IEA Berupaya Kurangi Biaya Energi Terbarukan di Negara Berkembang

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 23 Desember 2023 10:19 WIB

Pertemuan meja bundar mengenai komersialisasi hidrogen diadakan pada Konferensi Perubahan Iklim PBB COP28 di Dubai pada hari Selasa, 5 Desember 2023. (Reuters)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Energi Internasional atau IEA akan berupaya memastikan Bank Dunia, bank pembangunan regional, dan lembaga lainnya memprioritaskan biaya investasi pada energi ramah lingkungan di negara-negara berkembang setelah KTT COP28 pekan lalu. Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional mengungkapkan hal ini, dikutip dari Reuters, Sabtu, 23 Desember 2023.

Pemerintah-pemerintah di dunia sepakat untuk melipatgandakan kapasitas pembangkitan energi terbarukan pada tahun 2030 dan beralih dari bahan bakar fosil pada konferensi iklim PBB COP28 di Dubai. Namun tidak ada mekanisme yang disepakati untuk membiayai transisi menuju energi ramah lingkungan di negara-negara berkembang.

Investasi energi ramah lingkungan di negara-negara berkembang tidak mengalami perubahan sejak tahun 2015, sedangkan secara global meningkat hampir dua kali lipat, dengan sebagian besar pertumbuhan berasal dari Tiongkok dan negara-negara maju. Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol mengatakan pada hari Jumat di sela-sela konferensi energi di Istanbul.

“Bagi IEA, cerita utama antara saat ini dan Baku adalah bagaimana kita dapat menemukan mekanisme pengurangan risiko untuk memastikan adanya aliran modal ke negara-negara berkembang dan berkembang,” kata Birol kepada Reuters. KTT iklim berikutnya akan diadakan di Baku tahun depan.

Risikonya berarti biaya modal untuk investasi pembangkit listrik tenaga surya di negara berkembang bisa mencapai empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan biaya modal di negara maju, sehingga menghambat aliran modal, kata Birol.

Advertising
Advertising

“Adalah tugas kita untuk memastikan bahwa pembiayaan energi ramah lingkungan, mengurangi risiko investasi tersebut, dan menyediakan pendanaan lunak merupakan prioritas utama bagi Bank Dunia, bank pembangunan regional, dan juga sektor keuangan.”

“Saat ini kita mempunyai lebih dari cukup modal di dunia. Jika Bank Dunia, bank pembangunan regional dan lembaga keuangan memberikan jaminan, mekanisme pengurangan risiko, maka uang akan mengalir dengan sangat cepat karena potensinya sangat besar,” ujarnya.

Pilihan Editor: BMKG Prediksi Hujan akan Turun Saat Natal 2023 di Wilayah Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

4 hari lalu

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

Urbanisasi menjadi penentu zaman ketika lebih dari separuh populasi dunia kini tinggal di perkotaan.

Baca Selengkapnya

Selain Kelebihan, Ini Beberapa Kekurangan Energi Terbarukan

5 hari lalu

Selain Kelebihan, Ini Beberapa Kekurangan Energi Terbarukan

Dampak negatif dari bukan energi terbarukan mengganggu keseimbangan hidup, seperti merusak kualitas air, punahnya beberapa spesies.

Baca Selengkapnya

Contoh Energi Terbarukan yang Menyimpan Cadangan Tak Terhingga

6 hari lalu

Contoh Energi Terbarukan yang Menyimpan Cadangan Tak Terhingga

Energi terbarukan akan ada sepanjang masa, jika dimanfaatkan dan digunakan dengan tepat. Simak contoh-contoh yang termasuk dalam energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

6 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

6 hari lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak 5 manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

8 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

15 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

15 hari lalu

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

Berdasarkan data yang ada, PHE sebagai Subholding Upstream memiliki jumlah Pekerja perempuan sebanyak 1.749 orang dengan persentase rata-rata pekerja perempuan yang menjabat di tataran manajerial adalah sebesar 13 persen.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

20 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

21 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya