Dosen ITB Perkirakan Perlu Waktu Setahun untuk Siapkan ASI Bubuk ke Publik

Senin, 10 Juli 2023 06:20 WIB

Sampel purwarupa air susu ibu (ASI) dalam bentuk bubuk rintisan mahasiswa dan dosen ITB. Dok.Tim

TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa dan dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) tengah berupaya membuat air susu ibu atau ASI menjadi susu bubuk. Menurut dosen Sekolah Farmasi ITB Amirah Adlia yang ikut membantu tim, diperlukan waktu sekitar setahun untuk menyiapkan pengolahannya bagi publik. Saat ini, meskipun ASI telah berhasil dibuat menjadi susu bubuk, namun masih diperlukan berbagai pengujian dan optimasi alat.

Amirah mengatakan pengembangan ASI menjadi susu bubuk tidak spesifik ke penelitian, melainkan ke pengujian purwarupa produk. “Karena ini sudah di hilir,” kata dosen Teknologi Farmasi itu, Jumat, 7 Juli 2023.

Tim mahasiswa dan dosen ITB, serta contoh ASI bubuk mereka meraih juara ajang Inovasi Digital dan Teknologi Astranauts 2023 pada Juni lalu di kategori Out of the Box yang melombakan ide baru dan unik.

Tim yang dinamakan Mengasihi itu beranggotakan Zakaria Khoiri Hermawan, Desya Zalfa, Muhammad Razan, dan Adi Mahendra Wibowo. Mereka mahasiswa program studi Kewirausahaan di Sekolah Bisnis Manajemen ITB 2021-2024 yang bekerja sama dengan dosen Sarah Ismullah dan Amirah Adlia dari Sekolah Farmasi ITB.

Label Kinasih mereka siapkan untuk susu bubuk hasil jasa pengolahan ASI yang bersifat individual, bukan produk massal. Pengolahannya menggunakan teknologi pengeringan beku (freeze drying). “Problemnya dengan instrumen yang ada pengeringannya lama sehingga biayanya tinggi,” kata Amirah.

Advertising
Advertising

Hasil pengujian protein dari ASI dalam kondisi beku dengan yang sudah menjadi bubuk terhitung relatif sama. “Berkurang ada, tapi tidak signifikan,” ujar dia. Idealnya pengukuran dilakukan secara spesifik sesuai parameter untuk menentukan kualitas ASI, seperti kandungan asam amino. Selain itu soal keberadaan mikroba karena ada yang tergolong baik pada ASI.

Pengujian juga perlu melibatkan paling tidak 15 atau 20 orang yang memberikan ASI untuk sampel. Semakin banyak hasil pengujian diharapkan akan lebih baik. Faktor lain terkait dengan uji stabilitas, misalnya ketahanan ASI bubuk yang disimpan dalam suhu ruang dan di kulkas. Masa pengujiannya ditaksir selama enam bulan, ditambah persiapan lain. “Alatnya, tempat, setahun amannya baru bisa launching,” kata Amirah.

Peminat nantinya bisa membawa simpanan ASI miliknya untuk diolah menjadi susu bubuk setelah dibekukan. Dalam pengolahannya, ASI yang diserahkan tidak lantas dicampur dengan ASI konsumen lain, melainkan masing-masing. “Untuk menghindari terjadinya saudara sepersusuan,” ujar Desya, anggota tim mahasiswa.

Gagasan membuat Kinasih terkait peluang dan teknologi yang bisa mendukung pembuatan ASI dalam bentuk bubuk. Selain itu, menurut Desya, mereka ingin menawarkan solusi bagi ibu pekerja yang kesulitan memberikan ASI bagi bayinya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

104 Tahun ITB: Kini Punya 12 Fakultas dan Sekolah, Apa Saja?

3 hari lalu

104 Tahun ITB: Kini Punya 12 Fakultas dan Sekolah, Apa Saja?

ITB merupakan sekolah tinggi teknik tertua di Indonesia. Saat ini telah memiliki 12 fakultas dan sekolah dengan berbagai program studi.

Baca Selengkapnya

Segini Kisaran Biaya UKT ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

4 hari lalu

Segini Kisaran Biaya UKT ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Kisaran UKT ITB 2024 untuk mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri.

Baca Selengkapnya

Berusia 104 Tahun, ITB Bangun Fasilitas Baru di Bandung, Jatinangor, dan Observatorium Bosscha

4 hari lalu

Berusia 104 Tahun, ITB Bangun Fasilitas Baru di Bandung, Jatinangor, dan Observatorium Bosscha

Keberadaan fasilitas tersebut menjadi bagian dari proses modernisasi dan penguatan ITB dalam paruh kedua 100 tahun ke depan

Baca Selengkapnya

104 Tahun ITB, Ini Sejarah Perguruan Teknik Pertama di Indonesia

4 hari lalu

104 Tahun ITB, Ini Sejarah Perguruan Teknik Pertama di Indonesia

Kampus ITB telah mengarungi perjalanan panjang sejak kolonial Belanda hingga kini.

Baca Selengkapnya

25 Kampus Terbaik di Bandung 2024 Versi EduRank, ITB Urutan Pertama

4 hari lalu

25 Kampus Terbaik di Bandung 2024 Versi EduRank, ITB Urutan Pertama

Daftar kampus terbaik di Bandung pada 2024 versi EduRank. ITB berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Cerita Fathan Azzahran Dapat Raih Nilai Sempurna Tes Kuantitatif UTBK SNBT

5 hari lalu

Cerita Fathan Azzahran Dapat Raih Nilai Sempurna Tes Kuantitatif UTBK SNBT

Fathan Azzahran mendapatkan nilai sempurna yaitu 1000 di subtes kemampuan kuantitatifUTBK SNBT.

Baca Selengkapnya

Pengumuman Seleksi Mandiri ITB Diumumkan Hari Ini, Peserta Lolos Lakukan Hal Ini

8 hari lalu

Pengumuman Seleksi Mandiri ITB Diumumkan Hari Ini, Peserta Lolos Lakukan Hal Ini

Pengumuman seleksi mandiri ITB digelar pukul 15.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Alasan ITB Undur Pengumuman Hasil Seleksi Mandiri 2024

8 hari lalu

Alasan ITB Undur Pengumuman Hasil Seleksi Mandiri 2024

ITB sebelumnya menggelar ujian saringan masuk lewat Seleksi Mandiri pada Sabtu dan Minggu, 22-23 Juni 2024 secara daring atau online.

Baca Selengkapnya

Tim Mahasiswa ITB dan Purdue University Rancang Pesawat Listrik, Bisa Tempuh Rute Jakarta-Singapura

10 hari lalu

Tim Mahasiswa ITB dan Purdue University Rancang Pesawat Listrik, Bisa Tempuh Rute Jakarta-Singapura

Tim mahasiswa ITB dan Purdue University merancang pesawat udara komersial bertenaga listrik yang mampu mengangkut hingga 40 penumpang.

Baca Selengkapnya

Cerita Hafvid Fachrizza Lulus Beasiswa LPDP di Jerman Jurusan Astrofisika

11 hari lalu

Cerita Hafvid Fachrizza Lulus Beasiswa LPDP di Jerman Jurusan Astrofisika

Beragam seleksi dijalani Hafvid Fachrizza, penerima beasiswa LPDP 2024 yang kini berkuliah di Munchen, Jerman.

Baca Selengkapnya