Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

Senin, 5 Februari 2024 07:17 WIB

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menghadiri Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. ANTARA /Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden atau capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyatakan akan menambah dokter di daerah-daerah serta fasilitas di rumah sakitnya. Kekurangan dokter yang dinilainya terjadi saat ini akan diatasi dengan menambah fakultas kedokteran di setiap kampus yang ada di Indonesia.

Prabowo menyatakan janjinya itu dalam Debat Pilpres 2024 yang kelima atau yang terakhir pada Ahad malam, 4 Februari 2024. Dia menanggapi jawaban yang diberikan capres nomor urut 01 Anies Baswedan saat menjawab pertanyaan panelis untuk persoalan di bidang kesehatan.

Pernyataan Prabowo yang menekankan kepada penambahan jumlah dokter dianggap kurang tepat oleh dokter sekaligus epidemiolog Dicky Budiman. Itu dianggap tak mengatasi persoalan kesehatan di Indonesia.

"Menambah jumlah dokter dan fakultas kedokteran saja, kalau insentifnya tidak memadai dan lapangan kerja tak ditambah, ini percuma juga," kata Dicky Budiman, saat dihubungi Minggu malam.

Epidemiolog asal Griffith University Australia ini menilai memperbaiki kualitas kesehatan di Indonesia tidak bisa dilakukan hanya dengan menambah jumlah dokter. "Perlu tindakan yang mendasar," kata dia.

Advertising
Advertising

Visi dan misi di bidang kesehatan dari capres nomor urut 02 itu juga dipandangnya terlalu kuratif (mengobati). Padahal yang lebih dibutuhkan sekarang ini, menurut Dicky, adalah preventif (mencegah).

Secara keseluruhan, Dicky berpendapat bahwa isu kesehatan yang dibahas saat debat capres di Jakarta Convention Center itu belum sepenuhnya menggambarkan secara utuh kebutuhan Indonesia sekarang ini. Dicky bahkan skeptis.

"Karena bagaimana kita mau memberantas stunting dan mencapai Indonesia emas, kalau tidak memahami tantangannya," katanya sambil menambahkan, "Ini yang belum tergambarkan secara utuh, ke depannya bagaimana nih kesehatan kita."

Selain dalam debat, Prabowo juga dalam pemaparan visi-misinya menyatakan bakal mempercepat upaya mengatasi kekurangan dokter di Indonesia. "Kita kekurangan sekitar 140 ribu dokter dan itu akan segera kita atasi dengan cara menambah fakultas kedokteran Indonesia," ujarnya.

Tak hanya itu, Menteri Pertahanan ini juga menyebut bakal membangun 300 fakultas kedokteran, dari jumlah sekarang yang hanya 92. Lalu ia juga menjanjikan bakal membangun rumah sakit yang modern. "Kita akan membangun rumah sakit modern di setiap kabupaten dan kota, dan puskesmas modern di setiap desa di seluruh Indonesia," kata Prabowo.

Pilihan Editor: Cek Visi-Misi Lingkungan Ketiga Capres dengan Rekam Jejak Parpol Pendukung, Ini Hasilnya

Berita terkait

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

51 menit lalu

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

Wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo sudah beberapa kali mencuat. DPA bisa jadi bentuk formal presidential club yang ingin diinisiasi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Pakar memperkirakan Prabowo akan berhati-hati dalam memilih menteri agar tidak ada kesalahan saat bertugas nanti.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

1 jam lalu

Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

Basarah menganggap pernyataan Prabowo itu membuktikan keberhasilan PDIP mengembalikan status, peran, dan nama baik Sukarno.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim Tak Ada Komunikasi yang Mandek dengan PDIP

3 jam lalu

Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim Tak Ada Komunikasi yang Mandek dengan PDIP

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan tidak ada komunikasi yang macet antara Prabowo dengan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

8 jam lalu

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

9 jam lalu

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

10 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

21 jam lalu

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

Pernyataan Prabowo bisa menjadi hambatan psikologi politik yang serius di kemudian hari, untuk menjalin hubungan dengan Megawati.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

22 jam lalu

Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengaku khawatir segala bentuk kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2024 bakal terulang pada Pilkada mendatang.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

22 jam lalu

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

Wacana pembentukan kementerian baru di pemerintahan Prabowo-Gibran menuai kritik karena dianggap boros anggaran.

Baca Selengkapnya