India Wajibkan Merek Ponsel Cina Gandeng Operator Lokal, Kenapa?

Kamis, 15 Juni 2023 14:08 WIB

Umat Islam mengambil gambar dengan ponselnya menjelang salat Idul Fitri berjemaah di Masjid Jama, New Delhi, India, 16 Juni 2018. India dan Pakistan memiliki populasi muslim terbesar di Asia. (AP Photo/Manish Swarup)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi India mengeluarkan aturan baru soal ponsel impor, terutama ponsel Cina. Pemerintah India rupanya resah dengan operator seluler Cina yang melakukan ekspansi ke wilayahnya.

Pemerintah pusat India telah merumuskan proposal strategis yang ditujukan untuk mengatur operasi operator seluler Cina di wilayah India. Proposal ditujukan kepada perusahaan ponsel Cina juga Asosiasi Seluler dan Elektronik India (ICEA). Isinya, permintaan resmi kepada merek ponsel Cina terkemuka termasuk Xiaomi, Oppo, Realme, dan vivo, untuk menjalin kemitraan dengan operator lokal.

Langkah ini dilihat sebagai upaya untuk memastikan akuntabilitas dan keterlibatan yang lebih besar dari para pemangku kepentingan India dalam memfungsikan perusahaan seluler itu di dalam negeri. Selain itu, pemerintah pusat telah mendesak perusahaan handset seluler Cina untuk menunjuk eksekutif India duduk di antara kursi kepemimpinan perusahaan seperti CEO (chief executive officer), CFO (chief financial officer), dan CTO (chief technical officer).

Perusahaan handset seluler Cina juga telah diarahkan untuk melibatkan produsen India dan secara signifikan meningkatkan manufaktur lokal, memperluasnya ke tingkat komponen melalui kolaborasi dengan perusahaan India. Pemerintah pusat telah menekankan perlunya usaha patungan dengan bisnis India untuk memfasilitasi ekspansi ini.

Perusahaan Cina tersebut didesak untuk meningkatkan ekspor mereka dari India dan membangun jaringan distribusi lokal. Langkah-langkah ini bertujuan untuk meningkatkan manufaktur dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan posisi India sebagai pusat manufaktur untuk industri seluler.

Advertising
Advertising

Pemerintah India di sisi lain tengah menyelidiki modus penghindaran pajak dan tuduhan penipuan pengiriman uang dalam jumlah yang signifikan. Aturan baru dibuat ditujukan pula untuk memberi pengawasan praktik keuangan terhadap beberapa merek smartphone Cina.

Pemerintah India juga menyatakan ingin mengatasi kekhawatiran yang diajukan oleh peritel offline terkait diskon online yang agresif. Caranya, mendorong keterlibatan mitra ekuitas India tidak hanya dalam manufaktur tetapi juga dalam aktivitas penjualan dan pemasaran perusahaan-perusahaan tersebut.

Saat ini, berbagai merek ponsel pintar Cina telah beroperasi secara luas di India. Mereka menjadi bagian dari 15,43 persen komoditi impor India pada 2021-22--dan 13,79 persen pada 2022-23.

GIZMOCHINA, BUSINESS TODAY, THE ECONOMIC TIMES

Pilihan Editor: 6 Perguruan Tinggi Swasta di Jabar dan Banten Ditutup, Mana Saja?

Berita terkait

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

2 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

2 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

2 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

4 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

4 hari lalu

Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

Ponsel Oppo meraih 17,99 persen dan menyabet posisi pertama sebagai merek paling diminati masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

5 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

5 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

5 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

7 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

7 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya