BRIN Sebut Teknologi Ozon Solusi Kurangi Sampah Makanan

Reporter

Editor

Devy Ernis

Sabtu, 25 November 2023 07:45 WIB

Pemulung memungut sayuran yang masih layak kunsumsi di dekat tempat pembuangan sampah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Jumat 23 September 2022. Menurut data FAO (Food and Agriculture Organization), setiap tahun Indonesia rata-rata membuang 13 juta metrik ton makanan karena makanan membusuk akibat distribusi yang lama. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan teknologi ozon yang dipakai untuk pengawetan bisa menjadi solusi untuk mengurangi food loss atau sampah makanan terutama dari pasca panen.

Periset Teknologi Tepat Guna BRIN Anto Tri Sugiarto dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan ozon lebih baik dari ultraviolet dalam membunuh mikroba, virus, jamur hingga bakteri, sehingga hasil pertanian bisa disimpan lebih lama. "Gas ozon merupakan allotrope sebagai bentuk lain dari gas oksigen dan dari prosesnya secara alami terbentuk di alam," kata Anton pada Jumat, 24 November 2023.

Komoditas hortikultura mengalami kehilangan hasil pertanian sekitar 35 persen, bahkan bisa mencapai 50 persen. Pada masa penyimpanan produk pertanian mengalami penurunan mutu berkaitan langsung dengan perubahan sifat fisik, kimia maupun mikrobiologi.

Oleh karena itu, teknologi penanganan produk pertanian untuk mempertahankan mutu, kesegaran, dan keamanan menjadi sangat penting mengingat adanya peningkatan tuntutan konsumen yang ingin produk pertanian lebih berkualitas, kondisi segar serta aman.

Anto menjelaskan bahwa ozon memiliki efek bakterisida kuat yang mampu menghancurkan mikroorganisme, seperti virus dan bakteri. Bahkan, ozon dalam bentuk nano dapat meningkatkan transfer massa ozon dan efektivitas dalam oksidasi serta penghilangan patogen berbahaya.

"Teknologi air nanobubble ozon dapat mengurangi residu pestisida dan memperpanjang umur simpan,” ucapnya.

Lebih lanjut Anto mengungkapkan bahwa Indonesia termasuk negara produsen pertanian, tetapi banyak membuang produk pertanian yang mengakibatkan impor pangan.

Setiap penduduk Indonesia menghasilkan food loss 300 kilogram per tahun. Kondisi itu lantas menempatkan Indonesia berada pada urutan ketiga food loss dan food waste. terbesar dunia setelah Arab Saudi dan Amerika Serikat.

Aplikasi ozon gas maupun cair mampu menghilangkan kontaminasi pestisida dan menginaktivasi mikroorganisme. Kontribusi teknologi ozon terhadap food loss dan food waste mulai dari penanaman (pupuk), pasca panen, penyimpanan, distribusi sampai ke tempat konsumen mencapai 5 hingga 20 persen.

Pilihan Editor: Mahasiswa ITS Ciptakan Aplikasi Point of Sale and Marketing Bernama WarungKu

Advertising
Advertising

Berita terkait

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

1 hari lalu

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

Alat dan perangkat lunak meteran air bersistem token yang dikembangkan Telkom University direncanakan masuk ke pasaran.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

1 hari lalu

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

Tim BRIN meneliti sejumlah kondisi geologi yang bisa memicu gempa bumi di Indonesia. Salah satunya soal Sesar Lembang dan sesar lain di sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

1 hari lalu

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

Sampah antariksa saat ini sekitar 24.000. Peneliti BRIN melakukan studi soal potensi jatuhnya ke wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

2 hari lalu

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

Tim peneliti di Telkom University mengembangkan sistem perangkat lunak dan alat pencatat meteran air bagi kalangan pelanggan perusahaan air minum.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

4 hari lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

4 hari lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

4 hari lalu

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.

Baca Selengkapnya

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

4 hari lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya