Perubahan Iklim Dijawab Kemenperin dengan Ekosistem Mobil Listrik

Reporter

Antara

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 21 November 2023 15:16 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) menjajal mobil listrik yang dipamerkan pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu, 17 November 2021. Dalam kesempatan itu, Jokowi menjajal mobil listrik Mitsubishi Minicab MiEV di halaman parkir ICE BSD. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian menyatakan berkomitmen dalam mengatasi perubahan iklim dengan berbagai regulasi yang mengatur mengenai pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai atau BEV di Indonesia.

"Secara perlahan kita akan menumbuhkan industri ke ekosistem mobil listrik. Dalam pengembangannya, industri otomotif dalam negeri memiliki peta jalan tahun 2030 akan ada mobil dan bus listrik sebanyak 60 ribu unit, sehingga angka tersebut dapat mengurangi konsumsi bahan bakar BBM sebesar 7,5 juta barel dan sekaligus menurunkan emisi CO2 sebanyak 2,76 juta ton," kata ujar Direktur Industri Logam Kemenperin Liliek Widodo saat membacakan pemaparan dari Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sebuah diskusi daring bertajuk "Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia" di Jakarta, Selasa, 21 November 2023.

Di dalam paparannya, Menperin Agus menjelaskan bahwa berbagai regulasi telah diterbitkan sebagai wujud nyata pemerintah dalam mendukung pertumbuhan dan pemakaian kendaraan listrik berbasis baterai. Saat ini industri otomotif yang ada terbilang cukup maju dengan hadirnya sebanyak 26 industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih bernilai investasi Rp143 triliun dan kendaraan roda dua dan tiga sebanyak 62 perusahaan dengan nilai investasi Rp30,39 triliun.

"Ini bisa menyerap tenaga kerja sampai 1,5 juta orang yang bekerja sepanjang rantai nilai industri mobil eksisting yang ada. Mobil-mobil sekarang yang masih menggunakan energi fosil, kita arahkan secara bertahap untuk bisa beralih ke industri baru terbarukan, termasuk baterai listrik yang berbahan baku nikel, kobalt, mangan dan sebagainya yang kaya di Indonesia," tutur Liliek.

Paparan dari Menperin Agus mengungkapkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki cadangan nikel besar yaitu 21 juta ton atau 30 persen dari cadangan dunia. Hal ini membuat negara memiliki potensi menjadi pemain strategis dalam industri baterai lithium di dunia. Apalagi diperkirakan hingga 2030, kebutuhan nikel untuk material baterai pada kendaraan listrik akan terus meningkat.

Advertising
Advertising

"Kalau dilihat pohon industri, kita sudah mampu mengolah nikel untuk 2 teknologi baik Pyrometallurgy dan Hydrometallurgy. Untuk Pyrometallurgy, kita menghasilkan stainless steel, HRC, dan produk-produk turunannya. Tetapi untuk Hydrometallurgy, kita berharap dapat mengolah bijih nikel menjadi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) maupun MSP (Mixed Sulphide Precipate). Dari situ, kita olah menjadi nikel sulphate dan kobalt sulphate hingga turunan-turunannya, sehingga ekosistem baterai listrik bisa kita ciptakan di dalam negeri," terang Liliek.

Kemenperin kemudian menyampaikan bahwa sekarang ini untuk produksi MHP sudah ada sebanyak 4 industri peleburan atau smelter, dua di Sulawesi Tengah dan dua lagi di Maluku Utara. Keempat smelter itu sudah menghasilkan MHP sebanyak 1.8 juta ton per tahun dengan sebagian besar sudah diolah menjadi nikel sulphate.

"Untuk mengolah MHP 1.8 juta tadi diperlukan bahan baku Limonite yang disediakan oleh tambang sebesar 99.4 juta ton per tahun. Kita bisa olah lagi menjadi nickel sulphate 1,2 juta ton dan 162 ribu ton kobalt sulphate. Bila diolah lagi bisa menghasilkan 273 ribu ton nikel dan 34.200 ton kobalt," papar dia.

Kemenperin juga mendorong dan telah melakukan proyeksi terhadap kebutuhan nikel berdasarkan target kuantitatif di dalam Permenperin No. 6/2022. Berdasarkan studi kasus terhadap baterai kendaraan roda dua dan empat yang beredar di Indonesia, maka bisa diproyeksikan bahwa pada tahun 2025 kebutuhan nikel mencapai sebesar 25 ribu ton, sedangkan pada 2030 mencapai angka 37 ribu ton, dan pada tahun 2035 berada pada kisaran 59 ribu ton.

"Kebutuhan ini kalau dilihat bisa dicukupi dari pengolahan smelter dalam negeri sehingga kami dorong itu bisa diolah di dalam negeri, nanti sisanya bisa diekspor. Semua peraturan berusaha untuk mendorong bagaimana agar konsumen mobil listrik semakin banyak dengan berbagai insentif baik pengurangan pajak, kemudahan pembelian, dan sebagainya," kata Liliek.

Di lain sisi, Kemenperin juga mendorong produsen mendapatkan insentif agar bisa berproduksi dan memenuhi kebutuhan di dalam negeri atau pun kebutuhan ekspor.

Pilihan Editor: Mengenal MDIS, Kampus Gibran di Singapura yang Pernah Terafiliasi dengan Universitas Bradford

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kemendag Sebut Pertek Kemenperin Picu Ribuan Kontainer Tertahan di Pelabuhan

20 menit lalu

Kemendag Sebut Pertek Kemenperin Picu Ribuan Kontainer Tertahan di Pelabuhan

Ribuan kontainer tertahan di pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak terkendala persetujuan teknis sebagai syarat untuk mendapatkan perizinan impor

Baca Selengkapnya

Xiaomi Respons Rumor Mobil Listrik SU7 Bakal Segera Masuk Indonesia Tahun Ini

1 hari lalu

Xiaomi Respons Rumor Mobil Listrik SU7 Bakal Segera Masuk Indonesia Tahun Ini

Xiaomi tak menutup mata bahwa tren smart electric car saat ini booming.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Dapat Hadiah Mobil Hyundai Genesis eG80, Ini Spesifikasinya

3 hari lalu

Shin Tae-yong Dapat Hadiah Mobil Hyundai Genesis eG80, Ini Spesifikasinya

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dihadiahi mobil listrik dari Hyundai. Berikut spesifikasi Hyundai Genesis eG80.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

10 hari lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

11 hari lalu

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

Merek motor listrik ini sudah dijual di Indonesia, tetapi produksinya masih dilakukan di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

11 hari lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

12 hari lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya