TEMPO.CO, Jakarta - SMK Negeri 6 Semarang, Jawa Tengah merupakan salah satu pelaksana program SMK Pusat Keunggulan di bidang perhotelan. Untuk memperkuat kompetensi para lulusan, sekolah itu memiliki Kelas Industri Horison yang konsepnya mirip “ikatan dinas”.

Disebut mirip ikatan dinas, karena lulusannya dipastikan langsung terikat kontrak kerja dengan jaringan Hotel Horison di seluruh Indonesia. Kelas ini sudah dirintis sejak 2021 bersama PT Metropolitan Golden Management (PT MGM) yang menaungi seluruh manajemen Hotel Horison yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kepala SMKN 6 Semarang, Almiati mengatakan Kelas Industri Horison ini mulai masuk batch ketiga. “Untuk yang angkatan pertama sedang magang di industri. Kalau yang kedua sedang pembelajar role play,” kata dia dikutip dari laman Vokasi Kemendibud, Rabu, 8 November 2023.

Berbeda dengan kelas reguler lainnya, kelas industri Horison ini tidak hanya menawarkan lulusan yang terserap 100 persen. Kelas ini memiliki kurikulum yang disusun dengan industri.

“Secara umum kelas industri Horison dengan kelas reguler memang tidak ada perbedaan akan tetapi kelas industri Horison memang sudah dibekali dengan budaya-budaya kerja dari Horison,” kata Almiati.

Model pembelajaran role play pada kelas industri Horison juga dilakukan dengan memadukan antara teori dan praktik langsung di industri. Kelas teori biasanya diberikan oleh para praktisi selama Senin-Kamis di sekolah.

“Kemudian, Jumat sampai Sabtu mereka di industri dengan terjun langsung ke hotel,” kata Almiati.

Kelas industri Horison ini bisa diikuti oleh siswa yang masuk semester dua, namun tidak semua bisa ikut. Untuk bisa masuk kelas industri Horison, siswa harus melakukan proses seleksi yang dilakukan oleh pihak Horison. Setiap batch terdiri atas 36 siswa.

Karena akan langsung terserap oleh industri, sekolah akan terlebih dulu meminta persetujuan dari orang tua siswa. Persetujuan tersebut terkait dengan ikatan kerja pasca lulus yang harus siap ditempatkan di berbagai daerah di mana Hotel Horison berada.

“Jadi, kaya semacam ikatan dinas, karena itu siswa yang ikut kelas industri ini harus benar-benar yakin sejak awal untuk mengikuti kelas industri ini dan mereka sudah mantap untuk bekerja setelah lulus. Karena sayang kalau nanti masuk kemudian mengundurkan diri di tengah jalan,” kata Almiati.

Pilihan Editor: Pemda Wajibkan Pakai Batik Ciprat, Siswa SMK di Tegal Kebanjiran Pesanan