3 Fakta Menarik Daging Sintetis

Reporter

Novita Andrian

Editor

Nurhadi

Selasa, 4 Juli 2023 06:23 WIB

Burger dengan daging rekayasa yang siap disantap saat diluncurkan di London (5/8). Menurut Dailymail salah satu penyandang dana penelitian daging rekayasa ini merupakan pendiri Google, Sergey Brin. REUTERS/David Parry

TEMPO.CO, Jakarta - Daging sintetis atau daging in vitro adalah daging yang diproduksi secara sintetis tanpa perlu membunuh hewan. Dalam beberapa tahun terakhir, daging sintetis menjadi topik hangat dalam industri makanan dan lingkungan. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang daging sintetis.

1. Tidak membunuh hewan

Salah satu aspek paling menarik dari daging sintetis adalah tidak ada hewan yang harus dibunuh dalam proses produksinya. Mengutip Good Food Institute, daging sintetis dibuat dengan mengambil sampel sel-sel hewan hidup, seperti sel otot atau jaringan hewan. Diambil melalui biopsi tanpa membahayakan hewan tersebut.

Selanjutnya, sel-sel ini ditempatkan dalam kondisi kultur yang sesuai dengan nutrisi yang tepat untuk memacu pertumbuhan sel. Dalam jangka waktu tertentu, sel-sel ini berkembang menjadi jaringan otot yang mirip dengan struktur dan komposisi daging konvensional.

2. Bermanfaat untuk lingkungan

Advertising
Advertising

Produksi daging konvensional memiliki dampak lingkungan yang signifikan. Daging sintetis, di sisi lain, dapat mengurangi jejak karbon, penggunaan air, dan deforestasi yang terkait dengan industri peternakan tradisional.

Melansir Live Science, daging sintetis jika diproduksi menggunakan energi terbarukan, dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 92 persen dan penggunaan lahan hingga 90 persen dibandingkan dengan daging sapi konvensional.

Selain itu, produksi komersial diharapkan tanpa antibiotik dan kemungkinan akan menghasilkan lebih sedikit risiko penyakit bawaan makanan karena kurangnya risiko paparan dari patogen enterik.

3. Aman dikonsumsi

Daging sintetis tidak akan mengandung residu pestisida. Biasanya pestisida diterapkan pada hewan untuk mengendalikan serangga, tidak ada obat penenang, dan tidak ada obat cacing.

Mengutip The Atlantic, meski sama-sama menggunakan antibiotik, namun dalam produksi daging konvensional, antibiotik diberikan secara rutin kepada hewan yang sehat untuk meningkatkan pertumbuhan. Menurut Food and Drug Administration, 72 persen dari penggunaan antibiotik menyebabkan munculnya bakteri resisten.

Pilihan Editor: Daging Hamburger Sintetis, Seperti Apa Rasanya?

Berita terkait

Ratu Camilla Tak akan Lagi Beli Baju dari Bulu Hewan

3 hari lalu

Ratu Camilla Tak akan Lagi Beli Baju dari Bulu Hewan

Istana Buckingham mengirimkan surat ke PETA kalau Ratu Camilla tak akan lagi membeli baju baru yang terbuat dari bulu hewan asli.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Orangutan, Hewan Tercerdas yang Mirip Manusia

14 hari lalu

5 Fakta Orangutan, Hewan Tercerdas yang Mirip Manusia

Orangutan memiliki kecerdasan lebih tinggi dari simpanse dan gorila.

Baca Selengkapnya

Manfaat Melewatkan Makan Daging bagi Penderita Sirosis Hati

15 hari lalu

Manfaat Melewatkan Makan Daging bagi Penderita Sirosis Hati

Sesekali tidak makan daging bermanfaat bagi penderita penyakit hati stadium lanjut seperti sirosis hati. Peneliti ungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Mencicip Daging BBQ ala Texas di Django's, Pengasapan Butuh Waktu Berjam-jam

21 hari lalu

Mencicip Daging BBQ ala Texas di Django's, Pengasapan Butuh Waktu Berjam-jam

Berisket BBQ ala Texas ini diasapi berjam-jam, menghasilkan sajian daging yang garing di luar tetapi lembut di dalam.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

24 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

29 hari lalu

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

29 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

41 hari lalu

Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

Harga daging sapi meroket H-1 Lebaran di Pasar Palmerah mencapai Rp 150 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

42 hari lalu

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

43 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya