Kepala BRIN: Jangan Bangga Hanya Kirimkan Orang Sekolah ke Luar Negeri

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Devy Ernis

Kamis, 10 Agustus 2023 22:07 WIB

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko pada peluncuran Pusat Kolaborasi Riset di Padang, Kamis, 3 November 2022. (Antara/Ikhwan Wahyudi)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa negara tidak bisa bangga hanya mengirimkan orang bersekolah ke luar negeri. Hal ini dia sampaikan dalam puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harkteknas) ke-28 yang diselenggarakan di Gedung B.J. Habibie di Jakarta Pusat pada Kamis, 10 Agustus 2023.

“Itu semua orang bisa lakukan. Sejak zaman Bung Karno kita sudah lakukan. Zaman Pak Habibie juga sudah melakukan,” ujarnya. “Yang kita harus lakukan sekarang adalah bagaimana kita bisa menarik mereka ke sini.”

Menurut Handoko, negara harus memfasilitasi talenta tanah air yang sudah belajar di luar negeri dengan memberi mereka pekerjaan, ‘mainan’, dan peluang untuk bisa meningkatkan kapasitas kompetensinya di Indonesia. Jika tidak, maka menurutnya kekayaan intelektualnya tidak akan ada efeknya untuk negara.

Hal ini berhubungan dengan apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada kesempatan lain, yaitu puncak acara LPDP Fest 2023 di Kasablanka Hall, Jakarta Selatan.

“Pulang! Pulang! Pulang! Meskipun gaji di sini mungkin lebih rendah sedikit, tetap pulang. Meskipun mungkin fasilitas enak di negara lain, tetap pulang,” kata Jokowi kepada penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) pada 3 Agustus lalu.

Handoko pun menegaskan bahwa kontribusi ke negara bisa diberikan dari mana saja. Tetapi, untuk memastikan negara bisa mencapai pertumbuhan ekonomi di atas tujuh persen, menurutnya tidak mungkin kalau tidak membuat nilai tambah di negara ini.

“Dan kalau tidak tujuh persen, sudah pasti kita masuk middle income trap,” kata dia.

Tantangan Membawa Talenta Pulang
Sebagai seorang yang juga merupakan mantan talenta diaspora, Handoko membeberkan tantangan membawa pulang talenta Indonesia yang bersekolah di luar negeri.

“Tidak bisa kita mendidik orang, dia sudah ‘jadi’ di luar, kemudian kita suruh balik dan berharap dia melakukan sesuatu. Tidak mungkin kalau kita tidak menyediakan ekosistem, tidak ada laboratoriumnya sama sekali dan dia harus mulai dari nol,” tuturnya kepada media.

Menurutnya, ada beberapa talenta yang mampu bertahan dengan baik. Namun, sebagian besar akhirnya justru malah jatuh. “Talenta bisa jadi talent karena ada ekosistem lingkungan juga. Itu yang menjadi tugas kami untuk melakukan itu,” tambahnya.

500 Posisi di BRIN untuk Talenta Matang
Handoko pun menyebut bahwa ada 500 posisi yang disediakan di BRIN setiap tahunnya sebagai bagian dari manajemen talenta dan upaya mempercepat peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

“Kita merekrut anak-anak yang sudah jadi, minimal kualifikasinya S3 di berbagai bidang kepakaran. Jadi itu posisi yang kita buka untuk menjadi ASN di BRIN,” jelasnya. “Dan itu sudah kita mulai dari 2021.”

Jumlah periset BRIN saat ini ada sepuluh ribu orang di berbagai level. “Dan akan tetap sepuluh ribu, tidak akan berkurang atau bertambah. Masuk 500, keluar 500,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa talenta BRIN yang keluar bisa karena pensiun, bisa juga mengalami redistribusi ke kampus.

“Ini supaya negara tidak berat harus memberikan semua ‘mainan’ ke semua kampus. Jadi kita kumpulkan di BRIN. Tapi yang sudah di BRIN, mampu berkembang dan survive, nanti sepuluh sampai 15 tahun saja di BRIN akan kita redistribusi ke kampus. Sehingga kampus akan menerima yg sudah matang saja,” terangnya.

Pilihan Editor: Cerita Para Perempuan Peraih IPK 4 Wisuda Pascasarjana UGM, Konsisten Bagi Waktu

Berita terkait

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

12 jam lalu

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 23 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

15 jam lalu

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

Demam berdarah dengue (DBD) menjadi masalah bagi negara-negara tropis di dunia. Acapkali dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Baca Selengkapnya

Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

19 jam lalu

Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

Badai matahari memicu paparan elektromagnetik yang mempengaruhi sejumlah alat komunikasi dan navigasi di bumi. Fenomena langka dari siklus surya.

Baca Selengkapnya

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

1 hari lalu

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

Ekspedisi Sesar Baribis akan tersebar ke beberapa titik untuk sosialisasi dan upaya mitigasi bahaya gempa.

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

1 hari lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

2 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

3 hari lalu

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

Alat dan perangkat lunak meteran air bersistem token yang dikembangkan Telkom University direncanakan masuk ke pasaran.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

3 hari lalu

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

Tim BRIN meneliti sejumlah kondisi geologi yang bisa memicu gempa bumi di Indonesia. Salah satunya soal Sesar Lembang dan sesar lain di sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

3 hari lalu

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

Sampah antariksa saat ini sekitar 24.000. Peneliti BRIN melakukan studi soal potensi jatuhnya ke wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya