Kurangi Emisi Karbon, Akademisi Unhas Dorong Pemerintah Kembangkan PLTN

Selasa, 25 Juli 2023 11:21 WIB

Ilustrasi pembangkit listrik nuklir. REUTERS/Stephane Nitschke

TEMPO.CO, Makassar - Ahli ecotoxicology dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Khusnul Yaqin mendorong pemerintah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Alasannya, Indonesia memiliki cadangan uranium yang tidak dimanfaatkan.

“Selama ini uranium tak ada yang gunakan,” kata Khusnul kepada Tempo, Senin sore, 24 Juli 2023.

Menurut Khusnul, penggantian pembangkit listrik menggunakan bahan bakar batubara dengan bahan nuklir juga sebagai upaya pengurangan emisi karbon. Sebab, tenaga nuklir itu tidak menghasilkan emisi gas karbon dioksida.

Khusnul menyebutkan dua daerah yang tanahnya mengandung uranium, yakni Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara dan Papua. Maka, menurut dia, pemerintah berpotensi mengembangkan sumber daya alam tersebut.

“Tapi ada upaya serius, harus matang dulu,” kata penerima beasiswa studi S3 dari DAAD dalam Sandwich Scheme Young Researcher for Marine and Geosciences Studies.

Advertising
Advertising

Khusnul mengatakan energi pembangkit listrik tenaga nuklir harus dipersiapkan secara sosiologis dan politik. Oleh karena itu, seluruh energi harus dikembangkan, tidak cukup kalau hanya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) saja.

Pemerintah Indonesia, menurut Khusnul, harus mengembangkan energi yang besar terlebih dahulu kemudian mensubsidi ke energi kecil. Misalnya, pembangkit listrik tenaga surya atau angin di pulau-pulau, namun ada energi besar entah itu ditempatkan di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan atau Sulawesi.

"Harus ada satu energi nuklir di situ karena semua tempat potensi. Konsep saya ini bukan mengembangkan sumber daya dan ketahanan energi saja tapi kekuasaan energi.” kata Khusnul.

Jika pemerintah berani mengambil kebijakan itu, maka Indonesia bisa seperti negara Iran. Bahkan, teknologi itu sekarang dikuasai oleh Iran yang menjadi surplus dalam bidang energi.

Negara itu sudah membangun kota dalam tanah yang tidak bisa dihantam oleh nuklir. “Itu kan butuh energi besar makanya energi nuklir harus diadakan Indonesia,” kata Khusnul.

Khusnul mengatakan selama ini Indonesia belum berani mengambil kebijakan itu lantaran masih terbentur dengan masalah klasik, yakni penjajahan oleh Belanda secara kejiwaan dan fisik. Kemudian konsep politik otoritarianisme dan oligarki harus segera diubah.

Jadi, saat pesta demokrasi itu betul-betul adalah pesta rakyat bukan oligarki yang diuntungkan para penguasa. “Rakyat tak tahu itu makanya harus diubah,” kata Khusnul. “Pendidikan harus digenjot dan diubah supaya bangsa ini melek secara intelektual.”

Khusnul pun menyarankan pemerintah Indonesia agar bisa menjalin kerja sama dibidang pendidikan dengan Iran untuk mengembangkan energi nuklir. Karena, Iran juga butuh justifikasi lantaran terus ditekan dengan informasi hoaks.

Misalnya, Iran mengembang energi nuklir karena semata-mata untuk membuat senjata nuklir saja. Padahal secara fatwa ulama Iran tidak memperbolehkan buat sejata nuklir karena itu pembunuhan massal. “Tapi, dia (Iran) kembangkan bidang energi kelistrikan, medis dan sebagainya,” kata dosen Universitas Hasanuddin ini. “Kalau kita bisa kembangkan energi nuklir, bisa saja Malaysia atau negara Asia Tenggara lainnya bisa gabung membentuk sebuah kekuatan besar."

Pilihan Editor: 5 Negara Pemilik Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Dunia

Berita terkait

Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

5 hari lalu

Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

Hutan mangrove memiliki segudang manfaat terutama efektif menyerap emisi karbon. Begini penjelasannya .

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

20 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

20 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

23 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

24 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

25 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

28 hari lalu

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.

Baca Selengkapnya

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

28 hari lalu

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

31 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

32 hari lalu

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya