Agar Anak-anak Harus Sehat & Pintar, Budi Gunadi Ingin Pendapatan Rakyat 15 Juta per Bulan

Reporter

Antara

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 4 Desember 2023 13:29 WIB

Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) antre untuk mengambil makanan saat pelaksanaan program dapur masuk sekolah di SD Negeri 118 Palembang, Sumatera Selatan, Senin, 23 Oktober 2023. Dapur masuk Sekolah yang dilaksanakan satu minggu sekali tersebut digagas oleh Kodam II/Sriwijaya yang bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak serta menurunkan dan mencegah stunting pada anak-anak SD. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan anak-anak harus sehat dan pintar untuk mencapai Indonesia yang lebih maju dalam menyongsong bonus demografi.

"Rata-rata pendapatan rakyat Indonesia harus Rp15 juta (per bulan) untuk bisa masuk ke negara maju. Untuk mencapai itu, rumusnya ada dua, anak-anak Indonesia mesti sehat dan pintar," kata Menkes Budi dalam peluncuran perangkat ajar kesehatan yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Senin.

Ia menegaskan, anak-anak menjadi kunci yang sangat menentukan masa depan bangsa, sesuai cita-cita Presiden Joko Widodo untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

"Dalam sejarah bangsa-bangsa di seluruh dunia, ada waktu tertentu mereka bisa menjadi negara maju, ini terjadi saat puncak bonus demografi, karena pada saat itulah banyak orang dengan populasi usia produktif. Kalau ini terlewati, Indonesia kecil kemungkinannya bisa masuk jadi negara maju," ujar dia.

Ia menegaskan, untuk menjadi negara yang tidak terjebak dalam pendapatan kelas menengah, dan mencapai pendapatan Rp15 juta per bulan, anak-anak Indonesia perlu diajarkan untuk hidup sehat sejak dini.

Advertising
Advertising

"Kalau saya bilang ke Mas Nadiem (Mendikbudristek), sehat dulu baru pintar, karena kalau enggak sehat, misalnya stunting, jadi enggak pintar. Kalau dia pintar tapi enggak sehat, berbaring di rumah sakit, ya enggak ada gunanya juga," ucap Menkes.

Ia mengemukakan, kesempatan paling besar untuk mencapai bonus demografi yakni dengan intervensi di bidang kesehatan dan pendidikan yang mesti dilakukan dalam tujuh tahun yang akan datang, mengingat puncak bonus demografi Indonesia terjadi di tahun 2030.

"Kalau dalam tujuh tahun lagi negara kita tidak bisa mencapai itu, kita bisa terjebak selamanya menjadi negara berkembang. Untuk itu, Intervensi yang paling benar adalah menjaga agar tetap sehat, bukan mengobati orang sakit," tuturnya.

Menurut dia program-program pemerintah untuk mendukung masyarakat yang lebih sehat perlu lebih diarahkan ke promotif dan preventif.

"Menjaga orang sehat itu ada dua, satu, orangnya mesti tahu dan dididik bagaimana hidup sehat (promotif), kedua, dia mesti berperilaku, bertindak, dan hidup dengan gaya sehat (preventif)," kata dia.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya bahan ajar tentang kesehatan yang berkolaborasi dengan Kemendikbudristek dan Kemenag ini, untuk mendukung anak-anak sehat menuju Indonesia Emas 2045.

"Sehat itu mesti diajari bagaimana lingkungannya sehat, sanitasinya bagus, ini yang pertama. Kedua, makanan juga harus sehat, minum susu, jangan susu kental manis, jangan kebanyakan gula, jangan lemak-lemak. Ketiga adalah perilaku, olahraga, bagaimana menjaga agar tidak obesitas (kegemukan)," paparnya.

Menkes Budi juga mengucapkan apresiasi kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Mendikbudristek Nadiem Makarim yang telah memberikan kesempatan untuk memasukkan bahan ajar untuk hidup sehat kepada para siswa.

"Saya berharap, kalau anak-anak kita tadi sudah mengetahui bagaimana menjaga agar tetap hidup sehat, mereka akan jauh lebih produktif. Kalau mereka produktif, di tahun 2030 mereka bisa mendorong rata-rata pendapatan per kapita di atas Rp15 juta per tahun," katanya.

Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan dukungannya terhadap peluncuran bahan ajar tentang kesehatan di lingkungan pendidikan ini.

"Kemenag selain mengemban untuk tugas-tugas keagamaan, juga tugas-tugas pendidikan. Bahan ajar ini penting karena anak-anak kita harus menjadi generasi yang bisa diandalkan dan bisa memanfaatkan bonus demografi yang sebentar lagi akan Indonesia dapatkan," ujar dia.

Pilihan Editor: Sebanyak 42 Pendaki Masih Terjebak di Kawasan Gunung Marapi, 28 Lainnya Telah Dievakuasi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

9 Cara Almi Membuat Rambut Tebal dan Sehat

1 hari lalu

9 Cara Almi Membuat Rambut Tebal dan Sehat

Berikut beberapa tips menjaga rambut agar tebal dan sehat secara alami.

Baca Selengkapnya

Kemenag Perpendek Masa Tugas Sebagian Petugas Haji, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Kemenag Perpendek Masa Tugas Sebagian Petugas Haji, Apa Alasannya?

Arab Saudi kirim 70 petugas ke Bandara Soekarno-Hatta untuk membantu memeriksa administrasi keberangkatan jemaah calon haji.

Baca Selengkapnya

554 Kloter Jemaah Calon Haji Siap Berangkat ke Tanah Suci Mulai 12 Mei, Kemenag Siapkan Ini

1 hari lalu

554 Kloter Jemaah Calon Haji Siap Berangkat ke Tanah Suci Mulai 12 Mei, Kemenag Siapkan Ini

Proses pemberangkatan Jemaah calon haji ke Arab Saudi akan berlangsung hingga 10 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama: Kenaikan Yesus Kristus Momen Merajut Kebersamaan

2 hari lalu

Menteri Agama: Kenaikan Yesus Kristus Momen Merajut Kebersamaan

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan selamat kepada umat Kristen dan Katolik yang memperingati Kenaikan Yesus Kristus.

Baca Selengkapnya

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

3 hari lalu

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka suara soal isu dirinya yang akan jadi menteri keuangan dalam kabinet pemerintahan baru

Baca Selengkapnya

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

3 hari lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

4 hari lalu

Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

Orang cerdas sering memunculkan anggapan atau mitos tertentu. Sayangnya, asumsi tersebut banyak yang keliru. Berikut faktanya.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

7 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

7 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

7 hari lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya