Peradaban Sistem Irigasi Indonesia Era Kuno Bikin Penasaran Kaisar Jepang Naruhito

Reporter

Antara

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 20 Juni 2023 19:31 WIB

Kaisar Jepang Naruhito, bersama dengan Permaisuri Masako, bereaksi ketika mereka mengunjungi Kebun Raya Bogor didampingi oleh Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Widodo pada pertemuan mereka di Bogor, Senin, 19 Juni 2023. Pasangan ini baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-30 tahun. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito dan Permaisuri Masako tertarik dengan peradaban sistem irigasi di Indonesia yang salah satu kisahnya tergambar dari Prasasti Tugu, Prasasti Harinjing dan Prasasti Palepangan di Museum Nasional, Jakarta.

“Berapa orang yang ikut mengerjakan saluran air ini?,” kata Kaisar Naruhito di Museum Nasional, Jakarta, Selasa.

Ketertarikan Kaisar Naruhito terhadap peradaban sistem irigasi Indonesia tercermin dari rasa keingintahuan Kaisar ketika Kurator Arkeologi Hindu Buddha Museum Nasional Fifia Wardhani menjelaskan mengenai prasasti-prasasti tersebut.

Rasa penasaran Kaisar Naruhito terutama muncul terhadap Prasasti Tugu yang ditemukan di Koja, Jakarta Utara, pada abad ke-5 Masehi dan dikeluarkan pada masa Pemerintahan Raja Purnawarman, Kerajaan Tarumanegara.

Prasasti Tugu berisi tentang pembangunan dua sungai atau kanal yaitu Candrabhaga dan Gomati dengan Candrabhaga telah digali terlebih dahulu sehingga airnya mengalir sampai ke laut dan melewati istana kerajaan Purnawarman.

Advertising
Advertising

Setelah Candrabhaga, Purnawarman memerintahkan penggalian sungai sepanjang 12 kilometer bernama Gomati yang dilakukan pada tahun ke-22 dari masa Pemerintahan Purnawarman dan selesai dalam tempo 21 hari.

Penemuan Prasasti Tugu ini menjadi indikasi bahwa pada masa itu masyarakat memahami pentingnya pengelolaan sumber daya air dan pembangunan infrastruktur dengan memahami karakter alam lingkungan tempat tinggal.

Baca juga: Jokowi Terima Kunjungan Kaisar Jepang Naruhito di Istana Bogor Pagi Ini

Kaisar Naruhito heran masyarakat Indonesia bisa bangun sistem irigasi

Kaisar Naruhito pun terheran-heran karena pada masa dahulu masyarakat Indonesia sudah mampu mengatur sistem irigasi air, bahkan dengan waktu yang sangat singkat sehingga ia bertanya jumlah orang yang membangun irigasi tersebut.

Tak hanya sistem irigasi, Kaisar Jepang juga penasaran dengan prasasti-prasasti ini karena hingga kini masih bagus dan layak untuk dipamerkan kepada publik padahal sudah ditemukan sejak abad ke-5.

Prasasti-prasasti yang dilihat oleh Kaisar Jepang terbuat dari batu alam namun memiliki bentuk yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi keawetan dari bentuk maupun tulisan yang ada di prasasti.

“Jenis bahannya (prasasti) apa? Karena aksaranya masih jelas,” ujar Kaisar Naruhito.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid menjelaskan Kaisar Jepang memang memiliki ketertarikan khusus terkait sistem irigasi air karena selaras dengan bidang studi perkuliahan Kaisar.

Menurut Hilmar, ketertarikan Kaisar Naruhito terhadap Prasasti Tugu menunjukkan bahwa sebetulnya ada pengetahuan yang luar biasa dalam masyarakat Indonesia terkait sistem irigasi sejak dahulu.

“Bagi mereka (Kaisar Jepang dan rombongan) yang mempelajari sejarah pengelolaan air menyadari bahwa orang di kawasan (Indonesia) ini untuk waktu begitu lama sudah mengembangkan pengetahuan secanggih itu. Tentunya ini menakjubkan untuk beliau berdua,” kata Hilmar.

Pilihan Editor: Jokowi Hadiahkan Arwana Super Red untuk Kaisar Jepang Naruhito

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

10 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

Menyusuri Hatta Falaj, Saluran Irigasi Kuno Bawah Tanah di Dubai

19 hari lalu

Menyusuri Hatta Falaj, Saluran Irigasi Kuno Bawah Tanah di Dubai

Hatta Falaj di Dubai mengalirkan air dari bawah pengunungan Hajar untuk kebutuhan pertanian dan minum warga di masa lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

45 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Tinjau Lokasi Rawan Tawuran di Cilincing dan Koja, Kapolres Jakut Apresiasi Posko Keamanan Bikinan Masyarakat

54 hari lalu

Tinjau Lokasi Rawan Tawuran di Cilincing dan Koja, Kapolres Jakut Apresiasi Posko Keamanan Bikinan Masyarakat

Ada tempat di kawasan Koja yang dijadikan lokasi tawuran pada malam pertama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

57 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.

Baca Selengkapnya

Polsek Koja Sita 143 Knalpot Brong, Gelar Operasi Cegah Kejahatan Jalanan 3C

28 Januari 2024

Polsek Koja Sita 143 Knalpot Brong, Gelar Operasi Cegah Kejahatan Jalanan 3C

Penyitaan knalpot brong juga dimaksud untuk menjaga lingkungan aman, nyaman dan harmonis terutama menjelang Pemilu.

Baca Selengkapnya

Profil Bendungan Karian di Banten Senilai Rp 2,2 Triliun yang Baru Diresmikan Jokowi

8 Januari 2024

Profil Bendungan Karian di Banten Senilai Rp 2,2 Triliun yang Baru Diresmikan Jokowi

Bendungan Karian yang diresmikan Presiden Jokowi pada hari ini telah dibangun sejak tahun 2015 dan menelan anggaran hingga Rp 2,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Kasus Penemuan Mayat Bapak-Anak di Koja Ditutup, Polisi: Tidak Ada Tanda-Tanda Pidana

15 Desember 2023

Kasus Penemuan Mayat Bapak-Anak di Koja Ditutup, Polisi: Tidak Ada Tanda-Tanda Pidana

Polisi menutup kasus penemuan mayat bapak-anak di Koja, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat Bapak-Anak di Koja, Kondisi Istri Membaik dan Sudah Kumpul dengan Keluarga

2 Desember 2023

Kasus Mayat Bapak-Anak di Koja, Kondisi Istri Membaik dan Sudah Kumpul dengan Keluarga

Kondisi istri yang ditemukan selamat di kasus temuan mayat bapak-anak membusuk di Koja, Jakarta Utara, sudah membaik

Baca Selengkapnya

Kampanye Anies Baswedan Hari Pertama di Jakarta Utara, Relawan Bikin Tembok Harapan di Koja

28 November 2023

Kampanye Anies Baswedan Hari Pertama di Jakarta Utara, Relawan Bikin Tembok Harapan di Koja

Seorang relawan Yani berharap keluhannya bisa diselesaikan oleh pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin.

Baca Selengkapnya