Sejarah Hari Pahlawan Nasional 10 November dan Tokoh yang Terlibat

Reporter

Andika Dwi

Editor

Devy Ernis

Selasa, 7 November 2023 12:14 WIB

Sejumlah pemain menampilkan drama teatrikal pertempuran Surabaya saat Parade Surabaya Juang di Surabaya, Ahad, 5 November 2023. Parade Surabaya Juang tersebut digelar untuk menyambut Hari Pahlawan. ANTARA/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Pahlawan Nasional diperingati rakyat Indonesia setiap tanggal 10 November. Meskipun termasuk hari bersejarah, pemerintah tidak menetapkan Hari Pahlawan sebagai hari libur. Hal itu sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur yang diteken oleh Presiden RI pertama Soekarno.

Dikutip dari karya ilmiah berjudul Peristiwa-peristiwa Penting yang Melatarbelakangi Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya (2018) dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), tentara Inggris mendarat di Jakarta pada 15 September 1945 dan pergi ke Surabaya pada 25 Oktober 1945.

Tentara Inggris yang tiba di Indonesia tergabung dalam Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) atas keputusan Blok Sekutu. Mereka mengemban tugas untuk melucuti tentara Jepang dan membebaskan para tawanan perang yang ditahan Jepang.

Selain menyerang tentara Jepang, tentara Inggris juga membawa misi untuk mengembalikan Indonesia sebagai negeri jajahan Hindia Belanda di bawah kendali pemerintahan Belanda. Mereka menjalankan agendanya bersama Netherland Indies Civil Administration (NICA).

Pada awalnya, rakyat Indonesia menyambut kedatangan pasukan sekutu. Akan tetapi, setelah mengetahui mereka diboncengi NICA yang bertujuan ingin menegakkan kembali kekuasaan Hindia Belanda, bangsa Indonesia melawan.

Advertising
Advertising

Setelah kehadiran tentara Inggris dan NICA di Tanah Air, beberapa bentrokan tak bisa terhindarkan. Para santri bahkan juga ikut melawan Inggris usai KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan resolusi jihad pada 22 Oktober 1945. Alhasil, selama September hingga November 1945, pertempuran semakin memanas dan menelan banyak korban.

Puncak dari perlawanan bangsa Indonesia terjadi di Surabaya pada 10 November 1945. Di hari itu, pasukan Inggris melancarkan serangan ke seluruh pelosok kota. Dalam waktu tiga hari, hampir separuh kota dikuasai Inggris, tetapi pertempuran baru berakhir setelah tiga minggu berlalu.

Akibatnya, setidaknya enam ribu penduduk Indonesia gugur dan ribuan lainnya meninggalkan wilayah yang hancur. Peristiwa 10 November 1945 tersebut dianggap sebagai pertempuran terbesar pertama bagi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan selama masa revolusi kemerdekaan.

Tokoh-tokoh Pertempuran 10 November 1945


Pertempuran antara pasukan Inggris dengan warga Surabaya melibatkan banyak tokoh pahlawan nasional. Berikut beberapa tokoh yang memegang peran kunci:

1. Bung Tomo


Sutomo atau dikenal dengan sebutan Bung Tomo lahir di Surabaya pada 3 Oktober 1920. Selama pertempuran, Bung Tomo membangkitkan motivasi perjuangan rakyat Surabaya melalui pidatonya. Frasa “merdeka atau mati” yang diucapkannya menjadi pemantik semangat para pejuang.

2. Gubernur Suryo


Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo merupakan Gubernur Jawa Timur yang memainkan peranan penting dalam hal komunikasi untuk meminta bantuan kepada para pemimpin. Salah satu pidatonya yang terkenal bertajuk “Komando Keramat”.

3. Mayjen Sungkono


Mayjen Sungkono adalah Komandan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang bertanggung jawab atas pertahanan di seluruh kota. Dia memberikan komando kepada pejuang melalui pertemuan langsung dan pidato yang disiarkan radio.

4. KH Hasyim Asy’ari


Hasyim Asy'ari merupakan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945. Fatwa tersebut dianggap menginspirasi pidato Bung Tomo.

5. Mayjen Moestopo


Moestopo mengikuti pelatihan Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor, Jawa Barat. Setelah pelatihan, dia ditunjuk menjadi komandan kompi di Sidoarjo, Jawa Timur dan ikut serta dalam menghadapi tentara Inggris.

6. HR Mohammad Mangoendiprodjo


Mohammad Mangoendiprodjo bertindak sebagai wakil Indonesia dalam komunikasi dengan pasukan Inggris di Surabaya. Ia juga memblokade gedung Bank Internatio untuk mengantisipasi tindakan pendudukan Inggris.

7. Abdul Wahab Saleh


Abdul Wahab Saleh adalah fotografer Antara yang berhasil mengabadikan momen perobekan bendera Belanda. Ia juga memotret peristiwa heroik arek-arek Suroboyo selama pertempuran 10 November 1945.

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Pertama Kali, Unesa Kukuhkan Guru Besar dan Adjunct Professor dari 6 Negara

Berita terkait

Tanggal 7 Februari Memperingati Hari Apa? Ada 4 Momen Penting

7 Februari 2024

Tanggal 7 Februari Memperingati Hari Apa? Ada 4 Momen Penting

Tanggal 7 Februari hari apa? Ada Hari Kemerdekaan Grenada, Hari Pahlawan di Tanah Bumbu, hingga Hari Bermain Sekolah Sedunia.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

12 Januari 2024

Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

Sampai saat ini tragedi Situjuah masih dikenang masyarakat Nagari Situjuah Batua Sumatra Barat. Ada pengibaran bendera sebulan penuh dan ziarah makam

Baca Selengkapnya

Doni Monardo di Mata Sahabat hingga BNPB Rekomendasikan 3 Hari Berkabung

4 Desember 2023

Doni Monardo di Mata Sahabat hingga BNPB Rekomendasikan 3 Hari Berkabung

Doni Monardo, tokoh yang dikenal berkat jasanya sebagai pahlawan Covid-19 sudah tutup usia. Sosok dengan nama lengkap Letjen TNI (Purn) Doni Monardo ini sangat berperan penting kala pandemi tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI Pertimbangkan Usulan Doni Monardo Jadi Pahlawan Nasional

4 Desember 2023

Panglima TNI Pertimbangkan Usulan Doni Monardo Jadi Pahlawan Nasional

Agus Subiyanto juga tidak menutup kemungkinan nama Doni Monardo akan diabadikan sebagai nama gedung di fasilitas yang dimiliki TNI.

Baca Selengkapnya

KAI Yogyakarta Ajak Veteran Jalan-jalan dengan Kereta Uap Kuno Jaladara

22 November 2023

KAI Yogyakarta Ajak Veteran Jalan-jalan dengan Kereta Uap Kuno Jaladara

Para veteran diajak menikmati suasana Kota Bengawan dengan naik kereta uap tua Jaladara.

Baca Selengkapnya

Balap Offroad IMI Depes Challenge 2023 Hadir untuk Peringati Hari Pahlawan

16 November 2023

Balap Offroad IMI Depes Challenge 2023 Hadir untuk Peringati Hari Pahlawan

Ikatan Motor Indonesia (IMI) menyelenggarakan balap offroad invidual non winch bertajuk IMI Depes Challenge 2023 untuk peringati Hari Pahlawan.

Baca Selengkapnya

Chelsea Islan Gerakkan Anak Muda Lestarikan Lingkungan buat Indonesia

14 November 2023

Chelsea Islan Gerakkan Anak Muda Lestarikan Lingkungan buat Indonesia

Chelsea Islan mengajak anak muda terlibat aktif dalam segenap misi pelestarian lingkungan sebagai wujud kebaktian kepada bangsa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

13 November 2023

Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

Prof Mochtar Kusumaatmadja beberapa tahun terakhir diusulkan menjadi pahlawan nasional. Jasanya sangat besar sebagai konseptor Deklarasi Djuanda.

Baca Selengkapnya

Jadilah Pahlawan Keuangan di Rumah dengan Cara Berikut

12 November 2023

Jadilah Pahlawan Keuangan di Rumah dengan Cara Berikut

Pahlawan keuangan bertugas melindungi masa depan keluarga dengan mengamankan harta, aset, dan tabungan. Berikut tips jadi pahlawan keuangan keluarga.

Baca Selengkapnya

Pahlawan Nasional M Tabrani: Wartawan Pergerakan, Tokoh Kongres Pemuda, Disiksa Jepang hingga Pincang

11 November 2023

Pahlawan Nasional M Tabrani: Wartawan Pergerakan, Tokoh Kongres Pemuda, Disiksa Jepang hingga Pincang

Pada Hari Pahlawan 2023, Presiden Jokowi menobatkan M Tabrani sebagai Pahlawan Nasional karena berjasa dalam pengembangan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya