Konferensi Internasional di Universitas Jember Bahas Isu Global Kesehatan Terkini

Sabtu, 4 November 2023 21:19 WIB

Konferensi internasional bertajuk 'The 2nd Public Health on Agro-Coastal Community Conference (PHAC) 2023' yang digelar di Gedung Soetardjo, Universitas Jember, Sabtu, 4 November 2023. Dok. Humas Universitas Jember

TEMPO.CO, Jembee - Isu global masalah kesehatan terkini menjadi pokok pembahasan dalam konferensi internasional bertajuk 'The 2nd Public Health on Agro-Coastal Community Conference (PHAC) 2023' yang digelar di Gedung Soetardjo, Universitas Jember, Sabtu, 4 November 2023. Mulai dari permasalahan kesehatan di wilayah pesisir, di tempat kerja, permasalahan kesehatan generasi Z hingga potensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk sistem kesehatan.

Konferensi ini adalah kali kedua digelar. Diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat, acara bertema “Global Health Issues: Challenges, Impact, and Management Health System Development” ini berlangsung dua hari hingga Ahad, 5 November 2023.

Dalam pidato pembukaannya, Rektor Universitas Jember Iwan Taruna mengingatkan kepada peserta konferensi ihwal pentingnya kerja sama mengatasi berbagai permasalahan kesehatan. Berkaca dari pandemi Covid-19 yang mengubah sendi-sendi kehidupan, maka penanganan kesehatan sudah lintas negara dan lintas disiplin.

Iwan mengatakan tidak ada negara yang bisa sendirian mengatasi permasalahan kesehatannya. Sebab, mobilitas penduduk dunia makin tinggi. Sementara masih ada jurang perbedaan layanan kesehatan antar negara yang membuat banyak warga kesulitan mengakses fasilitas dasar kesehatan.

“Di dalam negeri, kita menghadapi meningkatnya pasien penyakit tidak menular dan penyakit degeneratif sambil harus mengantisipasi makin banyaknya penduduk kita yang berusia tua," kata Iwan.

Advertising
Advertising

Iwan juga mengatakan fakta bahwa perubahan jaman dengan kecanggihan TIK juga menimbulkan perubahan gaya hidup yang juga berefek pada kesehatan. "Khususnya bagi generasi muda kita. Jika tidak kita antisipasi semenjak sekarang maka Indonesia bakal menghadapi kesulitan sehingga bonus demografi di saat satu abad Indonesia tidak terwujud,” kata dia.

Hal senada Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) Asnawi Abdullah yang membawakan materi berjudul “The Potential of Digital Health for Strengthening Global Health Reseliance”.

Menurut Asnawi, pemanfaatan TIK yang masif menandai kondisi dunia saat ini. Kecanggihan TIK digambarkannya bak pisau bermata dua, membawa kemajuan dan kemanfaatan, juga menghadirkan dampak negatif.

“Dampak negatifnya, penggunaan TIK dalam berbagai hal membuat penggunanya yang didominasi generasi Z terancam obesitas, penyakit degeneratif, stres dan lainnya," kata Asnawi.

Namun dengan kecanggihan TIK juga, kata Direktur Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Aceh ini, dunia kesehatan menikmati ketersediaan big data kesehatan, pengawasan kesehatan secara langsung, analisa dan prediksi kesehatan yang lebih tepat hingga pemetaan gen.

Karena itu, para pemegang kebijaksanaan kesehatan Indonesia, akademisi kesehatan masyarakat dan para pemangku kepentingan kesehatan sudah semestinya mengantisipasi berbagai kerentanan di bidang kesehatan masyarakat yang diprediksinya makin sering terjadi. Jadi, kecanggihan TIK membawa kemanfaatan sekaligus tantangan yang harus diantisipasi.

“Caranya dengan membuka akses bagi masyarakat kepada fasilitas kesehatan, termasuk akses digital kesehatan. Kedua dengan mulai memberikan literasi digital kesehatan yakni kemampuan seseorang dalam mencari, menemukan dan memahami informasi dan pengetahuan kesehatan guna mengatasi problem kesehatannya,” kata Asnawi.

Sementara itu pembicara lainnya, Kraiwuth Kallawicha dari Chulalongkorn University Thailand membahas penanganan masalah kesehatan di tempat kerja. Dilanjutkan oleh Chandra Bumi dari FKM Universitas Jember dengan materi terkait kondisi kesehatan masyarakat pesisir yang kini menghadapi masalah kesehatan terkait perubahan iklim.

Febi Dwi Rahmadi dari Griffith University Australia membicarakan hubungan antara perubahan iklim dunia dengan bencana alam dan ketahanan pangan terhadap kesehatan. Kedua pembicara dari Thaliand dan Australia memberikan materi secara daring.

Dekan FKM Universitas Jember Farida Wahyu Ningtyas dalam sambutannya menjelaskan kegiatan PHAC 2023 digelar dalam rangka membahas beragam permasalahan kesehatan masyarakat terkini, saling berbagi informasi sekaligus membuka pintu kerja sama diantara peneliti kesehatan masyarakat.

Pada hari kedua, Ahad besok, akan dimanfaatkan para mahasiswa FKM se-Indonesia mengadakan pertemuan dalam kerangka The 1st Health Student Agro-Coastal Community Conference (HSAC) 2023. Di sana juga akan ditampilkan 30 poster berisi hasil penelitian, kegiatan pengabdian kepada masyarakat hingga modul dan buku ajar karya dosen FKM Universitas Jember.

"Dari penelitian ekstrak ikan gabus untuk penyembuhan pasien TBC, penambahan tepung tempe pada bakso ikan lele juga kajian kesehatan bagi nelayan," kata Farida.

Sementara di bidang pengabdian kepada masyarakat, ada penanggulangan penyakit diabetes dan pendekatan Islami dalam penyembuhan ODGJ serta lainnya. Peserta bisa mengakses penelitian tersebut melalui QR kode yang ada,” kata Farida.

Pilihan Editor: Cerita Tim Universitas Jember Menang Lomba Mengelola Aset Gedung karena Ibu Kota Pindah

Berita terkait

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

16 jam lalu

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

3 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT Berakhir, Universitas Jember Buka Pendaftaran Jalur Mandiri

4 hari lalu

UTBK SNBT Berakhir, Universitas Jember Buka Pendaftaran Jalur Mandiri

Pendaftaran Jalur Seleksi Mandiri Mahasiswa Baru Universitas Jember (SEMMABA UNEJ) 2024 akan dibuka pada 19-28 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

7 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

13 hari lalu

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember diharapkan tetap profesional dalam bekerja di masyarakat nanti.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Jajaki KKN Tematik Internasional di Timor Leste

13 hari lalu

Universitas Jember Jajaki KKN Tematik Internasional di Timor Leste

Universidade Dili Timor Leste menandatangani MoU dengan Universitas Jember soal KKN tematik internasional.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

14 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

14 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

15 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik dan Pingsan, Peserta UTBK SNBT Gagal Tuntaskan Ujian

15 hari lalu

Asam Lambung Naik dan Pingsan, Peserta UTBK SNBT Gagal Tuntaskan Ujian

Seorang peserta UTBK SNBT harus dilarikan ke rumah sakit karena jatuh pingsan, Jumat, 4 April. Persiapan jangan hanya dengan belajar giat.

Baca Selengkapnya