Presiden Mahasiswa Trisakti Hadiri COP28, Kritik Kebijakan Industrial Penyebab Krisis Iklim

Jumat, 8 Desember 2023 17:24 WIB

Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Raja Charles dari Inggris, dan para pejabat berpose untuk foto keluarga selama Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP28) di Dubai, Uni Arab Emirates, 1 Desember 2023. REUTERS/Amr Alfik

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Vladima Insan Mardika menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim PBB COP28 di Dubai. Kehadiran Vladima di konferensi tersebut untuk membahas kebijakan industrial dan teknologi penyebab krisis iklim.

Vladima yang memiliki latar belakang keilmuan teknik mesin ini, diantar oleh Tim Kepresidenan Mahasiswa Trisakti pada Rabu 6 Desember 2023 kemarin. Ia berangkat dari Bandara Soekarno Hatta menuju Uni Emirat Arab.

"Kritik dan inovasi kaum intelektual atas pembangunan industri dan teknologi sangat dibutuhkan," kata Vladima dari keterangannya kepada Tempo, Jumat 8 Desember 2023. Ia menilai bahwa krisis iklim adalah dampak dari kegagalan sistem ekonomi dunia yang mengandalkan industri eksploitatif, intelektual harus bersikap tegas merespons hal ini.

Vladima menyampaikan, krisis iklim menyebabkan kehidupan masyarakat diakumulasi kapitalis dan monopoli global. Suara lantang dari kaum intelektual sangat diperlukan, demi terciptanya kebijakan mengakhiri krisis iklim.

Salah satu penyebab krisis iklim menurut Vladima ialah emisi gas rumah kaca. Dirinya menyebut kalau produksi dan ekspansi gas rumah kaca dari industrial kapitalis telah menciptakan pemanasan global berkepanjangan. "Total emisi gas rumah kaca dari sektor industri Indonesia terus mengalami peningkatan, dari 222,9 juta ton CO23 di 2021 menjadi 238,1 juta ton di 2022," ujar Vladima.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, menurut Vladima, promosi ramah lingkungan yang digaungkan di banyak negara, tak terkecuali Indonesia, jadi pemicu krisis iklim akibat rusaknya alam. Contoh terdekat adalah transportasi ramah lingkungan. Menurut dia, teknologi berbasis tenaga listrik tersebut mengandalkan eksploitasi nikel.

"Eksploitasi nikah justru menghancurkan alam, kesehatan dan kedaulatan rakyat," ucap Vladima. Bahkan, pemerintah dinilainya seperti tutup mata terhadap komitmen perubahan iklim. "Selain memperpanjang solusi palsu, hal ini juga menunjukkan ketidakberdayaan membangun industri," ujar Vladima.

Berdasarkan riset dari Enhanced Nationally Determined Contribution atau ENDC, menyatakan bahwa ambisi mitigasi iklim Indonesia melalui Energi Baru Terbarukan lewat panel surya sudah diteken. Vladima menyebut proyek ratusan triliun itu diklaim mendukung mitigasi iklim di Indonesia melalui teknologi Carbon Capture Storage (CCS).

"Komitmen dan kebijakan semacam itu sama sekali membelakangi kenyataan dan kebutuhan mitigasi yang sebenarnya dibutuhkan oleh alam. Kehadiran kami di COP28 harus bisa membuka mata dan telinga petinggi dunia dalam penanganan krisis iklim," kata Vladima.

Pilihan Editor: KBRI Berlin Bicara Soal Ferienjob di Jerman: Kesempatan Kerja, Bukan Program Magang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

4 hari lalu

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

Genap 26 tahun Tragedi Trisakti, bagaimana perkembangan pengusutan pelanggaran HAM berat ini? KontraS sebut justru kemunduran di era Jokowi

Baca Selengkapnya

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

4 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

5 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

Menurut Novel Baswedan Pansel KPK 2019 disebut menghasilkan pimpinan yang justru merusak KPK. Siapa saja anggota Pansel saat itu?

Baca Selengkapnya

26 Tahun Tragedi Trisakti 1998: Profil 4 Mahasiswa Jadi Korban dan Mendapat Gelar Pahlawan Reformasi

7 hari lalu

26 Tahun Tragedi Trisakti 1998: Profil 4 Mahasiswa Jadi Korban dan Mendapat Gelar Pahlawan Reformasi

26 tahun berlalu, Tragedi Trisakti terjadi saat 4 mahasiswa Universitas Trisakti gugur akibat tertembak peluru tajam aparat saat ikut demo mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Gambarkan Situasi Dunia Bila Suhu Global Menembus Batas 1,5 Derajat Celcius

10 hari lalu

Para Ilmuwan Gambarkan Situasi Dunia Bila Suhu Global Menembus Batas 1,5 Derajat Celcius

Survei besutan The Guardian menggambarkan pandangan para ahli mengenai situasi distopia akibat efek pemanasan global. Bencana iklim mendekat.

Baca Selengkapnya

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

11 hari lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

12 hari lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

15 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

17 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

18 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya