera Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Agam - Nelayan menyebutkan ikan rinuak di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, langka sejak tujuh bulan lalu akibat air danau vulkanik tersebut tercemar, sehingga nelayan tidak sulit mendapatkan ikan endemik itu.

Seorang nelayan di Danau Maninjau, Johanes (40), Minggu, 4 Juni 2023, mengatakan ikan rinuak mulai langka sejak kematian ikan pada November 2022 sampai sekarang. "Biasanya beberapa bulan ikan rinuak akan kembali dan sekarang tidak muncul ke danau, sehingga saya jarang mendapatkan rinuak tersebut," katanya.

Ia menambahkan ikan rinuak itu menjadi langka setelah air Danau Maninjau tercemar akibat terjadinya pembalikan air dari dasar ke permukaan danau, sehingga oksigen berkurang di perairan.

Dengan kondisi itu, rinuak mencari air bersih di muara dan sungai sekitar danau. Apabila sudah berkembang biak maka rinuak kembali ke danau. "Ini pernah terjadi pada 2017, ikan langka sampai dua tahun dan kembali muncul pada 2019," katanya.

Ia mengakui, saat ini harga ikan rinuak di atas Rp 100 ribu per kilogram, namun nelayan jarang mendapatkan hasil tangkapan ikan rinuak. Sebelumnya, ia pernah menjual ikan rinuak seharga Rp 80 ribu per kilogram sebelum Ramadhan 1444 Hijriah, sedangkan harga normal hanya Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogram.

Ikan rinuak yang dijual tersebut merupakan hasil penyimpanan di pendinginan dan rencana dijual menjelang Idul Fitri. "Biasanya ikan rinuak saya simpan di pendinginan untuk para perantau, namun pedagang sering ke sini untuk menawar, sehingga dijual," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam, Rosva Deswira, menambahkan kondisi air masih tercemar dan pada pertengahan Mei 2023, ikan keramba jaring apung juga mati sekitar 15,2 ton. "Kondisi air masih tercemar yang mengakibatkan ikan mati dan termasuk ikan rinuak," katanya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

6 jam lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

25 Tahun Kota Banjarbaru, Berikut Destinasi Wisata Unggulannya

7 jam lalu

25 Tahun Kota Banjarbaru, Berikut Destinasi Wisata Unggulannya

27 April 1999 merupakan hari lahir Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Ini profil dan destinasi wisata unggulan di Kota Idaman ini.

Baca Selengkapnya

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

2 hari lalu

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

5 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

6 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

10 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

11 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

17 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

18 hari lalu

BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

Puluhan rumah rusak tersebut akibat banjir bandang yang berisi lahar dingin atau material vulkanik Gunung Marapi yang terseret limpasan air hujan.

Baca Selengkapnya