PSKP UGM dan PBNU Luncurkan Buku, Berinisiatif Jadikan Agama Sumber Solusi

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 4 Agustus 2023 18:16 WIB

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan 1444 H. Foto: PBNU

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) Universitas Gadjah Mada dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU beserta UGM Press, CSCV dan UNU Yogyakarta meluncurkan buku prosiding G20 Religion Forum atau R20 “Proceedings of the R20 International Summit of Religious Leaders” di Balai Senat UGM, Jumat, 4 Agustus 2023.

Buku prosiding R20 berisi 47 makalah dan memuat catatan reflektif serta kesepakatan bersama dari berbagai pemimpin agama sedunia atas keprihatinan munculnya konflik berlatar belakang sosial keagamaan yang merusak tatanan nilai peradaban manusia.

Prosiding R20 berisi kompilasi hasil kesepakatan dan gagasan para tokoh agama yang berpartisipasi langsung dalam kegiatan R20 di Bali yang dihelat pada awal November 2022 lalu. Buku prosiding R20 ini diterbitkan melalui UGM Press.

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, dalam sambutannya mengatakan bahwa inisiatif R20 merupakan upaya untuk menjadikan sebagai sumber solusi dari dinamika global yang terjadi.

“Kami sedang mencari cara untuk terus menegakkan agama kami dan menjadikannya sebagai kontribusi bagi peradaban yang akan datang yang seluruh masyarakat kesusahan karena perang. Karena itulah terciptanya inisiatif R20 adalah menghentikan agama sebagai sumber masalah dan mulai menjadikannya sebagai sumber solusi,” katanya seperti dikutip dari situs UGM.

Advertising
Advertising

Menurut Kepala Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada (UGM), Ahmad Munjid, perhelatan forum R20 telah membuka cara pandang baru bahwa agama bukanlah bagian dari masalah melainkan bagian dari solusi. “Dan kita tahu di ASEAN apa yang terjadi di Thailand, Myanmar, Filipina sangat meresahkan,” kata dia.

Ahmad Munjid menambahkan berdasarkan hasil survei salah satu lembaga di Swedia memperlihatkan kehidupan demokrasi sedang tidak baik-baik saja. Kehidupan demokrasi seluruh dunia di tahun 2022 tercatat sebanyak 60 persen penduduk dunia di bawah kekuasaan otoriter, dan kondisi tersebut semakin merosot karena ditahun 2023 sebanyak 73 persen penduduk dunia di bawah kepemimpinan otoriter.

Menurutnya, semua pihak patut mencermati di tahun depan karena akan ada tiga pemilu di tiga negara besar yang akan menentukan demokrasi. Pemilu di Indonesia, Amerika dan India yang melibatkan jumlah penduduk yang besar. Hasil Pemilu di tiga negara tersebut dinilai akan sangat menentukan apakah kehidupan demokrasi akan naik lagi atau malah justru makin merosot.

“Itu yang saya sebut demokrasi sedang tidak baik-baik saja . Apalagi dengan adanya perang dan sekarang banyak pemimpin-pemimpin dunia yang diangkat secara demoratis tetapi dia sesungguhnya orang yang sebetulnya tidak demokratis,” ucapnya.

Baca juga: Mau Buka Fakultas Kedokteran, UPI Bandung Masih Tunggu Penilaian Lembaga Akreditasi

Koruptor dianggap pemimpin hebat

Dia memberikan contoh seperti di Philipina, anak Presiden Marcos yang dulu diturunkan kini bisa berkuasa kembali. Marcos yang dahulu diturunkan dari kekuasaan karena korupsi atau otoriter, anaknya sekarang naik menjadi presiden.

Bahkan Marcos yang dulu dianggap koruptor dan otoriter kini dianggap pemimpin hebat. “Harus dicermati saat ini banyak pemimpin diangkat secara demokratis tetapi ia sesungguhnya tidak demokratis,” imbuhnya.

Sementara itu, Rektor UGM, Prof Ova Emilia, memberikan apresiasi kepada PBNU yang telah menggagas serangkaian forum dialog antaragama, terbaru bakal dihelat ASEAN IIDC. Menurutnya, keketuaan Indonesia dalam forum tersebut menunjukan bagaimana peran diplomasi agama mampu menciptakan perdamaian, stabilitas sosial, membangun dialog dan perdamaian antar bangsa.

“Saya sangat mengapresiasi inisiasi PBNU yang menjadi koordinator ASEAN IIDC dan berhasil mengundang keterlibatan 150 pemimpin agama di ASEAN termasuk di indonesia. Poin utama para cendikiawan tentu menjadi peran jalan bagi capaian nilai, menjembatani perbedaan, mendorong dialog antaragama, maupun program pemberdayaan manusia,” katanya.

Rektor UGM berharap ide besar buku ini mampu menjadi rujukan pemimpin dunia terutama sebagai bahan pertimbangan mengambil kebijakan global.

Pilihan Editor: Mengapa PTN Ramai-ramai Buka Prodi Kedokteran, Ini Penjelasan Kemendikbudristek

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

12 jam lalu

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

Dian Andriani merupakan perempuan pertama yang mencapai pangkat Mayjen TNI AD di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Sebulan Jelang Idul Adha, Halal Center UGM Bagikan Tips Menyimpan Daging Kurban

3 hari lalu

Sebulan Jelang Idul Adha, Halal Center UGM Bagikan Tips Menyimpan Daging Kurban

Pakar dari Halal Center UGM mengingatkan langkah pengolahan dan penyimpanan daging kurban Idul Adha yang benar, untuk menghindari potensi penyakit.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

4 hari lalu

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

Kekhawatiran BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengenai lonjakan UKT menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini, Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

LBM PBNU Sebut Haji Ghasab Termasuk Kegiatan Ilegal, Apa itu Haji Ghasab?

5 hari lalu

LBM PBNU Sebut Haji Ghasab Termasuk Kegiatan Ilegal, Apa itu Haji Ghasab?

Praktik haji ghasab berada di luar prosedur atau manasik tanpa visa haji, sehingga bertentangan dengan substansi syariat Islam.

Baca Selengkapnya

Ketua BEM KM UGM: 65 Persen Program Studi di UGM Mengalami Kenaikan UKT

5 hari lalu

Ketua BEM KM UGM: 65 Persen Program Studi di UGM Mengalami Kenaikan UKT

Sebanyak 65 persen program studi di sejumlah fakultas di UGM mengalami kenaikan besaran uang kuliah tunggal atau UKT.

Baca Selengkapnya

Definisi PTNBH, Gempa di Balik Banjir Sumbar, dan Daftar Game Mei 2024 Mengisi Top 3 Tekno Terkini

5 hari lalu

Definisi PTNBH, Gempa di Balik Banjir Sumbar, dan Daftar Game Mei 2024 Mengisi Top 3 Tekno Terkini

Konsep kelola PTNBH menjadi artikel terpopuler dalam Top 3 Tekno Berita Terkini, Senin, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Fakultas Biologi UGM Buka Prodi Kurator Keanekaragaman Hayati Pertama di Asia

5 hari lalu

Fakultas Biologi UGM Buka Prodi Kurator Keanekaragaman Hayati Pertama di Asia

UGM menyediakan prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati. Studi yang sudah ada di Cambridge University intu belum ada di kampus seantero Asia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

6 hari lalu

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

Kebijakan sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum dalam menaikkan biaya UKT memicu aksi protes mahasiswa. Apa itu PTNBH?

Baca Selengkapnya

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

6 hari lalu

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

Polemik kenaikan UKT menuai respons dari berbagai pihak. Wakil Ketua Komisi X DPR menyebut kebaikan tersebut tidak logis dan tidak relevan.

Baca Selengkapnya