Dibuka 2024, Observatorium Nasional di Timau Bakal Batasi Pengunjung

Selasa, 26 September 2023 21:20 WIB

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)

TEMPO.CO, Jakarta - Observatorium Nasional yang baru dibangun di Timau, Nusa Tenggara Timur, diperkirakan akan membuka kunjungan publik pada 2024. Namun, menurut Koordinator Stasiun Observatorium Nasional Kupang – BRIN, Abdul Rachman, jumlah pengunjung akan sangat dibatasi.

“Di Timau mungkin akan lebih ketat lagi daripada di Observatorium Bosscha,” katanya di acara daring Dialog Obrolan Fakta Ilmiah Populer dalam Sains Antariksa, Senin, 25 September 2023.

Pembatasan kunjungan publik, menurutnya, lazim dilakukan pada observatorium besar seperti di Amerika Serikat dan Eropa. Sejauh ini, Badan Riset Inovasi Nasional atau BRIN belum selesai membahas prosedur untuk menerima kunjungan masyarakat. Pembahasan lain terkait penggunaan fasilitas peneropongan bintang bagi astronom amatir serta perkuliahan mahasiswa. “Untuk mahasiswa Indonesia saya pikir mungkin lebih tepat menggunakan teleskop yang lebih kecil dulu. Bertahap,” ujarnya.

Di Observatorium Nasional Timau, kata Abdul Rachman, BRIN tidak hanya memasang teleskop yang berukuran besar dengan diameter 3,8 meter. Beberapa teleskop kecil dengan ukuran 50 dan 100 sentimeter juga akan disiapkan.

“Di kemudian hari terbuka juga kesempatan untuk dosen dan mahasiwa bikin proposal untuk diseleksi, kita nilai apakah layak atau tidak menggunakan teleskop yang besar,” kata dia.

Advertising
Advertising

Selain itu akan dibangun pusat sains bagi pelajar di kantor pusat operasional yang berlokasi di area bendungan Tilong. Berbagai alat peraga belajar yang tidak hanya soal astronomi akan disiapkan. Di tempat itu juga, menurut Abdul Rachman, pengunjung dari kalangan umum nantinya bisa melihat kegiatan di Observatorium Nasional Timau. “Termasuk oleh para periset atau apa pun yang bisa dibagikan ke masyarakat,” ujarnya.

Lokasi kunjungan ke Tilong itu, menurutnya, lebih dekat dari pusat kota, sekitar 30 menit dari Kupang. Dibandingkan jika pengunjung harus ke Observatorium Nasional Timau yang berjarak tempuh sekitar tiga jam ke arah timur laut. “Kemungkinan juga tidak bisa masuk karena antri atau batasan jadi bisa lihat dari Tilong,” kata Abdul Rachman.

Berada di ketinggian sekitar 1.300 meter dari permukaan laut, Observatorium Nasional Timau memiliki teleskop terbesar di Asia Tenggara. Ukuran diameternya 3,8 meter, melampaui teleskop di Thailand yang berukuran 2,4 meter. Wahana riset astronomi baru itu didirikan untuk melengkapi Observatorium Bosscha yang berada di Lembang, Jawa Barat.

Pilihan Editor: KJP Plus Milik Siswa Terlibat Tawuran di Jakbar Dicabut, Ini Pesan dari Pemkot untuk Orang Tua

Berita terkait

Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

49 hari lalu

Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

Wae Rebo di Flores menempati di urutan kedua setelah Rothenburg ob der Tauber di Jerman sebagai kota kecil terindah di dunia.

Baca Selengkapnya

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

53 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Cuaca Buruk, Seluruh Rute Penyeberangan di NTT Tutup Sementara

57 hari lalu

Cuaca Buruk, Seluruh Rute Penyeberangan di NTT Tutup Sementara

Seluruh rute penyeberangan di Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup sementara karena cuaca buruk.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir NTT Hingga 16 Maret 2024

57 hari lalu

BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir NTT Hingga 16 Maret 2024

BMKG mengingatkan masyarakat pesisir NTT mengenai ancaman banjir rob hingga empat hari mendatang. Dampak super new moon dan fenomena tekanan rendah.

Baca Selengkapnya

BRIN: Awal Puasa Tahun Ini Berpotensi Berbeda tapi Idul Fitri Bareng

4 Maret 2024

BRIN: Awal Puasa Tahun Ini Berpotensi Berbeda tapi Idul Fitri Bareng

Akan ada umat Islam di Indonesia yang berpuasa selama 29 dan 30 hari.

Baca Selengkapnya

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

2 Maret 2024

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Desa Golo Wune Kebanjiran Bantuan dari Kemensos

25 Februari 2024

Desa Golo Wune Kebanjiran Bantuan dari Kemensos

Kemensos beri batuan 100 paket sembako dan perlengkaan kesehatan ke desa terpencil di Manggarai Timur, NTT.

Baca Selengkapnya

Keunikan Arsitektur Golo Mori Convention Center, Fasilitas MICE Baru di NTT

9 Februari 2024

Keunikan Arsitektur Golo Mori Convention Center, Fasilitas MICE Baru di NTT

Keunikan Golo Mori Convention Center (GMCC) salah satunya dibangun di antara dua bukit, yang secara harfiah memiliki arti sebagai jembatan bilateral

Baca Selengkapnya

Mengenal Ruteng Pu'u, Kampung Adat di Flores yang Dikunjungi Capres Ganjar Pranowo

30 Januari 2024

Mengenal Ruteng Pu'u, Kampung Adat di Flores yang Dikunjungi Capres Ganjar Pranowo

Selain kekayaan alamnya, Kampung Adat Ruteng Pu'u juga terkenal akan sejarah dan kekayaan budayanya.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

27 Januari 2024

Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

Pembangunan Observatorium Timau dirintis sejak 2017.

Baca Selengkapnya