20 Contoh Puisi tentang Pendidikan untuk Tugas Sekolah

Reporter

Andika Dwi

Editor

Devy Ernis

Minggu, 13 Agustus 2023 07:15 WIB

Pameran Puisi Kertas & Refleksi sejak 1 Maret hingga 24 Juli 2022. (Dok.Pameran)

TEMPO.CO, Jakarta - Puisi adalah sebuah karya sastra yang dibangun oleh larik dan bait, serta memiliki rima dan irama. Puisi juga merupakan seni kata yang menggugah perasaan, mencerminkan pemikiran, dan menyampaikan pesan dengan cara yang indah dan kreatif. Ada banyak tema yang dapat diangkat untuk membuat puisi, salah satunya adalah pendidikan.

Puisi tentang pendidikan dapat mengangkat banyak sisi dari dunia pendidikan. Mulai dari puisi tentang guru, ilmu, moral, hingga puisi untuk perpisahan sekolah. Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting di dunia ini. Pasalnya, melalui pendidikan seseorang akan mengalami proses pengembangan diri untuk menjadi lebih baik dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Lantas, bagaimana contoh puisi tentang pendidikan? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini dilansir dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.


20 Contoh Puisi Tentang Pendidikan


Puisi tentang pendidikan dapat bertemakan sekolah, ilmu, guru, pendidikan nasional, hingga etika dan moral. Berikut beberapa contoh puisi tentang pendidikan:

1. Sekolahku

Advertising
Advertising


Karya: Fausiyah

Sekolahku

Tempatku menuntut ilmu

Tempatku membekali diriku

Dengan keterampilan dan ilmu

Sekolahku

Bersama guru aku belajar

Semua ilmu pengetahuan

Untuk bekalku di masa depan

Sekolahku

Disanalah aku belajar

Bergaul bersama dengan teman

Juga mentaati segala aturan

Terimakasih sekolahku

Kau telah menjadi tempat belajar

Bagiku dan teman-temanku


2. Sekolah Gubug


Karya: Arial Lupus

Sekolah Gubuk..

Berdiri tegak dari Masa ke masa

Atapnya dari Daun Rumbia

Dindingnya dari Bambu, tak ada yang istimewa

Kini Reot sebab dimakan Usia

Sekolah Gubuk..

Disini tlah tertumpah Ruah

Segala Cita-cita Mulia

Mulai Dari Dokter, Polisi, Tentara hingga pengusaha

Kini Sekolah Gubuk itu akan rubuh

Tak ada yang peduli

Generasi Bangsa tak terurusi

Siapa yang punya hati Nurani

Miris...

Kemana Generasi kemarin

Punya impian untuk membangun

Kini hanya tinggal kenangan

<!--more-->


3. Sekolahku


Karya: Muhd Hafizuddin

Detik berganti detik

Menit pun ikut berlari

hari silih berganti

bulan ikut meniti

tahun pun tak kuasa hindari

Pergantian masa hingga kini


Di pundakku melekat sebuah tas sekolah

dibahuku terangkat badge sekolah

disakuku logo sekolah pun tak mau tertinggal

Surga masa depan ada di benakku

karena pendidikan adalah kekuatanku

dan buku pelajaran enggan pisah denganku


Sekolahku

Pengabdianku

Ilmuku

kucurahkan untukmu

semoga memenuhi pialamu


4. Sumber Ilmuku


Karya: Ekawati Marhaenny Dukut

Di mana?

Di sana

Bagaimana?

Di sana yang terbaik

Ya… di sana

Di sana aku mendapatkanmu

Kamulah sumber ilmuku

Ilmu tuk senantiasa terpana

Senangkah di sana?

Mengapa tidak?

Di sana sumber inspirasiku

Di sana kutemukan ilmuku

Sumber ilmuku

Di guruku

Di kawanku di orang tuaku

5. Tujuan Ilmu


Karya: David Aribowo

Aku melangkah tanpa arah tujuan

Hingga impian menjadi suram

Aku berimajinasi seperti elang

Hingga rintangan terlihat ringan

Aku membuang waktu untuk tujuan

Hingga pengetahuan tampak luas dan terang

Aku berhasil menuntut ilmu

Hingga pekerjaan terasa kesenangan


6. Ilmu Abadi

Karya Medina Muncar Irmawati

Ilmu adalah cahaya kehidupan

Menjadi penerang dalam gelapnya kehidupan

Begitu luas untuk dijelajahi

Ilmu bagaikan petunjuk

Penuntun ke jalan yang benar

Menjadi dasar atas apa yang kita lakukan

Ilmu tak pernah lekang oleh waktu

Berkembang seiring berkembangnya waktu

Dan akan terus berkembang hingga akhir kehidupan


7. Pesan dari Guru


Karya: Ruhama

Kulihat dari kejauhan Ia memarkir sepeda tuanya

Kulihat keringat berkilap di dahinya

Kudengar suara nafasnya yang terengah-engah

Kucium aroma keringat yang berbaur dengan parfumnya

Tersungging senyum manis dari bibirnya

Bibir yang selalu mengucap kata-kata mutiara

Bibir yang tak henti mendoakan siswanya

Bibir yang mengeluarkan ilmu untuk diajarkan kepada siswanya

Suatu hari, Ia pernah berkata,

“Anak-anakku, kita memang hidup di desa

Terpencil.. Jauh dari ramainya ibu kota

Tapi… Jangan pernah kalian merasa kerdil

Bangkitlah… Bergeraklah… berjuanglah…

Hancurkan kebodohanmu

Raih cita-citamu

Bangkit dari tidurmu dan gapai mimpi indah itu

Aku memang orang tua yang sudah sepuh

Tapi, cintaku pada kalian takkan pernah lusuh”


8. Keikhlasan Guru


Kerya: Eka Pratiwi

Bimbinganmu berikan cahaya hidupku

Cahaya yang selalu terangi hidupku

Guru

Kau tanamkan segala pelajaran tuk hidupku

Hingga kedamaian kurasa dalam hidupku

Guru

Tanpa lelah kau mengajariku

Tanpa lelah kau membimbingku

Mengarahkanku untuk melangkah maju

Untuk menempuh hidup yang utuh

Terimakasih guru

Atas semua pengajaranmu

Semoga jasamu terbalas oleh Tuhan


9. Tanpamu Aku Bukan Siapa-Siapa


Karya: Ajeng

Entah sejak kapan aku mengenalmu

Dan entah mengapa aku harus mengenalmu

Yang jelas engkaulah yang akan selalu dikenang dalam hidupku

Dan kau adalah guru

Guru...

Jasamu tak bisa dibalas dengan uang dan tak bisa ditukar dengan benda mahal

Dari pagi sampai petang kau hanya mengurus kami

Sehingga keluargamu tak kau awasi

Memang terkadang dirimu sangat mengesalkan

Akan tetapi itu akan menjadi hal yang mengesankan

Oh guru

Kalau bukan karena jasamu, tak akan menjadi seperti ini

Guru, tanpamu aku bukan siapa-siapa

Dan mungkin tak akan diakui oleh dunia

Terimakasih guru

<!--more-->


10. Guru adalah Kunci


Karya: Meghana Taylor

Guru adalah kunci

Yang membuka wawasan

Kau yang menjadi petunjuk untuk membentuk cara pikir

Kau adalah satu-satunya


Kau bak pengembala

Yang menjaga domba-domba tetap di jalurnya

Kau, guru yang membalik halaman

Dari sebuah buku besar

Kau mendidik kami


Terima kasih guruku

Telah mendidik kami

Dari sekumpulan manusia, engkau istimewa


11. Wahai Negeriku


Karya: Muhammad Ramlhy Dwi Syaputra

Wahai negeriku tercinta

Mengapa engkau sulit dipercaya, seolah olah engkau yang berkuasa

Wahai negeriku tercinta lihatlah pendidikan disekitar kita

Engkau bagaikan tak punya rasa kasih dan cinta

Wanita negeriku cinta pahammi anak-anak bangsa kita,

yang seolah berteriak meminta cinta dan kasih

Wahai negeriku tercinta, dengarkanlah rintihan para remaja

yang seolah olah engkau tak beri dia nyawa,

Wahai negeriku tercinta berpihaklah pada anak bangsa kita,

Wahai negeriku tercinta engkaulah harapan segala bangsa


12. Pejuang Pendidikan


Karya: Ica Marisa

Di sebuah rumah pendidikan

Kita belajar dengan tulisan

Mengerti dengan bacaan

Bergelut dengan hitungan

Siapa yang ikhlas memberi

Ilmu dan sebuah perjuangan

Tentang hidup dan masa depan

Mengejar ribuan impian

Figur yang tak terkalahkan

Ditiru dan dibanggakan

Bukan digugat untuk disalahkan

Bahkan sampai dijatuhkan

Jika tak bisa membalaskan

Hormat adalah pembuktian

Bahwa jasa telah diamalkan

Agar cerdas dan beriman


13. Membesuk Pendidikan


Karya: Nidaanisahf

Apa kabar, Pak Dewantara ?

2 Mei kali ini seperti biasa euforianya

Poster-poster selamat memenuhi lini masa

Sketsa berpeci dan berkacamata

Guratan ' ing ngarsa sung tuladha,

Ing madya mangun karsa

Hilang rasa, hilang makna

Pak, 100 hari lebih kami libur sekolah

Batal wisuda, jadwal KKN menggundah

Riang pada awal hari di rumah

Lalu jelak akan forum-forum maya yang tak pernah sudah

Internet dan kuota jadi nutrisi

Buku-buku bacaan jarang terjamah lagi

Sedang mobilisasi orkestra kian menyantau lini

Sedang peduli mereka hanya sebatas periuk nasi

Pak, otak kami lapar

Sampai tidak terdengar lagi bunyi keroncongan

Yang membikin kelakar

Mungkin busung pendidikan lebih tiada arti

Daripada perut yang melilit

Mungkin lumpuhnya akal lebih tiada bahaya

Daripada sembelit dan covid

Apa kabar, Pak Dewantara

Hari lahirmu tiada pernah dilupa

Walaupun perayaan tanpa substansi sudah jadi budaya

Walaupun pendidikan sekarat dan dikarantina


14. Puisi Pendidikan


Karya: Gellis Anya

Susah payah memikul buku

Tiap hari bertemu dengan guru

Demi mendapatkan yang namanya ilmu

Lalu ada ujian negara

Orang bilang lebih susah

Daripada ujian biasa

Kita belajar susah payah

Kalau buntu, menyontek pun menjadi pilihan

Jikalau gagal

Nilai sempurna pun tak ada artinya

Tapi apalah daya

Pendidikan memang kita butuhkan

Kita harus melewatinya dengan baik


15. Sekolah Kehidupan


Karya: Shelyn M H

Disini

Dimana saja

Sekarang dan kapan pula

Aku belajar di sekolah kehidupan

Dari alam semesta dan peristiwa

Guru sejati membimbingku

Kulihat wacana membuka pengetahuanku

Kudengar kisah petualangan dalam perjuangan

Kulalui lorong pengalaman bersama dengan teman-temanku

Kutandai setiap kejadian

Kucatat semua hikmah dari peristiwa

Sebagai bekalku merajut masa depan

Melancarkan jalanku mencapai tujuan

Menjadi manusia utama

Berlaku jujur, berani dan benar

Kukembangkan akalku untuk maju

Semangat kupacu untuk tau

Menguak misteri tentang kehidupan


Berjalanlah

Bergeraklah

Diam tak bergeming akan bergilas

Bangkitkan nyaliku

Belajar bijak dan menghargai

16. Tangan-Tangan Mungil


Karya: Aina Praba

Siang itu mengumbar terik

Saat tangan-tangan mungil

Mengilapkan alas kakimu tuan


Peluh melelehkan kepala

Seiring punggung mengusung

Sekotak mimpi tanpa nyata

Lekatkan pandangannya tuan

Akan kau temukan kawan berseragam

Serta tutur ibu guru yang tak lebih

Dari hiasan etalase semata

Dan kau masih memasang pant*t

Diantara koran sibukmu berkutat

Abaikan tangan-tangan mungil

Merindukan segenggam penuh harap


17. Mirisnya Pendidikan


Karya: Laili Rahma Hidayati

Kertas usang tak lagi dipedulikan

Tercerai bagai sampah

Kini, semua menatap layar

Tak peduli sebuah ilmu tertuang

Semua tak dihiraukan

Berangkat, lalu pulang

Tanpa membawa ilmu

Tanpa ada harapan untuk maju

Miris, Sakit

Pendidikan yang dulu diperjuangkan

Yang dulu ditanam

Hingga dipupuk

Kini layu karena beberapa orang

18. Meraih Mimpi


Karya: Ester Ika Kristianti

Bilamana mentari bangun pagi

Ku siap mengawali hari

Dengan sejuta harapan dan mimpi

Kan kuwujudkan demi bangsa ini

Meski adanya pandemi seperti ini

Namun tak menyerah diri ini

Tak kan ada kata putus asa dan malas diri

Kini saatnya berusaha dan meraih mimpi

Janganlah terlena dengan dunia ini

Kita harus mengerti dan tahu diri

Betapa kerasnya hidup ini

Untuk mewujudkan sebuah mimpi

Doa menjadi pedoman yang tinggi

Jangan ragu dan bimbang hati

Jadikan pelecut untuk meraih mimpi

Demi masa depan yang indah nanti


19. Suatu Tempat Untuk Kita


Karya:Yutanti Dyah E

Di sini

Kita bersama

Belajar segala sesuatu

Tentang hidup

Tentang kehidupan

Di sini

Kita bersama

Belajar segala sesuatu

Tentang agama dan matematika

Untuk kelak

Masa depan kita

Di sini

Kita bersama

Belajar segala sesuatu

Memperbaiki diri

Dan akhlak pribadi

Di sini

Kita bersama

Belajar segala sesuatu

Dan lalu menyamai mimpi

Untuk meraih sebuah kesuksesan

20. Putus Sekolah


Karya: Nadia Fitria Sari

Kami bagai anak terbuang

Berserakan di jalanan

Tak dapat dengarkan

Nasihat guru

Pemerintah rampas hak kami

Uang bagai di atas segalanya

Kami korban keserakahannya

Kini sekolah hanya angan belaka

Cita-cita hancur lebur

Tiada harapan tuk wujudkan

Entah bagaimana

Nasib negeriku

Saat logika dan hati tak satu

Saat ego jadi utama

Saat kecerdasan tak lagi penting

Saat kebodohan melanda

Hati menjerit

Teriakkan keadilan

Namun mulut ini

Tak mampu ucapkan

Buta huruf bertebaran

Tawuran tak dapat dihindari

Kehancuran menghampiri

Bumiku Indonesia


RADEN PUTRI

Pilihan Editor: Cerita Yekti dan Rahadyan, Ibu dan Anak yang Ambil S2 Hingga Wisuda Bareng di Unesa

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

19 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

20 hari lalu

Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

Selain meninggalkan istri dan dua anak, Joko Pinurbo meninggalkan warisan karya-karya puisi. berikut beberapa di antaranya.

Baca Selengkapnya

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

20 hari lalu

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

Nama Joko Pinurbo mulai dikenal luas saat menerbitkan buku antologi puisi Celana pada 1999.

Baca Selengkapnya

Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

20 hari lalu

Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

Joko Pinurbo memiliki jiwa sosial yang tinggi termasuk terhadap perempuan dan kelompok marginal, termasuk saat masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Maraknya Film Horor Tidak Meneror Pembaca Sastra Horor

20 hari lalu

Maraknya Film Horor Tidak Meneror Pembaca Sastra Horor

Mengapa kenaikan jumlah peminat film horor tak sejalan dengan jumlah pembaca sastra horor?

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

21 hari lalu

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

21 hari lalu

Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

Penulis Okky Madasari mengungkapkan duka atas kepergian sastrawan Joko Pinurbo

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

21 hari lalu

Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

Sahabat dan juga teman dekat Joko Pinurbo dari kalangan sastrawan mengungkapkan duka mendalam melalui media sosial X, Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

21 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

Sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin, berpulang pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pukul 06.03 WIB.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

28 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya