Jejak Pendidikan dan Karier Yenny Wahid, Putri Gus Dur Jebolan Harvard yang Siap Jadi Cawapres

Reporter

Andika Dwi

Editor

Devy Ernis

Senin, 14 Agustus 2023 07:14 WIB

Bakal Calon Presiden , Anies Rasyid Baswedan; Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan putri mendiang Presiden ke 4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid memberikan keterangan kepada awak media usai menghadiri acara peluncuran buku karya AHY di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023. AHY meluncurkan buku bertajuk Tetralogi Transformasi AHY: Kumpulan Pemikiran & Gagasan Agus Harimurti Yudhoyono. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Putri Presiden Republik Indonesia (RI) ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid sempat digadang-gadang sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Namun, Yenny menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY adalah sosok yang paling pantas mendampingi bakal calon presiden Anies Baswedan. Lantas, seperti apa riwayat pendidikan dan karier Yenny Wahid?

Rekam Jejak Pendidikan Yenny Wahid


Yenny Wahid merupakan alumnus SMA Negeri 28 Jakarta pada 1992. Tamat dari sekolah menengah, dia melanjutkan pendidikan tinggi di program studi (prodi) Psikologi Universitas Indonesia (UI). Namun, atas saran dari sang ayah, dia memutuskan keluar dan pindah ke jurusan Desain dan Komunikasi Visual (DKV) Universitas Trisakti.

Dilansir dari situs Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), pemilik nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid ini juga melanjutkan kuliah ke jenjang pascasarjana dengan beasiswa Mason hingga meraih gelar Master Administrasi Publik dari Harvard University.

Pekerjaan pertamanya adalah koresponden koran asal Melbourne, Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age (1997-1999). Saat itu, dia sempat membuat liputan pasca-referendum di Timor-Timur hingga meraih anugerah Walkley Award. Kiprahnya dalam dunia jurnalistik semakin menggebu-gebu, hal itu ditunjukkan ketika dirinya meliput situasi Jakarta menjelang Reformasi 1998.

Advertising
Advertising

Karier perempuan kelahiran Jombang, Jawa Timur pada 29 Oktober 1974 di bidang jurnalistik itu terpaksa terhenti, setelah Gus Dur ditunjuk sebagai Presiden RI ke-4. Sejak saat iu, Yenny Wahid setia mendampingi sang ayah dengan mengemban amanah sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.

Karier Yenny Wahid


Tumbuh di dalam lingkungan organisasi kemasyarakatan (ormas) berbasis agama Nahdlatul Ulama (NU), menjadikan Yenny sebagai salah satu aktivis. Pada 2004, ia menjabat sebagai Direktur Wahid Institute, lembaga yang mengusung misi untuk meneruskan perjuangan Gus Dur dalam pemikiran-pemikiran Islam.

Tujuan The Wahid Institute disebut-sebut sejalan dengan visi Abdurrahman Wahid, yaitu membangun pemikiran Islam yang moderat. Tak hanya itu, organisasi tersebut diklaim mengusung mimpi untuk mendorong terciptanya demokrasi, multikulturalisme, pluralisme, dan toleransi di kalangan Muslim Indonesia.

Semasa kepemimpinan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dia sempat kembali menduduki kursi jabatan Staf Khusus Bidang Komunikasi Politik. Hanya aktif selama setahun, Yenny memutuskan untuk mengundurkan diri karena perbedaan kepentingan dengan posisinya sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB.

Sejak 2008, ia didepak dari PKB oleh Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Pada akhirnya, ia mendirikan partai sendiri, yaitu Partai Indonesia Baru pada 2012. Partai itu belakangan berganti nama menjadi Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).

Pada Januari 2020, Yenny Wahid diangkat menjadi Komisaris Independen salah satu lini bisnis Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor transportasi udara atau pesawat, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Kurang dari dua tahun berdinas, dia memutuskan untuk mundur pada Jumat, 13 Agustus 2021.

Kesiapan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu apabila ditunjuk menjadi cawapres telah diungkapkannya pada Selasa, 8 Agustus 2023. Yenny Wahid mengatakan, jabatan publik menjadi alat paling efektif untuk membuat perubahan kebijakan di tengah masyarakat.

“Saya juga masuk dalam kategori itu, tentu harus siap. Harus bersedia, harus menyiapkan diri. Tentu harus menyiapkan diri,” ucap Yenny Wahid di Gedung DPR RI, Jakarta, pada Selasa, 8 Agustus 2023.

MELYNDA DWI PUSPITA | IMA DINI SHAFIRA

Pilihan Editor: Banyak Kampus Bikin Fakultas Kedokteran, Bagaimana Rencana ITB?

Berita terkait

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

35 menit lalu

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

Anies Baswedan turut menanggapi persoalan kenaikan UKT yang diprotes oleh mahasiswa karena dinilai tidak wajar.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Kapolri dengan Masa Jabatan Tersingkat

1 jam lalu

Inilah 3 Kapolri dengan Masa Jabatan Tersingkat

Ari Dono Sukmanto merupakan Kapolri yang menjabat paling singkat dalam sejarah kepolisian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Respons Maruarar Sirait soal Tawaran Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Respons Maruarar Sirait soal Tawaran Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Maruarar Sirait menyatakan mendukung Jokowi dan Prabowo bukan karena menteri, tapi percaya mereka orang yang baik dan benar.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

4 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

6 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

AHY Harap Penyelenggaraan World Water Forum Bisa Beri Solusi Pengelolaan Air Global

11 jam lalu

AHY Harap Penyelenggaraan World Water Forum Bisa Beri Solusi Pengelolaan Air Global

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) AHY penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali bisa menciptakan solusi pengeloaan air global

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

2 hari lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Prabowo-Gibran dan Presiden UEA: Dari Perkenalan hingga Diberi Medali

5 hari lalu

Pertemuan Prabowo-Gibran dan Presiden UEA: Dari Perkenalan hingga Diberi Medali

Prabowo dan Gibran menemui Presiden UEA MBZ di Istana Al Shati, Abu Dhabi, pada Senin, 13 Mei, 2024. Berikut hal-hal terkait pertemuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

5 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya