Semut Dapat Mencium Kematian  

Reporter

Editor

Kamis, 7 Mei 2009 11:19 WIB

semut Argentine
TEMPO Interaktif, Riverside:Ketika seekor semut mati, teman satu sarangnya dengan segera mengevakuasi dan menyingkirkannya. Dengan begitu, risiko koloni tersebut terinfeksi suatu wabah penyakit dapat diminimalisir.

Tetapi bagaimana mereka mengetahui rekannya sudah mati? Ada teori yang menyebutkan bahwa semut mati melepas zat kimia yang dihasilkan oleh pembusukan, semisal asam lemak. Bau zat kimia itu menjadi pertanda kematian mereka bagi koloni semut yang masih hidup.

Kini ahli serangga yang meneliti semut Argentine, serangga galak yang sangat teritorial, menyodorkan bukti adanya mekanisme lain di balik necrophoresis, pembuangan anggota koloni yang mati.

Semua semut, baik hidup maupun mati, memiliki "zat kimia kematian", namun semut hidup mempunyai zat kimia lain yang diasosiasikan dengan kehidupan, yaitu "zat kimia kehidupan." Ketika seekor semut mati, zat kimia kehidupannya memudar atau terurai, dan hanya zat kimia kematian yang tersisa.

"Itu karena semut mati tidak lagi tercium seperti semut hidup sehingga langsung diangkut ke kuburan, bukan karena tubuhnya mengeluarkan zat kimia unik baru yang terbentuk setelah dia mati," kata Dong-Hwan Choe, peneliti utama riset di University of California, Riverside, Amerika Serikat.

Temuan Dong-Hwan Choe dipublikasikan dalam jurnal online Proceedings of the National Academy of Sciences. "Memahami mekanisme yang tepat tentang necrophoresis semut dapat membantu para peneliti mengembangkan strategi manajemen hama yang ramah lingkungan sehingga mencapai hasil maksimal dengan jumlah insektisida lebih sedikit," kata Choe.

Studi terhadap semut Argentine yang dilakukan Choe dan timnya mengindikasikan bahwa sesama penghuni sarang mendistribusikan insektisida yang bekerja lambat dan non-repellent yang efisien di antara mereka lewat necrophoresis. “Ketika seekor semut yang terpapar insektisida itu mati di dalam sarang, semut lainnya akan menggotong jasadnya berkeliling, dan insektisida pun dengan mudah tersebar dari mayat semut kepada semut sehat,” ujarnya.

TJANDRA DEWI | LIVESCIENCE

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

11 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

11 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

14 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya