Diterima di 21 Kampus Top Dunia, Maulana Mengaku Sempat Ketinggalan Pelajaran

Reporter

Editor

Devy Ernis

Minggu, 16 Juli 2023 14:47 WIB

Maulana Fatahillah Adzima. Dok Pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Maulana Fatahillah Adzima kian viral setelah video di TikTok yang memperlihatkan foto dirinya dengan logo 21 kampus ternama dunia. Remaja kelahiran Sukoharjo, 20 Desember 2004 ini berhasil diterima di puluhan kampus bergengsi seperti University of California, Berkeley, Wageningen University, University of New South Wales, Nanyang Technological University, dan Monash University.

Lulusan SMA Negeri 3 Semarang ini memulai prestasinya sejak SMA dengan mengikuti Olimpiade Siswa Nasional (OSN) bidang Geografi dan Kebumian yang digelar Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan. Semasa di sekolah, Maulana terkenal sebagai siswa yang aktif mengikuti kegiatan sekolah.

“Waktu itu aku tertarik sama penjelasan guruku di SMP tentang batuan, bagaimana bumi terbentuk. Hingga masuk SMA aku senang bisa mempelajari geografi lebih lanjut dan bertekad untuk berprestasi di bidang tersebut,” ujar Maulana dilansir dari situs Pusat Prestasi Nasional pada Ahad, 16 Juli 2023.

Walaupun baru pertama kali memasuki tahap nasional saat SMA, di tahun pertamanya, Maulana berhasil mendapat medali perunggu di bidang geografi dan tahun berikutnya kembali meraih medali yang sama. Dari banyak kompetisi yang diikuti, kompetisi OSN, kata dia, adalah yang paling mengesankan.

“Menurut saya yang paling mengesankan adalah saat saya mengikuti OSN, karena saya merasakan tahapan dari kabupaten/kota, provinsi, hingga akhirnya bisa di tahap nasional," katanya.

Advertising
Advertising

Berbagai prestasinya itu membawa Maulana meraih Beasiswa Indonesia Maju dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi pada 2022. Setelah dinyatakan diterima, pada November 2022 Maulana mulai mendaftar di universitas di luar negeri hingga Maret 2023.

"Alhamdulillah, banyak diterima, salah satunya adalah universitas impian saya, University of California, Berkeley, Amerika Serikat dengan jurusan teknik sipil,” kata Maulana.

Walaupun jurusan pilihannya berbeda dengan bidang yang ia tekuni selama tiga tahun terakhir ini, Maulana tertarik belajar hal baru untuk pembangunan berkelanjutan. “Saya melihat setelah saya mendalami bidang geografi dan kebumian, saya sadar bahwa saya juga tertarik dengan pembangunan di Indonesia dan pembangunan secara sustainable," ujarnya.

Memiliki berbagai prestasi, Maulana sempat kesulitan ketika meraih capaian itu. Dia mesti membagi waktu untuk belajar OSN dengan kegiatan di sekolah serta menjaga nilai mata pelajaran tetap baik. Maulana merasa kelelahan bahkan sampai pernah ketinggalan pelajaran.

“Aku banyak ketinggalan pelajaran, tugas-tugas hingga ulangan saat itu. Aku merasa kelelahan, namun tetap dijalani saja pelan-pelan karena pasti bukan hanya saya saja yang lelah, peserta yang lain juga.” sambungnya.

Tak hanya itu, saat mendaftarkan diri di universitas di luar negeri, dia juga mengalami kendala seperti revisi esai berkali-kali. Namun, hal tersebut bisa dilewati dengan baik oleh Maulana. Dia tidak mau menyerah begitu saja dan berusaha menyelesaikan semua.

“Dari awal saya punya motivasi kenapa saya ingin berprestasi dan berkuliah di luar negeri untuk membanggakan kedua orang tua saya,” ujarnya.

Saat ini, Maulana sedang mempersiapkan berbagai hal untuk keberangkatannya ke Amerika. Ke depan, ia punya target untuk kembali berprestasi dan mendapat IPK yang baik. “Tentunya saat kembali ke Indonesia, saya berharap bisa berkontribusi langsung dalam pembangunan Indonesia," ujarnya.

Pilihan Editor: Belasan Sekolah Ini Nihil Siswa dalam PPDB 2023

Berita terkait

Mahasiswa Soroti Kenaikan Biaya UKT, Apa Beda UKT dengan SPP?

6 jam lalu

Mahasiswa Soroti Kenaikan Biaya UKT, Apa Beda UKT dengan SPP?

Mahasiswa di berbagai kampus tolak kenaikan UKT. Apa beda UKT dan SPP?

Baca Selengkapnya

Menuai Protes dan Kritik dari Mahasiswa, Ini Kilas Balik Penerapan UKT

6 jam lalu

Menuai Protes dan Kritik dari Mahasiswa, Ini Kilas Balik Penerapan UKT

Seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia sudah menerapkan sistem UKT ini sejak 2013.

Baca Selengkapnya

10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

6 jam lalu

10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

Deretan beasiswa luar negeri S1, S2, dan S3 yang membuka pendaftaran pada Mei 2024

Baca Selengkapnya

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

7 jam lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Flexing Mahasiswa KIP, Dosen Administrasi Publik Beberkan Kekurangan Puslapdik

12 jam lalu

Flexing Mahasiswa KIP, Dosen Administrasi Publik Beberkan Kekurangan Puslapdik

Viral flexing mahasiswa penerima fasilitas bantuan keuangan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) belum berarti menunjukkan bantuan yang salah sasaran

Baca Selengkapnya

Skor Literasi Anjlok, Kemendikbudristek Sebar 4 Juta Eksemplar Buku ke Sekolah di Indonesia

1 hari lalu

Skor Literasi Anjlok, Kemendikbudristek Sebar 4 Juta Eksemplar Buku ke Sekolah di Indonesia

Kemendikbudristek menyebar jutaan buku pengayaan ke sekolah di berbagai daerah. Upaya mengatasi pelemahan literasi membaca.

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

2 hari lalu

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

Yusril mengatakan, Prabowo bisa menambah nomenklatur kementerian dengan melakukan revisi Undang-Undang Kementerian Negera.

Baca Selengkapnya

Yusril Dukung Prabowo Tambah Kementerian, Singgung Kemendikbudristek yang Terlalu Gemuk

2 hari lalu

Yusril Dukung Prabowo Tambah Kementerian, Singgung Kemendikbudristek yang Terlalu Gemuk

Menurut Yusril, setelah Prabowo dilantik jadi presiden, ia bisa langsung mengeluarkan Perppu terkait penambahan nomenklatur kementerian.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

2 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

2 hari lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya