KLHK Abaikan Kota yang Mengalami Kebakaran TPA dari Penghargaan Adipura

Selasa, 6 Februari 2024 19:27 WIB

Foto udara kepulan asap pada lahan terbakar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kawatuna, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 13 Desember 2023. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tidak bakal menilai daerah yang tempat pembuangan akhirnya (TPA) terbakar pada tahun 2023 untuk penghargaan Adipura 2024. KLHK setiap tahunnya memberikan penghargaan Adipura bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan.

Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan terdapat 35 TPA terbakar sepanjang 2023.

"Kami diarahkan Bu Menteri, bahwa TPA yang terbakar tidak ada dinilai Adipura. Tahun lalu ada 35 TPA yang terbakar, tidak akan dinilai. Boro-boro untuk dapat, karena dinilai saja tidak. Itu sudah menjadi komitmen kami," kata Vivien dalam konferensi pers di Kantor KLHK, Selasa, 6 Februari 2024.

Menurut Vivien, seluruh TPA yang sempat terbakar pada tahun 2023 masih menggunakan model open dumping. Hal tersebut juga yang menjadi pertimbangan. Menurut Vivien, TPA yang layak mendapat penghargaan Adipura yang sudah berkonsep Sanitary landfill. "Kalau TPA yang masih open dumping tidak bakal mendapat penilaian Adipura," ucapnya.

Terkait mitigasi pencegahan kebakaran TPA, KLHK telah menerbitkan panduan kepada pemerintah daerah. Vivien menyebutkan bakal ada pengadaan alat pemadaman khusus bagi pengelola TPA.

Advertising
Advertising

"Alat kebakaran TPA itu tidak bisa sembarangan. Seperti kemarin di TPA Rawa Kucing, itu bara apinya di bawah, kalau disemprot dari atas, tidak berpengaruh. Itu harus diaduk-aduk baru disemprot sehingga bisa mati. Kalau peralatan itu tidak murah, butuh dana," ungkapnya.

Vivien mengatakan setiap pemerintah daerah bakal mendapat bantuan dari Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH). Selain pengadaan alat pemadam kebakaran, KLHK juga bakal menjadi TPA sebagai kawasan steril. "Karena selama ini kebakaran terjadi karena ada yag mengambil sampah sambil merokok, itu menjadi penyulut," kata dia.

Aturan pelarangan pengambilan sampah di TPA, kata Vivien, masih dalam penggodokan. Menurut dia, masih banyak pihak dari sektor informal yang masuk ke TPA karena masih banyak sampah plastik yang bernilai ekonomi. "Harusnya sebelum TPA sampah itu sudah terpilah. Di TPA tinggal residu yang tidak punya nilai ekonomi."

Kebakaran di TPA disebabkan pengelolaan sampah yang buruk. Salah satunya pengelolaan sampah yang menggunakan sistem open dumping, sehingga menimbulkan ledakan gas metana.

Mengutip laporan Walhi DKI Jakarta, open dumping merupakan sistem pengelolaan dengan menumpuk sampah hingga menggunung. Sampah yang menumpuk tersebut dibiarkan tanpa penanganan dan penutupan dengan tanah.

Sampah yang menumpuk tersebut jika dibiarkan akan mengalami penguraian atau pembusukan. Sampah seperti kertas, tekstil, sisa makanan, kayu, daun, itu akan menghasilkan gas yang disebut dengan metana (CH4). Gas metana sendiri akan mudah terbakar di musim kemarau yang panas

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gakkum KLHK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi Berupa Sisik Trenggiling di Bukittinggi

1 hari lalu

Gakkum KLHK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi Berupa Sisik Trenggiling di Bukittinggi

Balai Penegakkan Hukum KLHK Wilayah Sumatera menetapkan tiga tersangka kasus perdagangan satwa dilindungi berupa 7,74 kilogram sisik trenggiling.

Baca Selengkapnya

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

2 hari lalu

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

Bank Dunia menggelar Konferensi Lahan 2024 yang mengangkat topik perhutanan sosial sebagai penopang manajemen lahan dan ketahanan iklim.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

3 hari lalu

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.

Baca Selengkapnya

KLHK Tangkap Buron Tersangka Korlap Penambangan Pasir Timah Ilegal di Belitung

3 hari lalu

KLHK Tangkap Buron Tersangka Korlap Penambangan Pasir Timah Ilegal di Belitung

KLHK saat ini memburu 58 buron tersangka pidana lingkungan hidup. Bentuk tim khusus bernama Satgasus Cakra.

Baca Selengkapnya

Satgas Gakkum KLHK Tangkap Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur, Sudah 2 Tahun DPO

4 hari lalu

Satgas Gakkum KLHK Tangkap Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur, Sudah 2 Tahun DPO

KLHK telah menahan tersangka kejahatan lingkungan itu dan menitipkannya di Rutan Kelas I Salemba Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

2.130 Perusahaan Kebun Sawit Ilegal Bakal Dikenai Denda?

5 hari lalu

2.130 Perusahaan Kebun Sawit Ilegal Bakal Dikenai Denda?

Ribuan perusahaan kebun sawit ilegal membabat 3,3 juta hektare hutan. Pengenaan denda disebut tak menghitung kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PSN Dipercepat, KLHK Siap Korbankan 73 Ribu Hektare Kawasan Hutan

5 hari lalu

Jokowi Minta PSN Dipercepat, KLHK Siap Korbankan 73 Ribu Hektare Kawasan Hutan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) siapkan 73 ribu hektar kawasan hutan untuk proyek strategis nasional (PSN). Jokowi minta dipercepat.

Baca Selengkapnya

Di Forum PBB, KLHK Menyampaikan Deforestasi Indonesia Turun Signifikan

9 hari lalu

Di Forum PBB, KLHK Menyampaikan Deforestasi Indonesia Turun Signifikan

Dalam forum PBB di New York, KLHK menyampaikan deforestasi netto Indonesia 2021-2022 sebesar 104 ribu ha, turun dari 113,5 ribu ha pada 2020-2021.

Baca Selengkapnya

Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

16 hari lalu

Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

Seekor orangutan di Suaq Belimbing, Aceh Selatan, menarik perhatian peneliti karena bisa mengobati sendiri luka di mukanya dengan daun akar kuning

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

23 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya