Dosen Vokasi IPB Kembangkan SIMON AIR, Alat Pemantau Kualitas Air dalam Budi Daya Ikan

Selasa, 16 Januari 2024 09:39 WIB

SIMON AIR berupa teknologi yang dapat memantau kualitas air secara real time. Dok. IPB TV

TEMPO.CO, Jakarta - Kolaborasi dosen Sekolah Vokasi IPB University mengembangkan sistem monitoring air atau SIMON Air. Alat ini diciptakan untuk membantu para pembudi daya serta pehobi ikan dalam memantau kondisi kualitas air, baik air yang berada di kolam maupun di akuarium.

Pada proses pembudidayaan ikan, air merupakan media yang sangat penting. Kualitas air berperan besar dalam proses pertumbuhan ikan dan menentukan keberhasilan budi daya. Namun Dosen Sekolah Vokasi IPB melihat bahwa pada kenyataannya, para pembudi daya dan pehobi ikan kerap mengalami kerugian akibat kualitas air yang tak sesuai standar. Pada akhirnya, ikan mati dan mereka merugi.

Berangkat dari kondisi ini, Dosen Sekolah Vokasi IPB University Andri Hedriana mulai mengembangkan SIMON AIR guna menjaga kualitas air. “Saat ada kematian ikan, biasanya kita akan cross check kondisi airnya. Oh, ternyata airnya sudah tidak sesuai standar,” kata Andri, dikutip dari laman Vokasi Kementerian Pendidikan pada Senin, 15 Januari 2024.

SIMON AIR berupa teknologi yang dapat memantau kualitas air secara real time. Pemantauan dilakukan berdasarkan parameter yang memengaruhi kualitas air. Hasil pemantauan kualitas air akan dikirimkan melalui aplikasi website SIMON AIR.

Andri mengatakan dengan alat tersebut, para pembudi daya atau pengusaha ikan dapat mendeteksi kualitas air. Dengan begitu, mereka dapat memastikan kondisi ikan, apakah nyaman dan stabil.

Advertising
Advertising

“Harapannya adalah kualitas air tetap terjaga, sehingga bisa memelihara ikan tetap produktif dan hasilnya tetap tinggi,” kata Andri.

Dosen Program Studi Teknologi dan Manajemen Pembenihan Sekolah Vokasi IPB University itu bekerja sama dengan dosen dari program studi lain. Dosen tersebut adalah Walidatush Sholihah, yang mengajar di Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer, Sekolah Vokasi IPB University.

Walidatush Sholihah menjelaskan SIMON AIR terdiri atas lima sensor. Sensor tersebut bekerja menghitung enam parameter yang menunjukkan kualitas air, contohnya salinitas, suhu dan derajat keasaman.

“Alat ini dipasang di bibir akuarium, kemudian sensor yang terpasang akan memantau secara real time setiap tiga detik dan hasilnya akan dialirkan ke aplikasi untuk dibaca,” kata Walidatush.

SIMON AIR telah melewati masa uji coba di akuarium untuk ikan jenis arwana silver. Uji coba dilakukan sejak tahun 2022 lalu. Hasil uji menunjukkan bahwa akurasi SIMON AIR lebih dari 80 persen. “Berdasarkan pengujian yang sudah dilakukan, maka akurasi alat ini mencapai lebih dari 80 persen,” kata Walidatush.

Pilihan Editor: Vokasi UI Perkenalkan Model Aplikasi untuk Tingkatkan Akses Pembiayaan UMKM

Berita terkait

Pendidikan Vokasi Bantu Perempuan tetap Berkarya Sambil Urus Keluarga

1 hari lalu

Pendidikan Vokasi Bantu Perempuan tetap Berkarya Sambil Urus Keluarga

Aktris Dian Sastro menyoroti sedikitnya siswa perempuan di pendidikan vokasi. Ia mengingatkan bahwa ada

Baca Selengkapnya

Ambisi Akreditasi Unggul, IPB Terima Kunjungan Tim Penilai Lamemda dan Lamsama

4 hari lalu

Ambisi Akreditasi Unggul, IPB Terima Kunjungan Tim Penilai Lamemda dan Lamsama

Para asesor lembaga akreditasi mandiri mengunjungi IPB. Mengecek mutu dua program studi doktor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

4 hari lalu

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

Menteri Trenggono menargetkan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Kawarang, Jawa Barat dapat menghasilkan 10 ribu ton ikan per tahun.

Baca Selengkapnya

Selain Kelebihan, Ini Beberapa Kekurangan Energi Terbarukan

4 hari lalu

Selain Kelebihan, Ini Beberapa Kekurangan Energi Terbarukan

Dampak negatif dari bukan energi terbarukan mengganggu keseimbangan hidup, seperti merusak kualitas air, punahnya beberapa spesies.

Baca Selengkapnya

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

12 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

12 hari lalu

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

Peminat vokasi Unair tinggi karena tahun ini jurusannya bisa ditaruh di pilihan pertama.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

12 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

14 hari lalu

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Akan Paparkan Sistem Pemantauan Kualitas Air dalam World Water Forum ke-10

18 hari lalu

Indonesia Akan Paparkan Sistem Pemantauan Kualitas Air dalam World Water Forum ke-10

Sistem pemantauan kualitas air menjadi salah materi pembahasan dalam World Water Forum ke-10 yang digelar 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

18 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya