Alat Peraga Kampanye Merusak Pohon, Walhi Jatim: Pemerintah Terkesan Abai

Selasa, 9 Januari 2024 18:55 WIB

Larangan pemasangan atribut dengan latar poster calon legislatif yang menempel di tiang lampu jalan di Taman Tegallega, Bandung, Jawa Barat, 5 Desember 2023. Sejumlah jalan arteri harus steril dari pemasangan atribut kampanye politik. Pemasangan alat kampanye juga dilarang menempel dengan memanfaatkan fasilitas umum atau dipaku ke pohon. Ribuan alat kampanye menyebar di seluruh Bandung Raya tanpa memperhatikan aturan. TEMPO/Prima mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi Jawa Timur menyoroti fenomena pelanggaran kampanye yang kini marak terjadi. Pelanggaran tersebut serupa memaku alat peraga kampanye ke pohon-pohon yang ada di wilayah Jawa Timur.

Direktur Eksekutif Walhi Jawa Timur, Wahyu Eka Setiawan, mengatakan pihaknya menemukan alat peraga kampanye di Jawa Timur dipaku dan dipasangkan kawat ke pohon-pohon. "Hampir di setiap kota dan kabupaten Jawa Timur, disuguhi aneka polusi alat peraga kampanye, terutama yang merusak pohon demi mendulang suara," kata Wahyu dalam keterangan yang diterima Tempo, Selasa, 9 Januari 2024.

Wahyu meminta pemerintah harus segera mengambil peran pada pelanggaran kampanye tersebut. Berdasarkan pengamatan Walhi, pemerintah di Jawa Timur hingga kini terkesan abai dan tidak total dalam memberantas pelanggaran tersebut. Misalnya, dengan membiarkan saja pohon-pohon dirusak oleh alat peraga kampanye.

"Tanggung jawab kontestan pemilu juga sangat minim. Mereka yang notabene ingin mendapatkan suara melalui alat peraga justru melakukan perusakan pada pohon dan membuat polusi," ucap Wahyu.

Meskipun pada Desember 2023 lalu Pemerintah Jawa Timur telah melakukan penertiban pada alat peraga kampanye, menurut Wahyu, tindakan tersebut tidaklah cukup dan hanya menyasar sebagian wilayah saja.

Advertising
Advertising

"Praktik kampanye liar selalu terjadi berulang kali dan menimbulkan terganggunya estetika keindahan kota. Di satu sisi juga didasari minimnya ketegasan pengawasan pemilu dan pemerintah daerah," kata Wahyu.

Wahyu menegaskan setiap wilayah di Indonesia, khususnya d Jawa Timur harus terbebas dari polusi kampanye seperti alat peraga yang dipasangkan di pohon-pohon. Tidak hanya di kawasan kota atau jalan protokol, namun harus menyasar seluruh daerah dan bahkan hingga ke desa-desa.

Analisis Walhi Jatim

Perilaku pelanggaran kampanye, menurut analisis Walhi Jatim, disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah berhemat ongkos pemilu dan kurangnya pengawasan dari pihak terkait. Selain itu, minimnya edukasi dan ketegasan dalam pemasangan alat peraga kampanye juga berpeluang menjadi penyebab pelanggaran kampanye ini.

Meskipun KPU sudah membentuk peraturan untuk kampanye, dan merincikan bagaimana penyelenggaraan pemilu tertib dan efisien, menurut Wahyu, fakta di lapangan masih sangat jauh dari harapan. "Masih banyak alat peraga kampanye liar yang dipasang di pohon sebagai salah satu objek pemasangan. Padahal dilarang dan tercantum pada Pasal 70 Ayat 1 huruf H," ujar Wahyu.

Sebenarnya telah banyak aturan yang dibuat untuk mengatasi fenomena alat peraga kampanye yang dipasang di pohon-pohon saat pemilu ini, bahkan di Jawa Timur telah diatur dengan Peraturan Gubernur Nomor 76 Tahun 2019 tentang pengelolaan pohon pada ruang publik.

Sebab itu, Wahyu mewakili Walhi Jatim meminta kepada pemangku kepentingan termasuk Bawaslu dan KPU untuk menindak tegas purusak pohon. Selain itu diharapkan juga ada aturan secara spesifik yang menindak pelanggar dan diberi sanksi tegas.

"Kami mendorong untuk melakukan edukasi kepada partai dan para kontestan mengenai pelanggaran serta pelarangan perusakan pohon. Kepada masyarakat untuk turut aktif melaporkan perusakan pohon melalui alat peraga kampanye kepada pihak berwenang," ujar Wahyu.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

10 jam lalu

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim pembangunan IKN tidak menyebabkan banjir di kawasan.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Pameran Sungai Citarum di World Water Forum Bali, Pengamat: Pemulihan Berjangka Panjang

21 jam lalu

Kontroversi Pameran Sungai Citarum di World Water Forum Bali, Pengamat: Pemulihan Berjangka Panjang

Walhi Jabar tidak setuju dengan rencana pameran karena kondisi Sungai Citarum masih rusak dan tercemar tinggi.

Baca Selengkapnya

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

1 hari lalu

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

Terpisah, Bupati Tanah Datar Eka Putra mengaku sudah sering memberikan peringatan kepada pengusaha yang berada di kawasan Lembah Anai.

Baca Selengkapnya

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

2 hari lalu

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sarekat Hijau Indonesia, Cikal Bakal Partai Hijau Indonesia

3 hari lalu

Mengenal Sarekat Hijau Indonesia, Cikal Bakal Partai Hijau Indonesia

Partai Hijau Indonesia batal mengusung Haris Azhar sebagai cagub Jakarta jalur ndependen. Ini profil Sarekat Hijau Indonesia, cikal bakal Partai Hijau Indonesia.

Baca Selengkapnya

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

4 hari lalu

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

Bencana berulang di Lembah Anai, Sumatera Barat, sudah diprediksi sebelumnya. Bagaimana Walhi bisa melakukan itu?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Mau Pamer Proyek Citarum Harum di World Water Forum, Walhi Jabar: Sungainya Masih Rusak

4 hari lalu

Pemerintah Mau Pamer Proyek Citarum Harum di World Water Forum, Walhi Jabar: Sungainya Masih Rusak

Walhi Jabar menanggapi rencana pemerintah Indonesia yang ingin pamer proyek Citarum Harum di ajang World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

4 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

5 hari lalu

5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

Selain itu, Lumajang juga memiliki berbagai destinasi alam lainnya yang memikat, seperti gua tetes dan hutan bambu yang mirip dengan di Jepang.

Baca Selengkapnya

Saran Walhi Sumbar Agar Tidak Terjadi Lagi Bencana Ekologis di Kawasan Lembah Anai

5 hari lalu

Saran Walhi Sumbar Agar Tidak Terjadi Lagi Bencana Ekologis di Kawasan Lembah Anai

Risiko bencana ekologis di kawasan Lembah Anai telah sering diingatkan banyak pihak.

Baca Selengkapnya