Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Membandingkan Kualitas Udara Jakarta Versi Platform Baru Dinas LH dan IQAir

image-gnews
Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU)    Dinas Lingkungan Hidup Pemerintahan DKI JAKARTA yang berada di Bundaran HI menunjukan kualitas udara dalam kategori sedang pada Sabtu siang 6 Juli 2019. Tempo/Taufiq Siddiq
Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) Dinas Lingkungan Hidup Pemerintahan DKI JAKARTA yang berada di Bundaran HI menunjukan kualitas udara dalam kategori sedang pada Sabtu siang 6 Juli 2019. Tempo/Taufiq Siddiq
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Asep Kuswanto menjamin data yang dipublikasi dari platform baru pemantauan kualitas udara Jakarta bisa dipertanggungjawabkan. Data dipastikannya akurat mengandalkan jaringan 31 stasiun pemantau kualitas udara--meningkat dari sebelumnya yang hanya lima stasiun.

Ke-31 stasiun itu disebutkan milik Dinas LH, BMKG, World Resources Institute (WRI), dan Vital Strategies yang susah terstandarisasi penempatan dan kalibrasinya. "Kini masyarakat bisa memperoleh informasi kualitas udara Jakarta yang real time menggunakan data yang dirilis pemerintah," katanya dalam peluncuran platform baru tersebut, yakni website udara.jakarta.go.id, Jumat 5 Juli 2024.

Asep menyinggung penggunaan data pemantauan kualitas udara Jakarta dari sumber lain yang tak bisa dipertanggungjawabkan, seperti IQAir. Platform ini telah populer sebagai referensi publik termasuk di Jakarta. 

Alat pemantau kualitas udara IQAir di Jalan Perjuangan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang didatangi petugas Dinas LH DKI pada Jumat 25 Agustus 2023. Per hari yang sama ada 24 stasiun atau alat dalam jaringan IQAir yang digunakan untuk memantau kualitas udara Jakarta. (Dok Dinas LH DKI)

"Ini bukan tanding menandingi. Tapi kita tak memahami standarnya apakah mengacu ke pemerintah atau tidak, dikalibrasi atau tidak," kata dia.

Sebelumnya, Asep menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah Standar Nasional Indonesia (SNI), seperti SNI 9178:2023 yang merupakan standar uji kinerja alat pemantauan kualitas udara yang menggunakan sensor berbiaya rendah. Standar ini memastikan bahwa alat pemantau kualitas udara memenuhi kriteria yang diperlukan untuk menghasilkan data yang akurat dan konsisten. 

Platform baru disebutnya tidak hanya mengintegrasikan data dari berbagai sumber yang telah memenuhi SNI saja, namun juga mengacu pada Peraturan Menteri LHK No. 14 Tahun 2020 tentang Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sebagai indeks kualitas udara yang menjadi acuan secara nasional. Acuan tersebut berbeda signifikan dengan penetapan indeks kualitas udara menurut US EPA maupun WHO. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Stasiun pemantau kualitas udara bergerak milik Dinas Lingkungan Hidup Jakarta. Pemerintah Jakarta menyatakan mengembangkan sistem inventarisasi emisi yang lebih sistematis untuk memantau sumber-sumber polusi udara. FOTO/Dok. DLH DKI

Sebagai ilustrasi, ISPU untuk parameter polutan debu halus PM2,5 saat artikel ini dibuat pukul 17 WIB  menunjuk angka 11 (kualitas udara baik) sebagai yang terbaik dan 90 (kualitas udara sedang) yang terburuk. Masing-masing dari stasiun pemantau yang ada di Pulau Pramuka dan Jalan Pasar Minggu. 

Tampak dari 31 stasiun yang ada didominasi warna yang menunjukkan hasil pengukuran kaulitas udara sedang. Ada dua stasiun yang memberi hasil kualitas udara baik yakni di Pulau Pramuka dan Pulau Panggang.

Sebagai pembanding, situs IQAir memberi peta yang lebih beragam dari jaringan 42 stasiun miliki para kontributornya di Jakarta pada waktu dan pengukuran parameter polutan yang sama. Sebagian memang menunjukkan indeks kualitas udara baik dan sedang, tapi tak sedikit yang tergolong tidak sehat bagi kelompok sensitif. 

Terburuk menurut IQAir adalah Pasir Putih di Ancol, Jakarta GBK, dan Kemayoran.   

Pilihan Editor: FK Unair Berduka Atas Pemecatan Dekan, Ini 3 Tuntutan Aksi Save Prof Bus

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kualitas Udara Jakarta Masih Buruk, Simak Saran Praktisi Kesehatan

3 hari lalu

Masjid Istiqlal yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kualitas Udara Jakarta Masih Buruk, Simak Saran Praktisi Kesehatan

Praktisi kesehatan meminta masyarakat Jakarta menerapkan 3M untuk mencegah penyakit akibat kualitas udara Jakarta yang masih buruk.


Dokter Paru Ingatkan Dampak Polusi Udara Jangka Panjang, Penyakit Jantung dan Infeksi Pernapasan

5 hari lalu

Pengendara melintas di ruas Tol Serpong BSD dengan kabut polusi udara di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 13 Mei 2024. Berdasarkan data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kualitas udara Provinsi Banten pada, Senin sore terburuk di Indonesia dengan indeks kualitas udara tercatat 111 disusul Jawa Barat 94 dan Jawa Timur 84. ANTARA/Muhammad Iqbal
Dokter Paru Ingatkan Dampak Polusi Udara Jangka Panjang, Penyakit Jantung dan Infeksi Pernapasan

Dampak polusi udara dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke, serta infeksi pernapasan.


Aksi Pemadaman Lampu di Jakarta untuk Kurangi Emisi Karbon Melemah Tahun Ini

6 hari lalu

Sejumlah kendaraan melintas saat pemadaman lampu penerangan jalan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu 29 Juni 2024. Pemprov DKI Jakarta memadamkan lampu selama 60 menit mulai pukul 20.30-21.30 WIB di sejumlah titik Ibu Kota dalam rangka aksi hemat energi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Aksi Pemadaman Lampu di Jakarta untuk Kurangi Emisi Karbon Melemah Tahun Ini

Jakarta menghemat konsumsi listrik sebesar 69 mWh dari aksi pemadaman lampu selama satu jam pada Sabtu, 29 Juni 2024. Terendah kedua sejak 2021.


Forum DLH Aglomerasi Jabodetabek Atasi Pencemaran Udara Tekankan Pentingnya Kerja Sama

10 hari lalu

Forum Dinas Lingkungan Hidup Wilayah Aglomerasi Jabodetabek di Jakarta, Kamis 27 Mei 2024. Forum dibentuk untuk upaya mencari cara menekan pencemaran udara di Jakarta dan sekitarnya. FOTO/DLH DKI
Forum DLH Aglomerasi Jabodetabek Atasi Pencemaran Udara Tekankan Pentingnya Kerja Sama

Dinas Lingkungan Hidup Jakarta gelar Forum DLH Aglomerasi pada Kamis 27 Juni 2024. Jakarta siap uji emisi keliling Jabodetabek. Tuntut imbalan apa?


Kualitas Udara Jakarta Buruk, Dokter Sarankan Anak Makan Banyak Buah

11 hari lalu

Ilustrasi anak makan buah. Shutterstock
Kualitas Udara Jakarta Buruk, Dokter Sarankan Anak Makan Banyak Buah

Kualitas udara Jakarta buruk. Dokter anak menyarankan orang tua memberi banyak buah kaya air pada anak di perkotaan dengan polusi udara tinggi.


Dinas Lingkungan Hidup DKI Jelaskan Penyebab Kualitas Udara Buruk di Jakarta

15 hari lalu

Suasana Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jelaskan Penyebab Kualitas Udara Buruk di Jakarta

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakartamenjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan kualitas udara memburuk.


BMKG Prediksi Jakarta Cerah Seharian, Namun Kualitas Udaranya Tergolong Buruk

15 hari lalu

Gedung perkantoran terselimuti kabut polusi di Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
BMKG Prediksi Jakarta Cerah Seharian, Namun Kualitas Udaranya Tergolong Buruk

Cuaca Jakarta diprediksi cerah sepanjang hari ini. Namun, tingkat polusinya juga sedang tinggi.


IQAir Catat Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Belum Berubah Empat Hari Terakhir

15 hari lalu

Deretan gedung bertingkat yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
IQAir Catat Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Belum Berubah Empat Hari Terakhir

Data IQAir menunjukkan polusi udara di Jakarta sedang tinggi. Konsentrasi polutan PM 2,5 mencapai 80 mikrogram per meter kubik.


Kualitas Udara Jakarta Menurun 2 Hari Terakhir Karena Polutan dari Bekasi?

18 hari lalu

Stasiun pemantau kualitas udara bergerak milik Dinas Lingkungan Hidup Jakarta. Pemerintah Jakarta menyatakan mengembangkan sistem inventarisasi emisi yang lebih sistematis untuk memantau sumber-sumber polusi udara. FOTO/Dok. DLH DKI
Kualitas Udara Jakarta Menurun 2 Hari Terakhir Karena Polutan dari Bekasi?

Harapannya, upaya memperbaiki kualitas udara Jakarta akan lebih tepat sasaran karena semua penyebab dan solusinya sudah dikaji dan terukur.


DLH DKI Imbau Penyelenggaraan Kurban Ramah Lingkungan

22 hari lalu

Pembagian daging kurban menggunakan besek, wadah yang dianggap lebih ramah lingkungan dalam kampanye Eco Qurban Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta. Doc. Istimewa /DLH DKI Jakarta
DLH DKI Imbau Penyelenggaraan Kurban Ramah Lingkungan

DLH DKI Jakarta menyarankan warga untuk mengubur limbah hewan kurban dalam lubang tanah minimal satu meter kubik untuk sapi berukuran 400-600 kg.