Bisakah IPK Kecil Kuliah di Amerika Serikat? Ini Penjelasan Mengenai Sistem Penilaiannya

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Devy Ernis

Selasa, 1 Agustus 2023 22:10 WIB

Siswa dan pejalan kaki berjalan melalui Yard di Universitas Harvard, setelah sekolah meminta siswanya untuk tidak kembali ke kampus setelah Liburan Musim Semi dan mengatakan akan pindah ke pengajaran virtual untuk kelas pascasarjana dan sarjana, di Cambridge, Massachusetts, AS, 10 Maret 2020. REUTERS/Brian Snyder

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai rumah bagi deretan perguruan tinggi peringkat teratas di dunia, Amerika Serikat menjadi salah satu negara tujuan impian bagi banyak pelajar Indonesia untuk melanjutkan pendidikan. Nama-nama universitas seperti Harvard, Stanford, Columbia, dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) sudah tidak asing lagi terdengar.

Sebanyak delapan perguruan tinggi di AS menduduki posisi dalam peringkat 15 besar universitas terbaik di dunia versi QS World University Rankings 2024. Dalam skema Beasiswa Perguruan Tinggi Utama Dunia (PTUD) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) 2023, 14 dari 25 perguruan tinggi yang terdaftar berada di AS.

Lantaran bergengsi, berkuliah di AS dianggap sebagai hal yang sulit digapai bagi pelajar Indonesia. Banyak yang berpikiran bahwa untuk berkuliah di AS dibutuhkan nilai akademik atau IPK yang tinggi, hingga mereka yang memiliki nilai rendah pupus harapan sejak awal.

Dalam acara LPDP Fest yang digelar di Jakarta Selatan pada Selasa, 1 Agustus 2023, Deputy Advisor di jaringan pendidikan EducationUSA, Caroline Darmanto, membantah hal tersebut. Dia menjelaskan cara kerja sistem penilaian yang dianut perguruan tinggi di AS yang memiliki sebutan holistic review.

Apa Itu Holistic Review?
Holistic review, menurut Caroline, merupakan sesuatu yang membedakan sistem edukasi AS dengan negara lainnya. Proses ini mengacu pada penilaian menyeluruh atas aplikasi seorang pendaftar, sehingga Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) bukan menjadi satu-satunya hal terpenting dalam menentukan penerimaan di universitas.

Proses ini memungkinkan komite penerimaan untuk mempertimbangkan keseluruhan diri pelamar, alih-alih berfokus secara tidak proporsional pada satu faktor saja. Selain nilai, aplikasi ke universitas di AS biasanya membutuhkan skor tes tertentu, surat rekomendasi, CV atau resume, dan esai.

“Jadi, mungkin nggak kalau IP saya 2,9 lalu teman saya IP-nya 3,8, tapi saya diterima di suatu universitas dan teman saya tidak? Mungkin banget. Tergantung,” ujarnya.

Dalam proses holistic review, semua aspek dari aplikasi nantinya akan dilihat. Caroline memberi contoh misal seseorang memiliki IP tinggi tetapi surat rekomendasinya tidak baik, esainya kurang bagus, dan pengalaman di CV-nya kurang, hal tersebut bisa mengurangi penilaian terhadapnya.

“Tapi seandainya siswa dengan IP 2,7 atau 2,9, ternyata surat rekomendasi dan CV-nya bagus, terlihat bekerja dengan giat atau ada kenaikan jabatan dalam beberapa tahun terakhi. Dan esainya berisi visi-misi dan tujuan yang jelas tentang apa yang akan dia lakukan, kemungkinan besar dia bisa diterima,” terang Caroline.

Dia mengingatkan bahwa dengan sistem holistic review, pendaftar memiliki keuntungan. Walaupun tidak unggul secara akademik, jika seseorang memiliki kualitas baik dalam aspek lain, maka masih ada kemungkinan untuk dia diterima di universitas AS.

Pilihan Editor: SMA Terbaik se-Indonesia 2022 Ini Luluskan 78 Persen Siswa di UTBK SNBT 2023

Berita terkait

Beasiswa Penuh di 7 Kampus BUMN Dibuka untuk 110 Orang, Begini Syarat dan Pendaftarannya

3 jam lalu

Beasiswa Penuh di 7 Kampus BUMN Dibuka untuk 110 Orang, Begini Syarat dan Pendaftarannya

Aliansi Perguruan Tinggi BUMN mengatakan, beasiswa ini diberikan agar lebih banyak siswa siswi yang bisa menikmati jenjang pendidikan tinggi.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

12 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Mahasiswa Baru Politeknik Tempo 2024, Ada Beasiswa 100 Persen Sampai Lulus

1 hari lalu

Pendaftaran Mahasiswa Baru Politeknik Tempo 2024, Ada Beasiswa 100 Persen Sampai Lulus

Politeknik Tempo adalah Perguruan Tinggi Vokasi yang ada di bawah naungan Yayasan Rumah Edukasi Tempo.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

1 hari lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya