Masyarakat Yakini Pasir Pantai Kejawanan Cirebon Bisa Sembuhkan Penyakit, Mahasiswa Unpad Lakukan Riset
Reporter
Annisa Febiola
Editor
Devy Ernis
Rabu, 27 September 2023 07:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Fakultas Keperawatan melakukan riset untuk mendalami sejauh mana khasiat lumpur pasir di pantai Kejawanan. Tim yang bernama Seraphy ini terdiri dari Hadi Firdaus, Andriano Sembiring, Mala Dewi Sopa, dan Annisa Zahra dari Ilmu Kelautan, serta Nabyla Nur’aeni dari Keperawatan.
Riset yang Seraphy lakukan dilakukan karena banyaknya masyarakat yang berendam di lumpur pasir Pantai Kejawanan Cirebon yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit mereka.
Pantai Kejawanan merupakan salah satu destinasi wisata bahari di Kota Cirebon. Pantai ini juga menjadi pilihan alternatif terapi kesehatan oleh masyarakat. Kepala Pelabuhan Perikanan Nasional sekaligus pengelola pantai Kejawanan, Sarwono, mengatakan banyak masyarakat yang meyakini bahwa lumpur pasir di Kejawanan dapat menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari rematik, asam urat, penyakit kulit, diabetes melitus, hingga stroke.
Namun, pembuktian akan khasiat dan terapi pasir ini belum dilakukan secara ilmiah. Selama ini, hanya berdasarkan keyakinan masyarakat saja. Hal ini menjadi titik awal riset tim Seraphy.
Melansir situs resmi Unpad pada Selasa, 26 September 2023, tim melakukan kajian oseanologi dan kesehatan terhadap pasir di pantai Kejawanan pada 29 Juli sampai 3 Agustus 2023. Mereka mengumpulkan data yang meliputi data oseanologi dan kesehatan. Data oseanologi berupa parameter fisika dan kimia air laut dan sedimen pasir. Sementara data kesehatan berupa responden dari pengunjung pantai yang telah melakukan terapi pasir.
Berdasarkan pengujian laboratorium dari sedimen pasir, tim menemukan unsur besi atau ferrum yang secara ilmiah dilambangkan dengan 'Fe'. Adanya kandungan besi membuat pasir dapat menyerap radiasi matahari, sehingga pasir menjadi hangat. Panas pada pasir kemudian diserap oleh kulit dan membuat pembuluh darah melebar, hingga akhirnya menyebabkan tekanan darah menurun.
“Temuan ini selaras dengan data responden pengunjung yang telah melakukan terapi, bahwa tekanan darah responden menurun setelah dilakukannya terapi,” kata Hadi, salah satu anggota tim.
Ketika air laut sedang surut, maka gundukan pasir akan muncul ke permukaan dan membentuk daratan kecil. Di lokasi itulah pengunjung dapat melakukan terapi atau sekadar bermain pasir, mengingat kondisi pantai Kejawanan yang berada di kawasan laut Jawa dengan arus dan tiupan angin yang tidak terlalu kencang.
“Dari beberapa kondisi tersebut, dapat diketahui bahwa terapi pasir di Kejawanan dapat dilakukan saat waktu surut dengan aman,” imbuh Hadi.
Berbekal hasil riset awal tersebut, tim akan membuat rekomendasi terapi yang aman dan berkelanjutan di pantai Kejawanan dengan mempertimbangkan aspek oseanologinya. Rekomendasi ini akan disusun dalam bentuk buku saku. Tak hanya itu, hasil penelitian pun akan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Sarwono berharap, penelitian mahasiswa Unpad ini dapat membuktikan informasi mengenai terapi pasir di Kejawanan. “Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan metode sea sand therapy ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat,” tuturnya.
Tim Seraphy di bawah bimbingan dosen Santi Rukminita Anggraeni, berhasil memperoleh pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Eksakta (PKM-RE) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) 2023.
Pilihan Editor: Kisah Perjuangan Rafael Meraih Medali dalam Olimpiade Matematika 2023 di Jepang