Kebahagiaan Kemungkinan Bersifat Keturunan  

Reporter

Editor

Jumat, 15 Mei 2009 11:15 WIB

rasa bahagia/sciencedaily
TEMPO Interaktif, Jakarta: Sebuah hipotesis baru sedang diintrodusir ke jagad sains biologi hereditas, tentang kemungkinan bahwa kebahagiaan dan perasaan mengikuti hukum pewarisan. Rasa bahagia kita, kemungkian diwariskan dari orang tua kita, dan akan juga mempengaruhi anak cucu kita.

Dr. Alberto Halabe Bucay dari Research Center Halabe and Darwich, Meksiko, yang memulai mengintrodusir hipotesis ini untuk merangsang pembuktian benarkah dugaannya ini. Ia menulis di jurnal Bioscience Hypotheses bahwa sebagian besar zat-zat kimia yang ada di otak manusia secara umum, sangat mempengaruhi kualitas sperma dan sel telur manusia. Komposisi kimiawi sel telur dan sperma inilah yang akan berpengaruh terhadap kualitas reproduksi pada generasi berikutnya.

Menururt Halabe, hormon-hormon dan zat kimia yang mempengaruhi rasa bahagia, depresi dan atau ekspresi-ekspresi mental yang lain, dapat mempengaruhi sel telur dan sperma, yang kemudian berpengaruh pada keturunan berikutnya.

Zat-zat kimiawi otak seperti endorphin, yang berpengaruh terhadap rasa bahagia maupun sedih, maupun zat-zat racun seperti mariyuana dan heroin, memang sudah lama diketahui mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas sel telur dan sperma. Sehingga jika kualitas sel telur atau sperma buruk, biasanya juga akan menghasilkan keturunan dengan gen yang buruk.

Hipotesis dari Halabe ini kontroversial, karena konsep umum yang selama ini dipahami bahwa faktor-faktor psikologis seseorang akan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti pendidikan dan pengalaman seseorang. "Konsep saya mendukung konsep yang mengatakan bahwa psikologi orangtua juga akan mempengaruhi psikologi anak kelak," ujar Dr Halabe.

"Ini gagasan yang menarik," ujar William Bains, editor Bioscience Hypotheses. "Kami mempublikasikan ini untuk merangsang debat dari para ilmuwan lain, apakah mereka mempunyai data yang mendukung atau tidak, apakah mereka akan setuju atau menolak. Ini memang tujuan jurnal ini untuk merangsang debat ide-ide baru," ujar William.

Pendapat utama selama ini, mengatakan bahwa faktor dominan dalam pembentukan perkembangan psikologi sesorang akan lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti pendidikan dan pengalaman sesorang dalam menjalani kehidupan. Beberapa jenis penyakit fisik memang bersifat genetis, tetapi genetika selama ini tak pernah menerangkan tentang teori pewarisan psikologis seperti rasa bahagia atau sedih.

SCIENCEDAILY l WAHYU

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

17 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

17 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

20 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya