Kampusnya Ditutup, Mahasiswa STMIK Tasikmalaya Datangi Kantor Nadiem Minta Solusi

Kamis, 8 Juni 2023 18:26 WIB

STMIK Tasikmalaya. Google Street Viee

TEMPO.CO, Jakarta - Pencabutan izin operasional puluhan kampus swasta oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi menyisakan sejumlah masalah. Salah satu kampus yang ditutup adalah Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer atau STMIK Tasikmalaya. Kampus itu ditutup pada Maret lalu.

Perwakilan mahasiswa STMIK Tasikmalaya itu menyambangi kantor Kementerian Pendidikan di Jakarta pada Rabu, 7 Juni lalu. “Kementerian jangan hanya menutup lalu pergi istilahnya begitu,” kata Mahasiswa S1 Teknik Informatika STIMIK Tasikmalaya Fikri Anwar Rafdillah kepada Tempo pada Rabu malam,7 Juni 2023.

Bersama anggota DPRD dan Dinas Pendidikan Tasikmalaya, delapan mahasiswa dari kampus tersebut bertemu dengan Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Lukman.

Dalam pertemuan itu, para mahasiswa menyebutkan beberapa masalah yang terjadi setelah kampus ditutup. “Masalah itu mulai dari pemberkasan data mahasiswa, pembiayaan kuliah, dan keberlangsungan perkuliahan mahasiswa,” ujar Fikri yang merupakan eks Presiden Mahasiswa STMIK Tasikmalaya.

Pemberkasan data mahasiswa oleh pihak kampus untuk divalidasi dan diverifikasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 4 Jawa Barat dan Banten, menurutnya, hampir 80 persen tuntas terhitung sejak tiga bulan lalu. Beberapa data mahasiswa masih ada yang belum tervalidasi dan belum dimasukkan datanya oleh kampus yang ditutup.

Advertising
Advertising

Kemudian, soal pembiayaan uang kuliah. Mereka meminta agar pemerintah turun tangan membantu biaya kuliah mahasiswa yang terdampak. Dari hasil pendataan yang masih terus berlangsung, sedikitnya ada 130 mahasiswa yang putus kuliah setelah izin STMIK Tasikmalaya dicabut pemerintah. Penyebabnya, terkendala biaya.

Jumlah mahasiswa yang terdampak penutupan STMIK Tasikmalaya sekitar 800 orang. Namun, berdasarkan pencarian informasi dan data, kata Fikri, jumlahnya sekitar 650 orang. Sebagian pindah dan mendaftar ke tiga kampus swasta sesuai jurusannya yaitu D3 Komputer Akuntansi atau S1 Teknik Informatika.

Besaran uang kuliah per semester di tiga kampus itu beragam, ada yang lebih murah dan lebih mahal dari sebelumnya, seperti S1 sebesar Rp 3,7 juta. “Walaupun ini bukan tanggung jawab Kementerian, tapi kami mau mengadu ke siapa lagi?” kata dia.

Masalah lain terkait keberlanjutan perkuliahan, khususnya kalangan mahasiswa tingkat akhir yang berjumlah sekitar 150 orang di D3 dan S1. Kuliah Fikri misalnya, masih menyisakan tiga mata kuliah di semester akhir termasuk skripsi. Namun, di kampus barunya, dia harus menambah dua semester lagi.

Aturan itu, setahunya, berlaku bagi mahasiswa pindahan. “Minimal kalau ingin keluar penomoran ijazah nasional harus dua semester, itu merugikan kami di segi waktu dan uang,” katanya.

Soal biaya tambahan dua semester itu, menurut Fikri, Kementerian menyarankan mahasiswa agar mendorong yayasan kampus bertanggung jawab. "Jika tidak dapat bertanggung jawab, disarankan lapor ke pihak yang berwajib," ujarnya. “Hasil pertemuan dengan Dikti memang tidak ada solusi, tapi katanya mereka bersedia datang ke Tasikmalaya untuk audiensi minggu depan".

Pilihan Editor: Mahasiswa ITB Meninggal Saat Uji Coba Pesawat Nirawak, Kampus Lakukan Investigasi

Berita terkait

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

1 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

2 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

3 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

3 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

5 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

5 hari lalu

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.

Baca Selengkapnya

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

6 hari lalu

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

8 hari lalu

Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

10 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.

Baca Selengkapnya