TEMPO Interaktif, Cape Canaveral: Badai petir menghalangi pendaratan pesawat ulang-alik Atlantis ke pangkalannya hari Sabtu untuk dua hari berturut-turut. Hal itu membuat para astronot terpaksa memperpanjang petualangannya mengelilingi bumi setelah sukses memperbaiki Teleskop Ruang Angkasa Hubble.
Badai di lepas pantai membuat NASA melewatkan upaya pendaratan pagi hari di Pusat Ruang Angkasa Kennedy. Meskipun ramalan cuaca untuk hari Ahad sama suramnya, Pengendali Misi memilih untuk menunggu selesainya cuaca buruk dibanding harus memindahkan pendaratan ke California.
Masalah sistem pendinginan muncul setelah Pengendali Misi memberitahu para astronot akan rencana pendaratan terbaru. Komandan Scott Altman dan para awaknya diinstruksikan untuk tidak membuka pintu keluar muatan dalam kasus pemulangan darurat diperlukan.
Meski demikian para astronot diyakinkan bahwa semuanya bekerja normal. "Kami yakin bahwa radiator bekerja dengan baik untuk kita. Alat itu mungkin sedikit dingin," ujar Pengendali Misi. "Itu terdengar bagus," jawab Altman.
Tujuh astronot Atlantis membuat persiapan yang lebih lama daripada yang mereka lakukan hari Jumat, ketika badai melanda lokasi pendaratan di Florida yang mengakibatkan pembatalan lebih awal.
Altman dan para awaknya berusaha untuk menyelesaikan misi perbaikan Hubble yang dimulai 11 Mei. Itu merupakan kunjungan terakhir NASA ke fasilitas pengamatan yang berusia 19 tahun itu. Perbaikan senilai US$ 1 miliar itu diharapkan membuat umur teleskop itu bertahan lima hingga 10 tahun.
Cuaca di lokasi pendaratan cadangan, Pangkalan Angkatan Udara Edwards, diperkirakan baik sepanjang akhir pekan, namun membutuhkan waktu dan dana hampir US$ 2 juta untuk mengangkut pesawat ulang alik itu menuju pangkalannya di Florida.
Untuk Florida, prakirawan memperkirakan cuaca buruk tetap berlangsung. Namun ada sedikit peluang membaik, dan itu memberi alasan bagi NASA untuk menunda pendaratan ke lain hari.
Atlantis memiliki pasokan yang cukup untuk tetap berada di orbit hingga Senin.
AP | ERWIN
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya