Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Kamis, 28 September 2023 07:09 WIB

Kendaraan melintas di jalanan yang diselimuti asap di daerah Panarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa, 17 September 2019. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyebabkan kualitas udara di kota itu berbahaya untuk kesehatan warga. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena udara di daerah setempat dipenuhi asap.

Kepala Disdik Kota Palangka Raya, Jayani, di Palangka Raya, mengatakan pengunduran jam masuk sekolah peserta didik berdasarkan hasil rapat Disdik bersama perwakilan pengawas sekolah dan kepala sekolah jenjang PAUD, SD serta SMP setempat.

"Berdasarkan surat Nomor 800/1590/Disdik.Um-Peg/X1/2023 tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar selama kabut asap, kami mengeluarkan beberapa instruksi, salah satunya jam masuk diundur selama 30 menit, masuk pukul 07.00 WIB menjadi 07.30 WIB," kata Jayani pada Rabu, 27 September 2023.

Selain itu, juga ada pengurangan jam belajar mengajar 10 menit setiap jam pelajaran, sehingga menjadi 25 menit untuk jenjang SD, 30 menit untuk jenjang SMP, dan untuk jenjang PAUD menyesuaikan.

Selanjutnya, kata Jayani, meniadakan kegiatan upacara, olahraga, senam bersama, dan ekstrakurikuler di luar ruangan. Untuk kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler diperbolehkan asalkan di dalam ruangan. Warga sekolah juga diwajibkan penggunaan masker di satuan pendidikan, terutama ketika beraktivitas di luar ruangan.

Advertising
Advertising

"Kami juga mengimbau peserta didik untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan memperbanyak konsumsi air putih ketika berada di sekolah," ucapnya.

Untuk memantau kondisi kualitas udara di Kota Palangka Raya, kata dia, satuan pendidikan bisa mengunduh aplikasi ISPUnet yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Apabila di kemudian hari kondisi udara membaik, maka proses belajar mengajar akan kembali seperti semula," ucap Jayani.

Berdasarkan pantauan di lapangan, kabut asap akibat karhutla yang menyelimuti Kota Palangka Raya sudah terjadi dalam beberapa hari ini. Bahkan kabut asap tersebut juga selain membuat warga mengalami penyakit ISPA juga membuat perih mata apabila warga sedang berada di luar rumah.

Bahkan banyak masyarakat yang beraktivitas di luar rumah menggunakan masker agar tubuh mereka tidak menghirup debu akibat karhutla yang kian parah.

Pilihan Editor: Formasi CPNS dan PPPK 2023 untuk Lulusan SMK Sederajat, dari BIN hingga Kejaksaan

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

15 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

23 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

29 hari lalu

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?

Baca Selengkapnya

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

41 hari lalu

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.

Baca Selengkapnya

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

44 hari lalu

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

Kabut asap yang menyelimuti udara Dumai berasal dari kebakaran lahan di beberapa titik, dan kiriman dari perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

49 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

52 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

53 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

53 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

54 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya