Yayasan Madani: Greenflation Bisa Diatasi dengan Kebijakan yang Tepat

Rabu, 24 Januari 2024 07:59 WIB

Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di atas Waduk Cirata, Jawa Barat, Kamis, 14 September 2023. Total investasi yang ditanam sebesar Rp 1,7 triliun dan dapat memasok listrik setara untuk 50.000 rumah tangga. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah greenflation atau inflasi yang ditimbulkan oleh energi terbarukan, menjadi perbincangan publik setelah menjadi bahan debat kedua calon wakil presiden pada 21 Januari 2024 lalu, Saat itu Gibran Rakabuming Raka menanyakan soal greenflation ini kepada cawapres Mahfud MD.

Project Asisstant Hutan dan Iklim Yayasan Madani Berkelanjutan, Salma Zakiyah, mengatakan, istilah greenflation itu dalam konteks Indonesia sudah menuju ke arah inflasi hijau. Namun, kata dia, secara menyeluruh belum ada dampak signifikan.

"Kalau dicontohkan itu seperti harga tarif listrik dari PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang lebih tinggi dibandingkan tarif dari PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Kenapa lebih tinggi tarif PLTS? Itu karena komponen modul suryanya yang masih impor belum diproduksi di dalam negeri," kata Salma saat dihubungi melalui telepon, Rabu, 24 Januari 2024.

Menurut Salma, tahap awal dari energi hijau akan lebih mahal secara biaya dan itu akan mendisrupsi sistem ekonomi yang menggunakan energi kotor seperti yang dijalankan saat ini. Salah satu bentuk disrupsinya berupa inflasi. "Namun energi kotor juga mahal karena akan menelan biaya penanggulangan dampak ekologis yang lebih besar di masa mendatang," ungkapnya.

Salma memberi contoh kasus yang bisa memicu inflasi hijau di Indonesia. Tahun lalu pertamina mengangkat wacana ingin meluncurkan produk Pertamax Green 92 untuk menggantikan pertalite. Rencana ini ditentang banyak pihak.

Advertising
Advertising

"Ekonom banyak yang menyebut masyarakat belum siap akan inflasi yang akan terjadi dari penghapusan pertalite. Karena mengingat tahun politik, alhasil rencananya dikoreksi, deh. Akhirnya pemerintah menyebut kalau rencana peluncuran Pertamax Green 92 akan dilaksanakan di 2026," kata Salma.

Salma menambahkan, inflasi hijau adalah kemungkinan yang tidak bisa dihilangkan dari adanya transisi menuju sistem energi yang lebih hijau. "Meski demikian, bukan berarti transisi energi menuju EBT tidak perlu dilakukan karena inflasi hijau ini sifatnya sementara dan dapat dikelola dengan kebijakan yang tepat," ucapnya.

IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Kata Pengamat dan Ekonom soal Rencana Pemerintah Batasi Penjualan BBM Bersubsidi

20 hari lalu

Kata Pengamat dan Ekonom soal Rencana Pemerintah Batasi Penjualan BBM Bersubsidi

Berikut kata pengamat dan ekonom terkait kebijakan pembatasan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Cegah Potensi Greenflation, Pemerintah Perlu Tetapkan Minyak Jelantah sebagai Komoditi

45 hari lalu

Cegah Potensi Greenflation, Pemerintah Perlu Tetapkan Minyak Jelantah sebagai Komoditi

Ketiadaan aturan soal tata kelola minyak jelantah dinilai berpotensi menyebabkan inflasi akibat transisi ekonomi konvensional ke ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Kebijakan Pemerintah Lebarkan Golongan Tarif

49 hari lalu

PLN Dukung Kebijakan Pemerintah Lebarkan Golongan Tarif

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan pelebaran batas daya pada beberapa golongan (stratifikasi) tarif listrik PT PLN (Persero)

Baca Selengkapnya

Terkini: 10 Tahun Pemerintahan Jokowi Warisan Utang Menggunung, Indef Sebut Kebijakan Ekonomi Trump Bakal Lebih Protektif jika Menang

52 hari lalu

Terkini: 10 Tahun Pemerintahan Jokowi Warisan Utang Menggunung, Indef Sebut Kebijakan Ekonomi Trump Bakal Lebih Protektif jika Menang

Edisi Khusus 10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Warisan Utang Menggunung, Tak Sebanding dengan Pertumbuhan

Baca Selengkapnya

Banyak Risiko Mengintai, Begini Kata Pengamat agar Golden Visa Berjalan Efektif

53 hari lalu

Banyak Risiko Mengintai, Begini Kata Pengamat agar Golden Visa Berjalan Efektif

Peluncuran Golden Visa, kebijakan yang diharapkan dapat menarik investor berinvestasi di Tanah Air, tersebut disebut-sebut mengandung risiko.

Baca Selengkapnya

Pembatasan BBM Bersubsidi, Ditanggapi Jokowi hingga Perlu Sosialisasi

17 Juli 2024

Pembatasan BBM Bersubsidi, Ditanggapi Jokowi hingga Perlu Sosialisasi

Jokowi sempat menanggapi singkat pembatasan BBM bersubsidi. Airlangga Hartarto memandang perlunya sosialisasi supaya tak meleset

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Kebijakan Ekonomi Dalam Negeri Ikut Sumbang Anjloknya Nilai Tukar Rupiah

11 Juli 2024

Ekonom Sebut Kebijakan Ekonomi Dalam Negeri Ikut Sumbang Anjloknya Nilai Tukar Rupiah

Ekonom Universitas Paramadina Handi Risza menyebut faktor terbesar melemahnya nilai tukar rupiah dipicu kebijakan fiskal dan moneter dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan DGI 2024: Kebijakan di Indonesia Cenderung Menghambat Kegiatan Filantropi

20 Juni 2024

Laporan DGI 2024: Kebijakan di Indonesia Cenderung Menghambat Kegiatan Filantropi

Laporan Doing Good Index (DGI) 2024 mengungkapkan kebijakan di Indonesia terkait kegiatan filantropi dan inisiatif sosial masih stagnan dan tak bisa mendorong kemajuannya dalam 6 tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Iuran Tapera Bersifat Wajib, Ini Tanggapan Ombudsman

10 Juni 2024

Iuran Tapera Bersifat Wajib, Ini Tanggapan Ombudsman

Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Yeka Hendra Fatika, mengatakan Iuran Tapera Bersifat Wajib bagi pekerja karena sudah ditetapkan dalam Undang-Undang. Dapat diubah dengan gugatan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Plus-Minus Izin Tambang Menurut Dosen Universitas Muhamadiyah, Menteri ESDM Sebut 6 WIUPK Disiapkan untuk Ormas

9 Juni 2024

Terkini: Plus-Minus Izin Tambang Menurut Dosen Universitas Muhamadiyah, Menteri ESDM Sebut 6 WIUPK Disiapkan untuk Ormas

Kebijakan pemerintah mengizinkan organisasi masyarakat atau ormas keagamaan mengelola tambang menuai polemik.

Baca Selengkapnya