Pamengpeuk Menunggu Laut "Disulap" Jadi Industri Kertas

Reporter

Editor

Senin, 1 Juni 2009 07:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Rencana membangun budidaya rumput laut untuk industri koran Korea Selatan membuat para pengusaha rumput laut Pamengpeuk berharap. Kabar gembira itu kini masih ditunggu Emen Rahmat, pengusaha rumput laut . Sebulan lalu, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang mendatanginya mengatakan ampas agar-agarnya bisa dibuat kertas. "Kalau benar, kami sangat senang. Bisa menambah penghasilan," ujar pengusaha agar-agar rumput laut di Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat itu.

Bukan cuma Emen yang menunggu kabar itu. Ada banyak pengusaha bahan makanan ini di sana. Maklum, Pameungpeuk di tepi Samudra Indonesia adalah salah satu sentra aneka rumput laut. Agar-agarnya terkenal di mana-mana. "Bila kelak permintaan rumput laut jenis ganggang merah semakin tinggi, semoga modal berdatangan," ujar Camat Pameungpeuk, Jujun Juhana. "Sejauh ini mereka masih memakai modal sendiri," ujarnya.

Selama ini, kata Jujun, ampas dari ekstrak agar-agar hanya dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Harga pupuk itu tak seberapa meski hasil pertanian meningkat tajam. Dengan pupuk ini, hasil panen padi di lahan 1.400 meter persegi bisa menjadi satu ton gabah dari semula hanya sekitar separuhnya. Berkat pupuk ini pula tak diperlukan lagi pupuk anorganik.

Di Pameungpeuk jenis rumput laut yang dominan dibudidayakan adalah Gracilaria. Untuk dijadikan bubur kertas memang jenis rumput laut ini kurang bagus dibandingkan Gelindium. Namun tak berarti kertas dari rumput ini tak bagus.

Ampas agar-agar Pameungpeuk berkualitas baik, meski pembuatan agar-agar itu masih menggunakan alat tradisional. Salim, 38 tahun, warga Kampung Cidahon, Desa Jatimulya, mengatakan untuk membuat ekstrak tersebut ia membutuhkan waktu tiga hari. Pemutihan dilakukan dua kali. Namun Salim lebih banyak mencucinya dengan air tawar. "Kalau memakai klorin, biayanya bisa bertambah," kata dia.

SIGIT ZULMUNIR (GARUT)

Berita terkait

Australia Cabut Bea Masuk Kertas A4 Indonesia, Momentum Tingkatkan Ekspor

54 hari lalu

Australia Cabut Bea Masuk Kertas A4 Indonesia, Momentum Tingkatkan Ekspor

Ekspor kertas A4 Indonesia ke Australia turun sejak pengenaan bea masuk anti dumping tersebut berlaku.

Baca Selengkapnya

Bahan Baku Menipis, Industri Kertas Kembang Kempis

14 Februari 2020

Bahan Baku Menipis, Industri Kertas Kembang Kempis

Bahan baku industri kertas akan mulai langka pada Maret 2020, sehingga harganya menjadi sangat tidak kompetitif.

Baca Selengkapnya

Sampah Plastik Banjiri Asia Tenggara Sejak Cina Menutup Pintu

18 Juni 2019

Sampah Plastik Banjiri Asia Tenggara Sejak Cina Menutup Pintu

Setidaknya ada empat kasus impor limbah sampah plastik ke Tanah Air sejak Januari 2018 hingga Juni 2019.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Sampah Plastik Marak, Ini Langkah Bea Cukai

17 Juni 2019

Penyelundupan Sampah Plastik Marak, Ini Langkah Bea Cukai

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan melakukan tiga langkah utama untuk mencegah masuknya sampah plastik dari negara lain ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Buntut Sampah Plastik Selundupan, Impor Kertas Diperketat

17 Juni 2019

Buntut Sampah Plastik Selundupan, Impor Kertas Diperketat

Temuan penyelundupan sampah plastik dalam impor kertas bekas membuat pemerintah memutuskan untuk memperketat impor kertas bekas.

Baca Selengkapnya

KLHK Minta Impor Kertas di Jalur Merah, Airlangga: Kurang Tepat

17 Juni 2019

KLHK Minta Impor Kertas di Jalur Merah, Airlangga: Kurang Tepat

Menteri Perindustrian menilai kertas bekas bukan tergolong Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sehingga tidak tepat jika masuk ke jalur merah impor.

Baca Selengkapnya

Kemenperin: Pengembangan Industri Pulp dan Kertas Jadi Prioritas

12 November 2018

Kemenperin: Pengembangan Industri Pulp dan Kertas Jadi Prioritas

Kemenperin mengatakan industri pulp dan kertas perlu meningkatkan daya saing produknya sehingga bisa lebih kompetitif di pasar global.

Baca Selengkapnya

Bungkus Kertas Lebih Baik dari Styrofoam? Simak Faktanya

20 November 2017

Bungkus Kertas Lebih Baik dari Styrofoam? Simak Faktanya

Styrofoam atau stirena adalah zat kimia yang terdapat dalam sejumlah makanan yang biasa dikonsumsi manusia, seperti stroberi, kopi, dan kacang.

Baca Selengkapnya

APP Sinar Mas Suplai 60 Persen Kebutuhan Kertas Al-Quran Dunia

10 Juni 2017

APP Sinar Mas Suplai 60 Persen Kebutuhan Kertas Al-Quran Dunia

APP Sinar Mas kini menargetkan bisa bersaing dengan pemasok kertas halal untuk Al-Quran yang masih didominasi Jepang dan Korea.

Baca Selengkapnya

Produsen Kertas Terpukul Tuduhan Praktik Dumping

28 Mei 2017

Produsen Kertas Terpukul Tuduhan Praktik Dumping

Ameriksa Serikat dan Australia sudah memberlakukan proteksi dengan mengenakan bea masuk antidumping terhadap kertas asal Indonesia.

Baca Selengkapnya