Cerita Jokowi Saat Kunjungi Kampus di AS: Mahasiswa Indonesia Cuma 5, Terbanyak Cina
Reporter
Antara
Editor
Ninis Chairunnisa
Senin, 15 Januari 2024 15:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi hadir dalam acara Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Universitas Negeri Surabaya, Senin, 15 Januari 2024. Dalam kesempatan itu, ia meminta perguruan tinggi untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul guna menyongsong bonus demografi pada 10 tahun ke depan.
"SDM unggul akan menjadi kunci dan itu yang harus kita persiapkan secara riil dan kongkret," kata Jokowi, Senin.
Menurut Jokowi, SDM yang berkualitas merupakan potensi terpenting untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju. "Kedua kita butuh iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan inovasi berkualitas. Keduanya tugas penting lembaga pendidikan kita. Tugas para rektor dan dosen," ujarnya.
Jokowi pun bercerita pengalamannya saat berkunjung ke perguruan tinggi di Washington DC dan San Fransisco, Amerika Serikat. Ia terkejut karena ternyata lebih dari separuh mahasiswanya berasal dari Cina.
"Saya kemudian berpikir, inilah yang menyebabkan Cina melompat maju di 20 tahun terakhir dan melampaui negara negara maju," kata Jokowi.
Jumlah mahasiswa asal India juga menjadi terbanyak kedua di sana. "Saya cari mahasiswa dari Indonesia, ternyata ada lima, sangat kecil sekali," kata Jokowi.
Sementara saat ke Vietnam, Jokowi mendapatkan informasi bahwa bidang Research and Development (R&D) di suatu perusahaan yang memiliki 2.400 peneliti. Jumlah itu dinilainya sangat banyak.
"Itu menunjukkan betapa Vietnam sangat menghargai riset," kata Jokowi.
Hal serupa juga ia temukan di Cina. Ia menyebut ada yang satu perusahaan yang punya 24.000 tenaga R&D.
"Vietnam income per kapita kira-kira 4.200 dolar AS. Kita sekarang sudah 5.100 dolar AS, padahal Vietnam mulai 1975 baru selesai perang. Artinya 30 tahun duluan kita. Tapi mereka ngebut kenceng. Dan hati-hati income per kapitanya melampaui kita. Kalau kita monoton dan santai saja bisa kelewat Vietnam, ini yang kita tidak mau," ujar Jokowi.
Jokowi pun kembali menegaskan bahwa perguruan tinggi punya peran strategis untuk menciptakan SDM unggul dan berkualitas dan bukan hanya menguasai ilmu pengetahuan. "SDM yang inovatif dan menghasilkan karya berkualitas. Di sisi lain perguruan tinggi bertugas menjadi lembaga riset," ujarnya.
Pilihan Editor: Inilah 10 Kampus Terbaik di Indonesia 2024 versi QS World University Rankings