3 Siswa Berkebutuhan Khusus Raih Medali Emas dan Perak di Ajang Internasional

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Devy Ernis

Senin, 31 Juli 2023 19:43 WIB

Tiga Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) berhasil meraih prestasi di tingkat internasional pada ajang The 13th Salon Culinaire 2023 pada 25-28 Juli 2023 di Jakarta International Expo (JIExpo). Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak tiga peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) meraih medali emas dan perak di ajang The 13th Salon Culinaire 2023 yang diselenggarakan pada 25 – 28 Juli 2023 di Jakarta International Expo (JIExpo). Kompetisi internasional ini merupakan salah satu acara dari World Association of Chefs Societies (Worldchefs), jaringan global asosiasi koki yang didirikan di Paris, Prancis pada 1928.

Ke-3 peserta tersebut adalah M. Hafiz Farhan Syafawi dari SLB-B Negeri Pembina Palembang, Sumatera Selatan dan Made Agus Ari Purnawan dari SLB Negeri 2 Denpasar, Bali yang meraih medali emas. Sedangkan, medali perak diraih oleh Nurul Hikmah dari SLB-C Negeri Pembina, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Untuk mengikuti ajang ini, ketiga peserta sebelumnya telah melalui pembinaan dan seleksi sebanyak tiga tahap yang dijaring dari pemenang Lomba Kompetensi Siswa Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (LKS-PDBK) 2022 yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI).

Ajang bergengsi ini diikuti oleh beberapa negara dengan melibatkan koki profesional dan siswa perhotelan, serta mendatangkan lebih dari 80 juri dari luar dan dalam negeri. Selain itu, ajang ini diselenggarakan dan didukung oleh Indonesia Pastry Allience (IPA), Association of Culinary Professionals Indonesia (ACPI), dan Young Chef Club Indonesia (YCCI).

Para peserta diberi waktu selama dua jam untuk membuat dan menghias kue dengan ukuran diameter 30 cm sesuai kreativitas mereka. Dengan kreasi mereka, tiga PDBK ini berhasil meraih dua medali emas dan satu medali perak.

Tidak hanya itu, mereka pun mendapatkan nilai tertinggi pada kelas Dress the Cake dan unggul di atas peserta lain dari Cina. Kompetisi internasional ini dibuka secara umum tanpa membeda-bedakan peserta berdasarkan kebutuhan khusus.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) mengirimkan tiga peserta tersebut pada kelas Dress the Cake yakni menghias kue dengan waktu dua Jam dan diameter 30 cm.

Para peserta sebelumnya telah mendapatkan pembinaan sebanyak tiga tahap. Pembinaan ini dilakukan oleh tim dari Indonesia Pastry Alliance (IPA) yang diketuai oleh Chef Ucu Sawitri.

Chef Ucu Sawitri selaku pembina pun menyampaikan harapannya untuk para peserta. “Anak-anak bersaing bukan dengan anak berkebutuhan khusus, tapi dengan kalangan chef profesional dan siswa perhotelan. Saya berharap melalui kompetisi ini anak-anak juga akan mendapatkan pengalaman yang berharga dan tercipta kemandirian,” katanya dilansir dari situs Pusat Prestasi Nasional pada Senin, 31 Juli 2023.

Pelaksana Tugas Kepala Puspresnas Kemendikbudristek Hendarman mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih para peserta didik tersebut. "Selamat kepada anak-anakku yang meraih dua medali emas dan satu perak. Merupakan prestasi yang membanggakan dan semoga prestasi ini menjadi inspirasi untuk anak-anak Indonesia,” katanya.

Advertising
Advertising

Pilihan Editor: Sempat Terpuruk, Abraham Siswa SMAK 1 Penabur Sabet Medali di Olimpiade Kimia 2023 di Swiss

Berita terkait

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

5 hari lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

5 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

7 hari lalu

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

7 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

9 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

10 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

10 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

10 hari lalu

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

Aulia Ayub mengungkapkan kiatnya sebagai lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis UGM dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

10 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

11 hari lalu

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

Marsha Alycia Rahmadiar Setianto, mahasiswa Fakultas Hukum Unair berhasil meraih juara pertama dalam kejuaraan taekwondo internasional di Skotlandia.

Baca Selengkapnya