Studi PISA 2022: Indonesia Naik Peringkat tapi Skor Turun

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Devy Ernis

Selasa, 5 Desember 2023 22:59 WIB

Suasana ruang kelas di Jakarta pada Selasa (21 Maret 2023). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah membuka pendaftaran bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2023-2024. (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil studi Programme International Student Assessment atau PISA 2022 menunjukkan bahwa peringkat hasil belajar literasi Indonesia naik 5 sampai 6 posisi dibanding PISA 2018. Meski peringkat naik, skornya turun. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi merilis hasil studi tersebut pada Selasa, 5 Desember 2023.

Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim mengatakan kenaikan peringkat itu menunjukkan ketangguhan sistem pendidikan Indonesia dalam mengatasi hilangnya pembelajaran atau learning loss akibat pandemi. Secara internasional, skor literasi dunia mengalami penurunan sebanyak 18 poin. Sementara itu, Indonesia mengalami penurunan skor 12 poin.

“Untuk literasi membaca, peringkat Indonesia di PISA 2022 naik 5 posisi dibanding sebelumnya. Untuk literasi matematika, peringkat Indonesia juga naik 5 posisi, sedangkan untuk literasi sains naik 6 posisi,” ujarnya.

Nadiem menjelaskan alasan di balik tingkat learning loss Indonesia yang relatif kecil. Alasan pertamanya menyangkut akses belajar daring. Pemerintah mendukung pembelajaran daring dengan memberikan bantuan kuota internet kepada siswa dan guru. “Bantuan kuota internet diberikan pada lebih dari 25 juta murid dan 1,7 juta guru, agar dapat mengakses materi dan melaksanakan pembelajaran secara daring,” kata Nadiem.

Faktor lain yang mendorong naiknya peringkat Indonesia pada PISA 2022 adalah pelatihan guru melalui Platform Merdeka Mengajar. Pelatihan tersebut juga dilengkapi dengan materi pembelajaran secara hibrida, baik daring dan luring.

Advertising
Advertising

“Berbagai materi pembelajaran dibuat untuk membantu guru melaksanakan pembelajaran di masa pandemi. Ini mencakup materi Belajar dari Rumah di TVRI, modul asesmen diagnostik untuk mengukur literasi dan numerasi, modul pembelajaran literasi dan numerasi,” ujarnya.

Selain itu, hadirnya Kurikulum Darurat yang menyederhanakan materi kurikulum juga berperan dalam mitigasi learning loss Indonesia. Kurikulum tersebut dilahirkan dengan target agar guru dapat fokus pada pembelajaran yang lebih mendalam, terutama dalam penguatan literasi dan numerasi siswa. Nadiem menyebut, penyederhanaan materi kurikulum terbilang efektif untuk memitigasi learning loss.

"Sekolah yang menggunakan Kurikulum Darurat mengalami 1 bulan learning loss, dibanding 5 bulan di sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 secara penuh,“ sambung Nadiem.

Materi wajib di berbagai mata pelajaran dalam Kurikulum Merdeka dikurangi. Dengan demikian, guru punya waktu lebih untuk menggunakan pembelajaran yang mendalam, interaktif, dan berbasis pada projek. "Pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka tidak lagi berorientasi pada penyampaian materi, tapi mengasah kompetensi dan karakter murid,” ucap Nadiem.

Direktur untuk Pendidikan dan Keterampilan, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau OECD Andreas Schleicher menyatakan, beberapa tahun terakhir adalah masa yang sangat sulit. Akan tetapi menurutnya, secara umum peserta didik Indonesia berhasil mempertahankan kualitas hasil pembelajaran dalam nilai PISA.

“Hasil PISA ini juga menunjukkan bahwa para guru di Indonesia memberi dukungan yang baik para murid selama pandemi,” ujar dia.

OECD menyelenggarakan PISA setiap tiga tahun sekali untuk mengukur literasi membaca, matematika, dan sains pada murid berusia 15 tahun. PISA 2022 diikuti oleh 81 negara, yang terdiri dari 37 negara OECD dan 44 negara mitra. Selain menggunakan PISA, Indonesia telah melaksanakan Asesmen Nasional sejak 2021 untuk memetakan kualitas pendidikan di setiap sekolah dan daerah secara lebih komprehensif.

Pilihan Editor: 8 Kampus Terbaik di Singapura Versi EduRank 2023, Ada Kampus Anaknya Jokowi

Berita terkait

Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

6 jam lalu

Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

Pemerintah pada 17 Mei 1980 menetapkan sebagai Hari Buku Nasional. Apa alasan penetapannya?

Baca Selengkapnya

Aturan PPDB, Sekolah Wajib Menerima 20 Persen Siswa dari Keluarga Tidak Mampu

3 hari lalu

Aturan PPDB, Sekolah Wajib Menerima 20 Persen Siswa dari Keluarga Tidak Mampu

Terdapat 4 jalur sistem PPDB, salah satunya adalah penerimaan siswa dari keluarga tidak mampu yang diatur dalam regulasi. Pelanggar ada sanksinya.

Baca Selengkapnya

5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

6 hari lalu

5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

Alasan pentingnya MPLS dilakukan kepada siswa baru, tentu saja menghindari tindakan mengarah perpeloncoan atau bullying.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

7 hari lalu

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat melakukan sebuah investigasi hak-hak sipil ke sebuah sekolah di setalah Texas

Baca Selengkapnya

Flexing Mahasiswa KIP, Dosen Administrasi Publik Beberkan Kekurangan Puslapdik

9 hari lalu

Flexing Mahasiswa KIP, Dosen Administrasi Publik Beberkan Kekurangan Puslapdik

Viral flexing mahasiswa penerima fasilitas bantuan keuangan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) belum berarti menunjukkan bantuan yang salah sasaran

Baca Selengkapnya

Skor Literasi Anjlok, Kemendikbudristek Sebar 4 Juta Eksemplar Buku ke Sekolah di Indonesia

9 hari lalu

Skor Literasi Anjlok, Kemendikbudristek Sebar 4 Juta Eksemplar Buku ke Sekolah di Indonesia

Kemendikbudristek menyebar jutaan buku pengayaan ke sekolah di berbagai daerah. Upaya mengatasi pelemahan literasi membaca.

Baca Selengkapnya

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

14 hari lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

14 hari lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

14 hari lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

14 hari lalu

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya