Nadiem Makarim: Kalau Mau Meningkatkan Literasi Anak, Pilih Buku Paling Seru

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Sunu Dyantoro

Kamis, 26 Oktober 2023 07:07 WIB

(dari kiri) Franka Makarim bersama suami, Nadiem Makarim. Foto: Instagram/@frankamakarim

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim mengatakan upaya menciptakan literasi dini sangatlah penting. Jika sukses menciptakan literasi pada usia dini, kata Nadiem Makarim, maka seumur hidup anak akan tumbuh jiwa dan kecintaan terhadap buku. Dengan demikian, akan terbangun daya literasi yang lebih tinggi.

"Tapi bukunya ada atau tidak? dan bagaimana kualitasnya?" kata Nadiem dalam pembukaan Kongres Bahasa Indonesia Ke-12 di Jakarta pada Rabu malam, 25 Oktober 2023.

Nadiem menceritakan pengalamannya setiap berkunjung ke daerah, yang selalu meminta untuk melihat kondisi perpustakaan di sekolah-sekolah. Ia mengatakan, buku di setiap perpustakaan sekolah dasar (SD) rata-rata semuanya sama. Buku-buku tampak menumpuk di perpustakaan, dengan debu yang tebal dan terkadang ada yang diikat dengan tali rafia.

Pernah sekali, ia membuka tumpukan buku di perpustakaan SD yang terikat tali rafia. Nadiem menemukan buku tentang bagaimana cara bercocok tanam. Kemudian, ada buku-buku lain yang mungkin diinginkan oleh orang tua agar dibaca oleh anaknya.

"Menurut saya, ini adalah salah satu kesalahan fatal sistem pendidikan. Tidak hanya di Indonesia, namun juga di negara lain. Harusnya, kalau mau meningkatkan daya literasi anak, tolong pilih buku-buku yang mau dibaca oleh anak-anak. Biar anak-anak itu yang memilih," ujarnya.

Advertising
Advertising

Prinsip dasarnya menurut Nadiem adalah menyediakan buku-buku paling seru yang akan disukai anak-anak. Bisa buku yang ada di Indonesia, bisa juga buku dari luar Indonesia yang dapat diterjemahkan lalu dicetak jutaan eksemplar. Buku-buku itu kemudian didistribusikan ke sekolah-sekolah yang tingkat literasinya terendah.

Upaya ini sebenarnya telah berjalan. Sebanyak 15,4 juta eksemplar buku disebarkan ke lebih dari 20 ribu sekolah. Baik pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini dan SD di daerah 3T. "Ini adalah komitmen untuk memperbaiki kondisi literasi kita melalui Merdeka Belajar episode ke-23," ungkap Kepala Badan Bahasa, E. Aminuddin Aziz.

Langkah tersebut, kata Nadiem, cukup berhasil. Ketika buku-buku itu sampai di daerah tertinggal, terdepan dan terluar atau 3T para guru juga dilatih untuk menceritakan ulang isi buku. Kemudian , sekolah-sekolah juga diminta untuk membuat sesi membaca setiap hari. Selain itu, penataan buku di perpustakaan juga dibuat agar lebih menarik, buku-buku berjejer layaknya di toko buku. "Dan akhirnya, anak-anak itu menyerbu buku-buku itu."

Ia menambahkan, paling tidak perpustakaan menjadi tempat distribusi buku. "Semua perpustakaan kita latih, (bahwa buku) dianjurkan untuk dibawa pulang. Buku itu untuk dibawa pulang dan dikembalikan," ucapnya.

Nadiem juga berpesan semestinya, peletakan buku di lingkungan sekolah dilakukan tersebar, jangan hanya terpusat di perpustakaan. Sekolah bisa membuat sejumlah pojok baca yang berisi bermacam-macam buku menarik bagi anak-anak.

Pilihan Editor: Rektor UIN Walisongo Semarang Tersandung Kasus Plagiarisme, Diduga Jiplak Tesis Dosen

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

1 hari lalu

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat melakukan sebuah investigasi hak-hak sipil ke sebuah sekolah di setalah Texas

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

1 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

1 hari lalu

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

3 hari lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Skor Literasi Anjlok, Kemendikbudristek Sebar 4 Juta Eksemplar Buku ke Sekolah di Indonesia

3 hari lalu

Skor Literasi Anjlok, Kemendikbudristek Sebar 4 Juta Eksemplar Buku ke Sekolah di Indonesia

Kemendikbudristek menyebar jutaan buku pengayaan ke sekolah di berbagai daerah. Upaya mengatasi pelemahan literasi membaca.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Luncurkan Buku Van Leening When History Begins

4 hari lalu

Pegadaian Luncurkan Buku Van Leening When History Begins

Buku napak tilas Pegadaian ini berisi sejarah panjang perjalanan PT Pegadaian selama lebih dari satu abad berkontribusi dan melayani masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

7 hari lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

8 hari lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

8 hari lalu

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

8 hari lalu

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

Mulai dari evaluasi Merdeka Belajar 26 episode hingga menagih janji Prabowo-Gibran, ini desakan dari P2G dalam Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya