Kisah Dua Mahasiswa UGM Peraih Beasiswa ADiK Papua, Ingin Bangun Tanah Kelahiran
Reporter
Annisa Febiola
Editor
Ninis Chairunnisa
Sabtu, 18 November 2023 12:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Anugrah Amin Ignatius dan Juan Anugrah Resmol adalah penerima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi atau ADik Papua. Keduanya kini menempuh pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada atau UGM. Beasiswa ini merupakan bentuk bantuan pemerintah kepada mahasiswa di daerah yang kondisi serta letak geografisnya sulit untuk menjangkau akses pendidikan tinggi.
Anugrah atau yang akrab disapa Anu ini menerima beasiswa ADik Papua tahun 2020. Ia berasal dari Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. Ia melanjutkan jenjang pendidikan tinggi pada bidang Ilmu Hubungan Internasional. Anu memilih jurusan ini karena memungkinkan ia untuk berpikir global dengan aksi lokal.
“Saya bangga karena berhasil dan menjadi yang pertama masuk UGM dari SMA saya, bahkan satu-satunya dari Kabupaten Biak Numfor pada tahun 2020,” kata Anu, dikutip dari laman Kemendikbud pada Jumat, 17 November 2023.
Merasakan kesenjangan pendidikan
Setelah berproses merasakan pendidikan di kota pelajar, Anu mendapati bahwa memang kesenjangan pendidikan di sana dengan di daerahnya sangat tinggi. “Sebagus-bagusnya nilai kami di Papua, tetap rendah jika dibandingkan di sini," ujarnya.
Kondisi tersebut, menurut Anu, salah satunya disebabkan oleh keterbatasan akses. Namun, melalui beasiswa ADik, keterbatasan dalam meraih cita-cita yang diinginkannya pun dapat ditembus.
Seperti halnya dalam kemampuan bahasa Inggris. Selama belajar di Hubungan Internasional, bahasa Inggris menjadi bahasa pengantar perkuliahan. Padahal, dulu pembelajaran bahasa Inggris di sekolahnya masih di tahap pengayaan kosa kata. Anu pun harus mengejar ketertinggalan itu. “Jika mahasiswa lain belajar dua kali, saya harus belajar empat kali,” kata dia.
Mengingat hal ini pula lah Anu berkeinginan untuk membangun Papua. Ia ingin membenahi aspek sumber daya manusia di daerahnya melalui penyediaan akses pendidikan yang merata dan berkualitas.
Ingin membangun Indonesia Timur
Kisah lain dirasakan Juan Anugrah Resmol, asal Kota Jayapura. Juan kuliah pada program studi Pembangunan. Motivasinya dalam memilih bidang ilmu ini adalah membangun wilayah Indonesia timur, khususnya Papua.
Menurut Juan, wilayah Papua memiliki kontur yang beragam sehingga perlu usaha lebih keras lagi untuk pembangunan fasilitas dan teknologi di sana. Selain itu, Juan ingin mengangkat derajat orang tuanya.
Juan bersyukur bisa mendapat beasiswa ADiK pada tahun 2022 sehingga bisa kuliah di UGM. Ia berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi. Sebenarnya, Juan pernah lolos seleksi masuk Universitas Indonesia. Namun, terbatasnya kemampuan untuk membayar biaya kuliah pertama membuatnya terpaksa harus mengundurkan diri ketika itu.
Mengingat kondisi ekonomi keluarga, orang tuanya mendesak Juan untuk masuk ke sekolah kedinasan. Dengan pertimbangan, masa depan anaknya akan lebih terjamin. Namun pada akhirnya, Juan mencoba program ADiK dan jebol masuk UGM, meskipun sempat berkecil hati apakah bisa lolos atau tidak.
“Awalnya, saya tidak yakin akan berhasil masuk UGM. Namun, saya pikirkan matang-matang dan berusaha untuk terus mecobanya,” kata lulusan SMA Negeri 4 Jayapura tersebut.
Meskipun di tengah keterbatasan, Juan meyakini bahwa selalu ada harapan. Ia berharap agar anak-anak lain yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk tidak berputus asa. Sebab, ada banyak beasiswa yang disediakan pemerintah untuk menyokong biaya perkuliahan.
Pilihan Editor: Cerita Sion dan Horas, Siswa Papua yang Merantau ke Yogyakarta Demi Mimpi Jadi Guru dan Anggota DPR