Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Kamis, 8 Februari 2024 20:12 WIB

Papan reklame digital menunjukkan suhu 115 derajat Fahrenheit atau sekitar 46 derajat Celcius, di pusat kota Phoenix, Arizona, AS, 17 Juli 2023. Panas ekstrem yang menghanguskan Phoenix mencetak rekor pada 18 Juli 2023, hari ke-19 berturut-turut dengan suhu mencapai setidaknya 110 derajat Fahrenheit (43 Celsius) di musim panas yang menyengat di sebagian besar dunia. Rob Schumacher/USA Today Network via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan Uni Eropa menilai Januari 2024 sebagai bulan terpanas dibanding Januari pada tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan suhu panas ini dipicu oleh perubahan iklim, perilaku manusia, dan fenomena El Nino yang menghangatkan permukaan air laut di bagian timur Samudera Pasifik.

Pernyataan ini disampaikan oleh Copernicus Climate Change Service atau C3S Uni Eropa, pada Kamis 8 Februari 2024. Ilmuwannya menyatakan bahwa suhu maksimum pada Januari 2024 adalah yang paling tinggi dalam catatan global sejak 1850.

Wakil Direktur C3S, Samanta Burgess, mengatakan, rekor suhu terpanas Januari 2024 juga menambah periode peningkatan suhu lebih dari 1,5 derajat Celsius dibandingkan suhu global periode pra-industri. Cara terbaik menangkal peningkatan itu dengan mengurangi emisi gas rumah kaca secara tepat.

"Setiap bulan sejak Juni 2023 merupakan bulan terpanas di dunia, dibanding dengan bulan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya," kata Burgess.

Ia turut membahas kalau ilmuwan Amerika Serikat memprediksi 2024 akan lebih panas dibandingkan tahun sebelumnya. Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Advertising
Advertising

Bahkan, kata Burgess, masuknya periode La Nina yang mendinginkan permukaan air laut di bagian timur Samudera Pasifik tidak mempunyai pengaruh cukup untuk mengatasi masalah ini.

Kondisi peningkatan suhu ini juga dinilai oleh para ilmuwan bisa membatalkan target dari Perjanjian Paris 2015, untuk mencegah pemanasan global melebihi 1,5 derajat Celsius. Pemerintahan negara-negara di dunia diharapkan bisa bertindak cepat untuk mengurangi emisi CO2 guna membatasi suhu panas terus meningkat.

"Sebab peningkatan suhu itu berimbas kepada banyak aspek, semisal kekeringan dan naiknya permukaan air laut serta kemungkinan bencana lainnya."

REUTERS

Pilihan Editor: Aplikasi Saran Sebelum Mencoblos Ini Telah Digunakan Ratusan Ribu Orang

Berita terkait

Rekor Suhu Udara Terpanas Berlanjut di April 2024, Ini Datanya

1 hari lalu

Rekor Suhu Udara Terpanas Berlanjut di April 2024, Ini Datanya

Suhu udara di permukaan Bumi sepanjang April 2024 mematahkan rekor sebelumnya yang tercipta pada 2016. Sama-sama diwarnai El Nino kuat.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

3 hari lalu

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

Suhu panas yang melanda Indonesia diperkirakan terjadi hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

4 hari lalu

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

Cuaca panas belakangan ini di satu sisi dapat meningkatkan rendemen padi, tapi di sisi lain berpotensi membuat gagal tanam dan gagal panen.

Baca Selengkapnya

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

4 hari lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

4 hari lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

5 hari lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

6 hari lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

6 hari lalu

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Tips Cegah Heat Stroke akibat Cuaca Panas dari Kemenkes

6 hari lalu

Tips Cegah Heat Stroke akibat Cuaca Panas dari Kemenkes

Masyarakat perlu mewaspadai serangan panas atau heat stroke akibat cuaca panas. Ini yang perlu dilakukan menurut Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

7 hari lalu

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

Bukan hanya masyarakat biasa, cuaca panas juga berpotensi menghambat tenaga medis memberikan layanan kesehatan pada masyarakat.

Baca Selengkapnya