Rahasia Tubuh Burung Langsing dan Aerodinamis

Reporter

Editor

Rabu, 17 Juni 2009 15:04 WIB

elang/sceiencedaily.com

TEMPO Interaktif, Jakarta: Mengapa kebanyakan burung terbang tak memiliki ukuran tubuh yang besar ? Saat ini, Elang barangkali jenis burung terbang yang pada umumnya memiliki berat tubuh besar dan mampu terbang jauh dan bertahan lama. Beberapa jenis bangau yang memiliki berat tubuh sebesar 15 kilogram di Kanada, juga dianggap jenis burung terbang yang memiliki berat tubuh besar.

Namun rekor burung terberat di dunia yang bisa terbang, dipegang oleh burung Kori Bustard (Ardeotis kori) yang hidup di Afrika bagian selatan dan timur laut, yang memiliki berat rata-rata antara 18,2 - 19,1 kilogram, dan mampu terbang lebih lama dibandingkan dengan bangau Kanada. Sedangkan burung terkecil dipegang oleh spesies Bee hummingbirds (Mellisuga helenae) yang memiliki berat tubuh hanya seberat 1 ons dan rentang sayap hanya sekitar 5 sentimeter yang hidup endemik hanya diwilayah Kuba.

Dalam sejarah, pada masa Miosene, sekitar 38 juta hingga 26 juta tahun lalu, pernah ada spesies burung Argentavis di wilayah Argentina, yang memiliki berat tubuh hingga 70 kilogram -seberat rata-rata manusia, dan mampu terbang jauh.

Burung terbesar di dunia sebenarnya dipegang oleh burung unta Afrika Utara (Struthio camelus) yang bisa mencapai berat 156,8 kilogram, tetapi burung ini tidak bisa terbang.

Dalam jurnal Plos Biology, seorang peneliti biologi Sievert Rohwer dari Universitas Washington, mempunyai hipotesa bahwa maksimum berat tubuh yang dicapai oleh seekor burung terbang ternyata sebanding dengan jumlah waktu yang diperlukan untuk menggantikan bulunya meranggas/lepas. Seiring dengan meningkatnya ukuran berat tubuh, tingkat pertumbuhan bulu yang meranggas juga semakin meningkat, yang akhirnya akan membatasi kemampuan burung terbang. Sehingga agar tetap bisa terbang, biasanya burung akan berusaha mempertahankan berat tubuhnya idealnya untuk tetap langsing dan aerodinamis.

Bulu burung biasanya secara periodik akan meranggas/lepas untuk diganti yang bulu baru, untuk menjaga kemampuan aerodinamik tubuh sehingga tetap layak untuk terbang. Burung-burung kecil biasanya bulunya meranggas secara periodik tiap tahun atau tiap dua tahun. Dalam 9 atau sepuluh kali penerbangan beberapa helai bulu akan lepas dan tergantikan dengan yang baru. Bulu yang baru biasanya memerlukan waktu tumbuh sekitar 3 minggu untuk menggantikan yang lama.

Pada burung yang mempunyai ukuran lebih besar, mempunyai pendekatan yang berbeda. Kadang-kadang bulu burung akan meranggas tiap dua tahun atau tiga tahun. Bahkan pada beberapa jenis burung penggantian bulu-bulu sekaligus dengan penggantian lapisan kulit luar. Penggantian bulu burung, kadang juga sebagai bagian untuk kamuflase musuh, sehingga ada warna-warna tertentu yang lebih dulu lepas. Pada jenis-jenis burung yang tidak banyak melakukan aktivitas terbang, seperti Kalkun, proses pergantian bulu burung biasanya akan berlangsung secara bersamaan. Sehingga pada suatu waktu burung terlihat polos, gundul.

Seiring peningkatan berat tubuh burung, panjang bulu burung biasanya juga akan semakin meningkat, sampai sepertiga dari berat massa tubuh. Yang akan mampu meningkat sampai sepuluh kali lipat, sebelum bulu itu meranggas lagi. Seekor burung dengan berat sekitar 10 kilogram, rata-rata tiap bulunya akan menempel ditubuh selama 56 enam hari, sebelum meranggas digantikan bulu yang baru. Namun masing-masing bagian tubuh burung, mempunyai waktu tumbuh kembang bulu burung yang berbeda-beda. Bulu pada kepala burung akan lebih lama bertahan dibanding bulu pada tubuh, bahkan bulu-bulu pada sayap. Belum lagi strategi ini juga dipengaruhi lingkungan seperti bulu sebegai bagian dari teknik kamuflase atau mempertahankan diri.

Sievert Rohwer mengakui adanya kompleksitas untuk mempelajari startegi kemampuan meranggas tidaknya bulu-bulu burung. Namun Sievert Rohwer menunjukkan bahwa rahasia kenapa sebagian besar burung tampak selalu langsung dibandingkan dengan bulu-bulunya, karena memang proporsi berat tubuh sangat dipengaruhi dengan tingkat pertumbuhan bulu-bulu. Tentu saja, studi ini pada kondisi ideal, dimana tersedia kebutuhan makanan bagi burung tersedia cukup, bukan pada burung yang sedang kelaparan.

Sievert juga berpendapat pada jenis burung Argentavis dari jaman Miosen, kemungkinan proses pergantiang bulu berlangsung bersamaan, tidak per helai bulu. Proses pergantian bulu, sekaligus berlangsung dengan pergantian kulit luar, akibat akumulasi lemak tubuh yang berlebihan.

SCIENCEDILY l WAHYUANA








Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

16 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

16 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

20 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya