Tim Badan Geologi Klaim Temukan Sesar Baru Penyebab Gempa di Sumedang

Jumat, 5 Januari 2024 20:42 WIB

Gempa tektonik dengan magnitudo 4,5 mengguncang Sumedang dan sekitarnya, Senin malam, 1 Januari 2023 pukul 20.46 WIB. (BMKG)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pusat Survei Geologi Badan Geologi Bandung memaparkan hasil temuan lapangan pasca gempa di Sumedang yang terjadi sejak Minggu 31 Desember 2023. Menurut Sukahar Eka Adi Saputra dari tim itu, kekuatan gempa terbesar berpusat di sekitar Kampung Babakan Hurip dekat Sungai Cipeles.

“Data kami di lapangan menyebut bahwa Patahan Cipeles, patahan yang lokasi tipenya di Sungai Cipeles kami duga sebagai penyebab gempa bumi yang episenter di Kampung Babakan Hurip,” ujarnya di Auditorium Badan Geologi Bandung, Jumat, 5 Januari 2024.

Sebelumnya, berkembang dugaan penyebab gempa di Sumedang yaitu akibat sesar aktif yang belum dikenal menurut Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG. Sementara versi Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi atau PVMBG Badan Geologi adalah Sesar Cileunyi-Tangjungsari.

“Pertanyaannya, pusat gempa itu di ujung timur patahan Cileunyi – Tanjungsari,” kata Eka.

Sesar Cileunyi-Tangjungsari, menurutnya, terbagi dua yaitu bagian barat dan timur. Berbekal data gempa dari BMKG, tim Pusat Survei Geologi berangkat ke lokasi beberapa jam setelah terjadi gempa Sumedang. Mereka bertujuan mengambil data kerusakan akibat gempa dan beberapa fenomena geologi.

Advertising
Advertising

“Kami mencari bukti-bukti kerusakan seperti retakan tanah dan yang esensial bagaimana gempa itu terjadi,” ujar Eka.

Tim melakukan observasi di Kampung Babakan Hurip karena lokasinya merupakan titik kemunculan sumber gempa terkuat dengan magnitudo 4,8. Pasca gempa pada Minggu, 31 Desember 2023 pukul 20.34 itu juga banyak rumah warga yang rusak. Observasi lapangan tim juga diarahkan ke Sungai Cipeles yang dekat dengan kampung itu. “Dan menemukan bukti-bukti patahan baik itu patahan tua dan muda yang memang terjadi akibat gempa bumi. Istilahnya kami interpretasikan reaktivasi,” kata Eka.

Temuan itu, menurutnya, terus dimutakhirkan di lapangan untuk memeriksa kelurusan dan patahan. Kejutan temuan lain menurutnya yaitu arang kayu pada bida bidang patahan dan bidang gelincir yang diinterpretasikan sebagai longsor purba. “

Apakah longsornya akibat tektonik masa lalu atau apa masih misteri buat kita,” ujarnya. Tim akan mencari tahu berapa umur arang kayu temuan itu.

Sementara itu anggota tim lainnya Joko Wahdiyono mengatakan, segmen Sesar Cipeles merupakan sesar aktif dari hasil temuan di lapangan. “Tidak terbantahkan Sesar Cipeles ini aktif,” kata dia di forum yang sama.

Sesar ini muncul di permukaan, memotong lapisan tanah dan rumah sampai merobohkan bangunan. “Mudah-mudahan bisa meyakinkan kepada kita bahwa yang kita ukur di lapangan adalah betul-betul penemuan baru dan original bahwa segmen Sesar Cipeles adalah yang mengakibatkan kerusakan di daerah Babakan Hurip,” ujarnya.

Sementara itu menurut data BMKG, jumlah Gempa Sumedang bertambah lagi. Total menjadi 14 kali sejak 31 Desember 2023 hingga Jumat 5 Januari 2024 dengan gempa bermagnitudo kecil yaitu 2,3. Gempa pada pukul 08.25 WIB itu berkedalaman 24 kilometer dan tidak dirasakan orang. Lokasi sumber gempanya berjarak 10 kilometer arah timur laut pusat Kabupaten Sumedang atau pada titik koordinat 6,77 derajat Lintang Selatan dan 107.95 Bujur Timur.

Pilihan Editor: Kisi-kisi Pertanyaan Tes Substansi LPDP, Persiapan Daftar Beasiswa Tahap I 2024

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

13 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.

Baca Selengkapnya

Pantauan Aktivitas Vulkanik, Daerah Bahaya Gunung Slamet Diperlebar Satu Kilometer

1 hari lalu

Pantauan Aktivitas Vulkanik, Daerah Bahaya Gunung Slamet Diperlebar Satu Kilometer

Rekomendasi dikeluarkan sekalipun status aktivitas Gunung Slamet tetap pada Level II alias Waspada, tidak berubah sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Status Aktivitas Vulkanik Gunung Ibu di Maluku Utara Menjadi Awas Hari Ini

2 hari lalu

Status Aktivitas Vulkanik Gunung Ibu di Maluku Utara Menjadi Awas Hari Ini

Belum genap 10 hari lalu status Gunung Ibu dinaikkan ke level Siaga. Masyarakatnya diminta mewaspadai potensi banjir lahar.

Baca Selengkapnya

Gunung Ile Lewotolok Alami Gempa Hembusan 211 Kali, Badan Geologi Imbau Warga Waspada

2 hari lalu

Gunung Ile Lewotolok Alami Gempa Hembusan 211 Kali, Badan Geologi Imbau Warga Waspada

Badan Geologi mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya abu vulkanik Gunung Ile Lewotolok.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

2 hari lalu

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

2 hari lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

3 hari lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

3 hari lalu

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya