Walhi: Debat Cawapres Luput Membahas Masalah Utama Lingkungan Hidup

Selasa, 23 Januari 2024 19:37 WIB

Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan pandangannya dengan latar belakang rivalnya, Muhaimin Iskandar saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi menyampaikan sejumlah kritik terhadap debat kedua calon wakil presiden Minggu 21 Januari 2024 yang temanya meliputi masyarakat adat, pangan, lingkungan hidup, pembangunan berkelanjutan dan transisi energi. Organisasi ini menilai debat itu luput membahas masalah utama isu lingkungan hidup dan menawarkan solusi palsu soal transisi energi.

Manajer Kampanye Tambang dan Energi Walhi, Fanny Tri Jambore mengatakan, salah satu poin yang dibahas dalam debat adalah biofuel dan pengembangannya seperti disampaikan cawapres Gibran Rakabuming Raka. Biofuel adalah bahan bakar nabati, yang terbuat dari materi hidup seperti tanaman sawit. Karena itu, penggunaannya bisa memperparah deforestasi.

"Jika sekarang saja perkebunan sawit skala besar sudah merampas kawasan hutan, maka pertumbuhan yang lebih besar lagi bakal menambah deforestasi di Indonesia," kata Fanny, yang akrab disapa dengan nama Rere, dalam konferensi pers merespons debat kedua cawapres 2024 di Kantor Eksekutif Nasional Walhi, Selasa, 23 Januari 2024.

Rere menyatakan, pemanfaatan biofuel bukanlah sebuah transisi energi, melainkan hanya bentuk perubahan tata kelola yang akhirnya juga berpeluang merusak lahan dan lingkungan. "Transisi itu seharusnya beralih dengan total, bukan hanya mengubah saja. Kalau hanya mengubah, ini sama saja dengan solusi palsu," ujarnya.

Debat cawapres juga tak menyinggung soal Undang Undang Cipta Kerja. Padahal, kata Rere, undang undang itu adalah masalah paling utama dalam lingkungan hidup. Sebab, dampak dari pelaksanaannya sangat besar terhadap lingkungan karena melonggarkan ketentuan tentang amdal (analisis dampak lingkungan) dan merugikan masyarakat adat. "Undang-Undang Cipta Kerja adalah problem paling utama dalam lingkungan hidup," tambahnya.

Advertising
Advertising

Manajer Pengakuan Wilayah Kelola Rakyat Walhi, Ferry Widodo menyoroti soal pengembangan desa. Dalam debat itu, cawapres Muhaimin Iskandar menjanjikan akan menaikan dana desa. Namun ia menilai penambahan dana itu tidak cukup untuk mengatasi pelbagai persoalan jika korupsi di desa masih tinggi.

"Cak Imin menjanjikan anggaran dana desa ditingkatkan, peningkatan dana desa ini dikunci dengan kata pemberdayaan dan pembangunan. Faktanya adalah dana desa tak bisa menyelesaikan persoalan agraria dan industri ekstraktif besar," kata Ferry.

Dalam debat cawapres itu, Gibran menyebut soal bank tanah yang diklaim sangat pro-kerakyatan dan bisa menyelesaikan konflik agraria. Ferry menegaskan bahwa klaim itu berlebihan. Sebab, faktanya bank tanah hanya habis untuk pembangunan infrastruktur saja.

Walhi juga memberikan catatan soal debat yang sama sekali tidak membahas isu maritim dan nasib pulau-pulau kecil di Indonesia. "Harusnya yang banyak dibahas itu tentang maritim. Misalnya soal nasib masyarakat pesisir. Poin ini luput dari debat kemarin. Ada pembahasan tentang nelayan, namun sedikit saja," kata Manajer Kampanye Pesisir dan Laut Walhi, Parid Ridwanuddin.

IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

15 jam lalu

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim pembangunan IKN tidak menyebabkan banjir di kawasan.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Pameran Sungai Citarum di World Water Forum Bali, Pengamat: Pemulihan Berjangka Panjang

1 hari lalu

Kontroversi Pameran Sungai Citarum di World Water Forum Bali, Pengamat: Pemulihan Berjangka Panjang

Walhi Jabar tidak setuju dengan rencana pameran karena kondisi Sungai Citarum masih rusak dan tercemar tinggi.

Baca Selengkapnya

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

1 hari lalu

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

Terpisah, Bupati Tanah Datar Eka Putra mengaku sudah sering memberikan peringatan kepada pengusaha yang berada di kawasan Lembah Anai.

Baca Selengkapnya

KLHK Tangkap Buron Tersangka Korlap Penambangan Pasir Timah Ilegal di Belitung

2 hari lalu

KLHK Tangkap Buron Tersangka Korlap Penambangan Pasir Timah Ilegal di Belitung

KLHK saat ini memburu 58 buron tersangka pidana lingkungan hidup. Bentuk tim khusus bernama Satgasus Cakra.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sarekat Hijau Indonesia, Cikal Bakal Partai Hijau Indonesia

3 hari lalu

Mengenal Sarekat Hijau Indonesia, Cikal Bakal Partai Hijau Indonesia

Partai Hijau Indonesia batal mengusung Haris Azhar sebagai cagub Jakarta jalur ndependen. Ini profil Sarekat Hijau Indonesia, cikal bakal Partai Hijau Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Luar Negeri Soroti 5 Hal Ini dalam Pertemuan UNCTAD

4 hari lalu

Wakil Menteri Luar Negeri Soroti 5 Hal Ini dalam Pertemuan UNCTAD

Wakil Menteri Luar Negeri mengingatkan negara berkembang mengimbau negara berkembang tingkatkan kerja sama karena ada persaingan geopolitik

Baca Selengkapnya

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

4 hari lalu

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

Bencana berulang di Lembah Anai, Sumatera Barat, sudah diprediksi sebelumnya. Bagaimana Walhi bisa melakukan itu?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Mau Pamer Proyek Citarum Harum di World Water Forum, Walhi Jabar: Sungainya Masih Rusak

4 hari lalu

Pemerintah Mau Pamer Proyek Citarum Harum di World Water Forum, Walhi Jabar: Sungainya Masih Rusak

Walhi Jabar menanggapi rencana pemerintah Indonesia yang ingin pamer proyek Citarum Harum di ajang World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

4 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Saran Walhi Sumbar Agar Tidak Terjadi Lagi Bencana Ekologis di Kawasan Lembah Anai

5 hari lalu

Saran Walhi Sumbar Agar Tidak Terjadi Lagi Bencana Ekologis di Kawasan Lembah Anai

Risiko bencana ekologis di kawasan Lembah Anai telah sering diingatkan banyak pihak.

Baca Selengkapnya