BRIN Sebut Tuberkulosis Penyakit Kuno, Indonesia Terbanyak Kedua setelah India

Reporter

Antara

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 14 November 2023 13:20 WIB

Pasien Tuberkulosis Resistan Obat , J (35) yang duduk di kursi roda, dan kakanya NH (48) pada 29 Juni 2022/Tempo-Mitra Tarigan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN menyatakan tuberkulosis merupakan salah satu penyakit kuno yang menular lewat udara dan Indonesia menjadi penyumbang kedua kasus tuberkulosis terbesar di dunia setelah India.

Kepala Organisasi Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi BRIN Indi Dharmayanti mengatakan integrasi penanganan dan deteksi genomik perlu dilakukan agar Indonesia terbebas dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis tersebut.

"BRIN terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menghasilkan riset yang tepat guna dan sesuai dengan kebutuhan," ujarnya dalam sebuah webinar yang dipantau di Jakarta, Selasa, 14 November 2023.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2018, angka prevalensi tuberkulosis di Indonesia sebesar 4,2 per 1.000 penduduk. Prevalensi itu lebih tinggi dari target yang hanya dapat satu orang per 1.000 penduduk.

Indi menuturkan permasalahan tuberkulosis harus menjadi perhatian serius dan kerja sama lintas sektor dalam penanganan penyakit tersebut.

Advertising
Advertising

Menurutnya, langkah pencegahan dan pengendalian tuberkulosis perlu terus diperkuat seperti penyakit menular lainnya. Kegiatan pengendalian dilaksanakan melalui modifikasi dari berbagai aspek yang berkaitan, yaitu dari penderita, penyebab, dan lingkungan.

"Sekarang ini kita menghadapi multiborden penyakit tuberkulosis, penyakit ini tidak hanya menjadi penyebab kesakitan dan kematian tetapi juga menjadi ancaman atau komorbid bagi penderita penyakit tidak menular maupun mengancam ke penderita penyakit menular lainnya," ungkap Indi.

Beberapa penyakit yang berhubungan dengan keparahan penyakit tuberkulosis adalah tuberkulosis dengan HIV, tuberkulosis dengan diabetes melitus, dan akibat pengobatan tuberkulosis menjadi komorbid dengan penyakit hepatitis.

Selain itu, tuberkulosis menjadi resiko terjadinya gangguan jiwa pada penderita tuberkulosis yang mengalami pengobatan jangka panjang terutama pada penderita tuberkulosis resisten berbagai obat serta efek samping obat yang menyebabkan terjadinya hepatitis.

"Tuberkulosis memerlukan upaya kita bersama dalam pencegahan dan pengendaliannya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat mulai dari upaya pencegahan, vaksinasi, deteksi dini, dan pengobatan," kata Indi.

Dia mengatakan, dengan tantangan pengendalian tuberkulosis yang masih besar perlu diketahui kendala dan peluang dalam penanganan penyakit tersebut. "Hal ini agar upaya pengendalian tuberkulosis di masa depan menjadi lebih efektif dan efisien dalam menurunkan beban tuberkulosis," imbuhnya.

Kepala Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi BRIN Wahyu Pudji Nugraheni mengatakan pencegahan tuberkulosis memiliki peran yang sama penting dengan pengobatan penyakit menular tersebut.

Pada tingkat fasilitas kesehatan, pencegahan penyebaran tuberkulosis dapat diupayakan melalui tindakan pengendalian infeksi. Pada level masyarakat, tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan dan kesehatan pernafasan.

"Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, menggunakan masker ketika berada di tempat ramai dan berinteraksi dengan penderita tuberkulosis, dan tidak meludah sembarangan dapat mencegah penyebaran droplet yang mengandung bakteri tuberkulosis,” kata Wahyu.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa individu berisiko tinggi yang melakukan kontak langsung dengan pasien tuberkulosis atau bekerja di fasilitas layanan kesehatan harus menjalani pemeriksaan secara rutin.

Bayi dan anak-anak merupakan kelompok yang rentan terhadap tuberkulosis. Pemberian vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG) dapat membantu mencegah infeksi tuberkulosis pada usia dini.

Pilihan Editor: Rektor Kampus Ini Dukung Fatwa MUI Boikot Produk Israel, Ajak Warga Kampus Patuh

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

2 jam lalu

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

Ekspedisi Sesar Baribis akan tersebar ke beberapa titik untuk sosialisasi dan upaya mitigasi bahaya gempa.

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

7 jam lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

16 jam lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

1 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

1 hari lalu

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

Alat dan perangkat lunak meteran air bersistem token yang dikembangkan Telkom University direncanakan masuk ke pasaran.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

1 hari lalu

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

Tim BRIN meneliti sejumlah kondisi geologi yang bisa memicu gempa bumi di Indonesia. Salah satunya soal Sesar Lembang dan sesar lain di sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

2 hari lalu

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

Edy mendesak Kemenkes agar segera turun tangan menangani ratusan bidan pendidik yang kelulusannya dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

2 hari lalu

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

Sampah antariksa saat ini sekitar 24.000. Peneliti BRIN melakukan studi soal potensi jatuhnya ke wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

3 hari lalu

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

Tim peneliti di Telkom University mengembangkan sistem perangkat lunak dan alat pencatat meteran air bagi kalangan pelanggan perusahaan air minum.

Baca Selengkapnya