Ekowisata Pengamatan Burung Rangkong di Kalimantan Barat, Masyarakat Perlu Jaga Hutan

Reporter

Antara

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 30 Juli 2023 12:59 WIB

Rangkong cula burung yang dianggap sebagai penyambung roh antara yang mati dan yang hidup. Replikanya digunakan untuk upacara adat gawai kenyalang. Foto: @carlacvsantos

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Rangkong Indonesia mengungkapkan ada potensi ekowisata pengamatan burung rangkong atau enggang yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat adat di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

Koordinator Proyek Rangkong Indonesia Riki Rahmansyah mengatakan pihaknya telah melalukan kajian populasi rangkong dan menemukan ada delapan jenis rangkong di Kalimantan Barat dari total 13 jenis rangkong yang tersebar di Indonesia.

"Kami mendapatkan 1.003 perjumpaan dengan komposisi 65 persen enggang cula atau penyalang, serta 10 persen rangkong gading. Masyarakat perlu menjaga hutan dan menjaga burung rangkong agar bisa mendapatkan manfaat dari ekowisata tersebut," ujarnya di Kapuas Hulu, Minggu, 30 Juli 2023.

Riki menyatakan, ekowisata rangkong belum ada di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah daerah dan masyarakat Kapuas Hulu harus mengambil peluang itu agar memberikan manfaat ekonomi.

Menurutnya, status Kapuas Hulu sebagai kabupaten konservasi membuat hutan masih terhampar luas dan menjadi habitat yang cocok untuk burung rangkong. "Kami sudah melakukan program untuk mendukung ekowisata rangkong melalui adopsi pohon sarang dan pohon pakan," kata Riki.

Pohon sarang itu berupa pohon-pohon besar yang berpotensi menjadi rumah bagi burung rangkong. Kapuas Hulu memiliki rasio pohon sarang di bawah angka 10 persen, sehingga pembibitan dan penanaman perlu dilakukan segera.

Sedangkan, pohon pakan berjenis pohon ara yang menghasilkan buah layak konsumsi tidak hanya bagi rangkong, tetapi juga hewan lain dan manusia.

Ia menjelaskan, populasi rangkong terbanyak berada di Dusun Sungai Utik dan Dusun Pulan di Desa Batu Lintang, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

"Pengembangan ekowisata minat khusus berupa pengamatan burung rangkong tidak bisa dilakukan hanya satu pihak saja, tetapi semua elemen harus terlibat mulai dari masyarakat sekitar hutan, pemerintah,lembaga non-pemerintah, maupun akademisi," ujar Riki.

Advertising
Advertising

Baca juga: Cerita Pemuda NTT Harus Kubur Cita-cita Jadi Insinyur karena Tak Sanggup Bayar UKT

Burung rangkong datang saat musim buah

Ketua Rumah Bentang Dayak Iban Sungai Utik, Bandi Anak Ragai yang akrab disapa Apai Janggut bercerita setiap musim buah ada belasan rangkong terbang di atas dusun. Burung-burung itu hinggap di pepohonan buah yang banyak tumbuh di tepi Sungai Utik.

"Biasanya burung-burung rangkong itu datang ke desa saat musim buah, kalau tidak musim buah mereka tidak ke sini. Di ladang saat musim panen, burung-burung rangkong juga sering datang," kata Bandi.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Mohammad Zaini menuturkan keberadaan Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum menjadi landasan pemerintah menetapkan status Kabupaten Konservasi.

Status itu diharapkan bisa melindungi keanekaragaman hayati yang tersimpan di Kapuas Hulu agar tidak rusak oleh berbagai aktivitas pembangun yang hanya memberikan keuntungan sesaat.

Zaini berpesan agar masyarakat menyiapkan diri dengan berbagai penyesuaian dalam memperkenalkan diri sebagai destinasi ekowisata yang ideal dan memiliki nilai kompetitif. Adapun destinasi ekowisata yang saat ini sudah tersedia di Kapuas Hulu, antara lain ekowisata budaya dan ekowisata alam.

Pilihan Editor: Komnas Perempuan Sebut Komitmen Kampus terhadap Satgas PPKS Masih Beragam

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Setelah Bupati Divonis, Giliran Camat di Samosir Ditahan Gara-gara Ubah Hutan Lindung jadi Permukiman Perambah

8 jam lalu

Setelah Bupati Divonis, Giliran Camat di Samosir Ditahan Gara-gara Ubah Hutan Lindung jadi Permukiman Perambah

Giliran mantan Camat Harian Waston Simbolon menjadi tersangka kasus mengubah hutan menjadi permukiman bagi perambah.

Baca Selengkapnya

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

2 hari lalu

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

Asisten Pidsus Kejati Sumbar Hadiman menjelaskan pemanggilan Bupati Solok Selatan itu terkait kasus dugaan korupsi penggunaan hutan negara tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

3 hari lalu

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

8 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

9 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

9 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

10 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

10 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

10 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

10 hari lalu

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.

Baca Selengkapnya