BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Erwin Prima

Kamis, 28 Desember 2023 19:12 WIB

Kepala BRIN Laksono Tri Handoko berbicara soal prioritas riset di lembaganya sepanjang tahun 2023, salah satunya bidang pangan dengan total 218 judul riset. (Tempo/Annisa Febiola)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengungkapkan bahwa pangan menjadi salah satu prioritas riset yang dilakukan oleh para peneliti lembaganya. Sepanjang tahun 2023, BRIN telah menghasilkan 2.388 judul riset dengan 1.217 capaian. Adapun jumlah riset tentang pangan yang dilakukan oleh para peneliti BRIN mencapai 218 judul.

Selain bidang pangan, riset bidang lingkungan berkelanjutan menembus 266 judul dan 220 judul pada bidang energi. Lalu, disusul oleh bidang kedaulatan kesehatan dengan 156 riset, keanekaragaman hayati 137 riset, transisi menuju ekonomi berbasis pengetahuan 119 riset, serta ketahanan sosial dan masyarakat sebanyak 101 riset.

Handoko mengatakan, dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo. "Jadi, pangan memang yang paling besar (jumlah riset), karena itu menjadi fokus utama kita dan negara saat ini. Jadi kalau kita ikuti apa yang menjadi arahan Pak Presiden, harus melakukan hilirisasi dan memang hal itu yang harus kita lakukan," katanya dalam agenda bertajuk Highlight Riset dan Inovasi di Gedung B.J. Habibie Jakarta pada Kamis, 28 Desember 2023.

Ia menjelaskan, ada dua target hilirisasi yang kini tengah dikejar Indonesia. Pertama, hilirisasi dari sumber daya lokal yang tidak terbarukan. Contohnya, sumber daya mineral, nikel, dan sebagainya. Namun, yang tak kalah penting, kata Handoko, adalah hilirisasi dari sumber daya alam lokal yang terbarukan. Hal ini menjadi masa depan atau berdampak jangka panjang bagi Indonesia.

"Itu membutuhkan dukungan riset dan inovasi yang sangat tinggi, yaitu pertanian, pangan. Bagaimana memanfaatkan biodiversitas, memanfaatkan laut, memanfaatan mikroba yang ada di Indonesia. Bisa jadi obat, bisa jadi produk-produk, misalnya jadi plastik, biomaterial," ujar dia.

Dengan segala kebutuhan di masyarakat, riset mengenai pangan menjadi yang paling banyak dikembangkan. "Jadi, kami memang diminta fokus untuk melakukan riset dan inovasi yang basisnya sumber daya alam lokal. Hilirisasi tadi untuk meningkatkan kedaulatan pangan dan energi," ujar Handoko.

Advertising
Advertising

Handoko juga menjelaskan, riset pangan juga mencakup bidang kesehatan karena di dalam pangan ada kesehatan. Kemudian, juga energi dan lingkungan hidup. "Karena energi selalu berkaitan dengan lingkungan hidup. Jadi, karena itu nomor satu, dua, tiga, lima semuanya terkait dengan itu (pangan)," katanya.

Sejak berintegrasi dari beberapa badan riset pada tahun 2019, BRIN mempunyai 12 organisasi riset dengan 85 pusat riset. Total penelitinya lebih dari 900 ribu orang. BRIN adalah gabungan antara Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

5 jam lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

8 jam lalu

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

Peneliti BRIN menanggapi mengenai revisi UU Polri yang bisa memperpanjang jabatan polisi.

Baca Selengkapnya

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

1 hari lalu

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN mengembangkan alat deteksi dini penyakit tanaman teh berbasis pembelajaran mesin.

Baca Selengkapnya

Satgas Pangan TNI Dukung Program Pompanisasi Kementan

2 hari lalu

Satgas Pangan TNI Dukung Program Pompanisasi Kementan

Program ini memungkinkan Indonesia mandiri untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

2 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Bantuan Beras Langkah Konkret Ringankan Beban Masyarakat: Patut Disyukuri Lho

2 hari lalu

Jokowi Sebut Bantuan Beras Langkah Konkret Ringankan Beban Masyarakat: Patut Disyukuri Lho

Menurut Jokowi di semua negara sekarang menghadapi kesulitan karena kenaikan harga pangan

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

3 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

3 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

Indonesia relatif terlindungi dari heatwave mayoritas areanya adalah laut dan terdiri dari banyak pulau. Awan juga mengurangi dampak paparan surya.

Baca Selengkapnya

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

4 hari lalu

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

4 hari lalu

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

Demam berdarah dengue (DBD) menjadi masalah bagi negara-negara tropis di dunia. Acapkali dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Baca Selengkapnya