Tim Dokter RSSA Malang Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 12 Agustus 2023 18:43 WIB

Tim dokter melakukan persiapan pelaksanaan operasi pemisahan bayi kembar siam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu, 12 Agsutus 2023. (ANTARA/HO-Humas RSUD Saiful Anwar)

TEMPO.CO, Malang - Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang berhasil memisahkan bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan berusia 11 bulan, bernama Aisyah dan Aliyah.

Direktur Utama RSUD Saiful Anwar, dr Bachtiar Budianto, di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu, 12 Agustus 2023, mengatakan bahwa operasi pemisahan bayi kembar siam yang merupakan anak dari pasangan asal Kabupaten Pasuruan tersebut dilakukan mulai pukul 09.05 WIB.

"Pelaksanaan kurang lebih pukul 09.05 WIB. Kemudian kira-kira dalam waktu satu jam, atau pukul 10.10 WIB, berhasil dilakukan separasi atau pemisahan," kata Bachtiar.

Bachtiar menjelaskan, dalam rangkaian proses operasi pemisahan bayi kembar siam tersebut, tim dokter melakukan persiapan cukup panjang sejak Subuh atau kurang lebih pukul 04.30 WIB di ruang operasi.

Pada operasi pemisahan bayi kembar siam tersebut, tim dokter RSUD Saiful Anwar, didampingi oleh dokter-dokter berpengalaman dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya. Dokter dari RSUD Dr Soetomo itu, telah berpengalaman melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam sebanyak 123 kali.

Advertising
Advertising

"Kami sudah melakukan tindakan operasi separasi atau pemisahan bayi kembar siam. Persiapannya memang cukup panjang sejak Subuh para dokter ahli sudah ada di kamar operasi," katanya.

Ia menambahkan, pada saat pelaksanaan operasi pemisahan bayi kembar siam tersebut, memang ada kesulitan. Namun, tim dokter sudah menyiapkan berbagai upaya untuk mengantisipasi adanya kesulitan-kesulitan pada saat menjalankan operasi itu. "Untuk saat ini, sudah dalam proses penutupan kulit. Kondisi pasien dalam keadaan stabil dan pendarahan terkendali," katanya.

Dalam pelaksanaan operasi pemisahan bayi kembar siam yang pertama kali dilakukan oleh RSUD Saiful Anwar tersebut, melibatkan puluhan tenaga kesehatan (nakes). Ada kurang lebih 40-50 orang yang terlibat dalam operasi dengan risiko tinggi itu.

Sejumlah dokter ahli yang terlibat dalam operasi pemisahan bayi kembar siam yang pertama kali dilakukan oleh RSUD Saiful Anwar tersebut diketuai oleh dr Eko Sulistijono Sp.A(K) dan sekretaris tim dr Setya Mitra H., Sp.A(K).

Bayi kembar siam dari pasangan warga Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, tersebut lahir 15 September 2022 di RSUD Saiful Anwar Kota Malang. Dari hasil analisa tim dokter, bayi kembar siam itu mengalami kondisi perut yang menempel dengan istilah omphalofagus. Selain itu, organ dalam liver atau hati menempel, serta penyatuan pada tulang dada bayi.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

1 hari lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

4 hari lalu

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember diharapkan tetap profesional dalam bekerja di masyarakat nanti.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

5 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

8 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

24 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

29 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

30 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

36 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

38 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

43 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya