Bagaimana Cara Membuat Hujan Buatan? Ini Penjelasannya

Reporter

Andika Dwi

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 30 Agustus 2023 16:04 WIB

Penerbangan saat operasi modifikasi cuaca menurunkan hujan untuk mencegah kebakaran hutan di wilayah Riau, Minggu 25 Mei 2020, atau hari kedua Lebaran. (BBTMC)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN bersama sejumlah pihak, meliputi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI), serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan pada 26-28 Agustus 2023. Upaya itu dilakukan untuk mengurangi polusi udara di Jakarta dan sekitarnya.

Lantas, bagaimana cara membuat hujan buatan? Berdasarkan arsip Tempo, pada Jumat, 5 Juli 2019, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pernah menyiapkan tiga cara untuk menciptakan hujan buatan guna menghalau polusi udara Jakarta.

“Pertama, penyemaian awan (cloud seeding) dengan garam NaCl,” kata Kepala Balai Besar TMC BPPT Tri Handoko, Jumat, 5 Juli 2019.

Penyemaian awan, jelas Seto, akan dilakukan ketika terdapat awan potensial agar hujan turun di Jakarta. Dengan begitu, polutan di atmosfer dan upwind dapat terbilas oleh air hujan.

Apabila tidak ada awan potensial, yaitu Cumulus (Cu), lanjut dia, pihaknya akan menggunakan metode kedua dengan menghilangkan lapisan inversi. Adapun caranya dengan melakukan semai memakai dry ice pada lapisan atmosfer di ketinggian 20-40 kilometer di atas permukaan air laut, tujuannya agar lapisan menjadi tidak stabil.

Advertising
Advertising

“Lapisan inversi menjadi salah satu penghalang polutan untuk terbang vertikal, sehingga polutan terakumulasi di permukaan sampai di bawah lapisan inversi,” ucap dia.

Cara terakhir dengan menyemprotkan air (water spraying) memakai alat Ground Mist Generator. Dengan metode ketiga, BPPT menyemburkan air menggunakan pesawat ke arah atmosfer di 10 titik lokasi upwind. “Air yang disemprotkan dapat mengikat polutan,” tutur Seto.

Baca juga: Jokowi Jelaskan Penanganan Polusi Udara di Jakarta, Mulai Modifikasi Cuaca hingga Mobil Listrik

Cara Kerja Teknologi Modifikasi Cuaca

Dikutip dari situs resmi BRIN, pada Selasa, 29 Agustus 2023, operasi rekayasa cuaca pada dasarnya dilakukan untuk mempercepat kejadian hujan yang seharusnya secara alami turun. Awan potensial dipicu dengan menebar garam, sehingga bisa turun hujan di tempat tertentu yang diinginkan sesuai kebutuhan.

“Yang patut dicatat dan dipahami, TMC ini walaupun orang mengenal dengan istilah hujan buatan, tapi kami tidak bisa membuat hujan. Jika kami diminta melakukan operasi TMC untuk mengisi waduk saat musim kemarau dan tidak ada awan potensial, maka kami tidak bisa melakukan apa-apa, ini yang kita harus sampaikan kepada stakeholder,” kata Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC BRIN Budi Harsoyo.

Dalam melakukan operasi TMC, ungkap Harsoyo, pihaknya bekerja sama dengan BMKG dan TNI AU. BMKG bertindak dalam penyediaan data dan informasi cuaca, arah angin, serta awan. Sedangkan TNI AU menyediakan armada pesawat.

Kemudian, pesawat Casa yang memuat garam (NaCl) akan menyemai awan potensial target, di mana posisi pesawat berada di antara awan hujan dan arah angin. “Hujan sebisa mungkin diturunkan sebelum awan sampai di daerah target, sehingga intensitas hujan di areal target berkurang,” ujar Harsoyo.

Dilansir dari Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana (2013), untuk satu hari operasional hujan buatan membutuhkan dana sekitar Rp113-114 juta, tergantung lokasi, dan sebagaimana Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 Tahun 2008 tentang Jenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang Berlaku Pada BPPT.

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Mengenal Apa itu Hujan Buatan dan Manfaatnya Bagi Udara Jakarta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

20 menit lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya

729 Rumah Terendam Banjir Konawe Utara, Ratusan Hektare Lahan Pertanian Terdampak

43 menit lalu

729 Rumah Terendam Banjir Konawe Utara, Ratusan Hektare Lahan Pertanian Terdampak

Kerugian material yang berhasil dihimpun sekitar 729 rumah dan 327,2 hektare lahan pertanian terendam banjir.

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

9 jam lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

1 hari lalu

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

Alat dan perangkat lunak meteran air bersistem token yang dikembangkan Telkom University direncanakan masuk ke pasaran.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

1 hari lalu

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

Tim BRIN meneliti sejumlah kondisi geologi yang bisa memicu gempa bumi di Indonesia. Salah satunya soal Sesar Lembang dan sesar lain di sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

1 hari lalu

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana

Baca Selengkapnya

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

1 hari lalu

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

Sampah antariksa saat ini sekitar 24.000. Peneliti BRIN melakukan studi soal potensi jatuhnya ke wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

2 hari lalu

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

Tim peneliti di Telkom University mengembangkan sistem perangkat lunak dan alat pencatat meteran air bagi kalangan pelanggan perusahaan air minum.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

3 hari lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya