Perayaan Tahun Baru Imlek 2024: Waspada Cuaca Ekstrem di Indonesia dan Tiongkok

Sabtu, 10 Februari 2024 19:31 WIB

Pengendara mendorong motornya yang mogok seusai menerjang banjir yang menggenangi jalur utama jalan Semarang-Purwodadi di Kecamatan Gubug Grobogan, Jawa Tengah, Selasa, 6 Februari 2024. Banjir karena intensitas hujan deras pada Senin (5/2) sore hingga Selasa (6/2) dini hari tersebut menyebabkan meluapnya Sungai Tuntang serta jebolnya beberapa tanggul sungai sehingga jalur utama jalan Semarang-Purwodadi lumpuh, sementara itu TNI-POLRI bersama BPBD dibantu relawan mengalihkan arus lalu lintas ke sejumlah titik jalan alternatif. ANTARA FOTO/Aji Styawan

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun Baru Imlek 2024, yang jatuh pada 10 Februari, dirayakan dengan antusiasme tinggi oleh komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Tahun ini, tahun naga kayu, dipercaya membawa simbol kekuatan, kemakmuran, keberuntungan, kehormatan, dan kesuksesan.

Menurut Pembina Vihara Tanda Bakti, Tan Tjong Boe, tahun ini menjadi momentum perubahan baru yang penuh potensi dan peluang bagi banyak orang.

“Tahun Naga Kayu 2024 menjadi tahun perubahan baru yang penuh potensi dan peluang,” kata Pembina Vihara Tanda Bakti, Tan Tjong Boe, pada 30 Januari 2024, seperti dilansir jabarprov.go.id.

Namun, perayaan Imlek di Indonesia sering kali diiringi oleh hujan deras, yang beberapa orang percaya sebagai tanda akan datangnya rezeki yang melimpah.

Menurut penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena ini dapat dijelaskan secara ilmiah. Imlek selalu jatuh pada periode akhir Januari hingga awal Februari, yang bertepatan dengan puncak musim hujan di Indonesia.

Advertising
Advertising

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ramlan, menjelaskan bahwa intensitas hujan tinggi selama periode ini merupakan hal yang wajar.

“Itu waktu musim hujan di wilayah Indonesia sejak Desember sampai Februari,” ujar Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ramlan, pada 5 Februari 2018.

Pada Februari 2024, intensitas hujan memang berada di puncaknya, seperti yang diperkirakan oleh BMKG. Masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua, mengalami hujan yang berpotensi ekstrem, seperti hujan lebat disertai kilat atau petir, dan bahkan hujan es.

Dengan demikian, fenomena hujan saat perayaan Imlek tidak hanya menjadi bagian dari tradisi dan keyakinan masyarakat, tetapi juga dapat dijelaskan melalui ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang cuaca. Sebagai bagian dari perayaan budaya yang kaya, perayaan Tahun Baru Imlek terus memberikan pengalaman yang unik dan berharga bagi masyarakat Indonesia.

Indonesia hujan lebat, Tiongkok alami badai salju

Dikutip dari CNN Travel, salju dan hujan lebat diprediksi akan melanda Tiongkok bagian tengah dan timur selama hari-hari menjelang Imlek. Hal ini tentunya akan mengancam rencana perjalanan ratusan juta pekerja Tiongkok yang akan pulang kampung untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Para peramal cuaca memperingatkan bahwa cuaca musim dingin ekstrem dapat menyebabkan gangguan massal, dengan penyiar negara CCTV memperkirakan bahwa, tahun ini di Tiongkok, merupakan tahun dengan "cuaca paling kompleks" sejak awal 2008, ketika salju lebat mempengaruhi lebih dari 67 juta orang.

Namun, Xu Jun, kepala peramal dari Observatorium Meteorologi Pusat, mengatakan kepada CCTV bahwa curah salju yang diprediksi tidak akan seberat atau sebesar yang dialami sekitar musim liburan 16 tahun yang lalu.

Setidaknya 10 provinsi - termasuk Hebei, Henan, Shandong, Liaoning, dan Hubei - diperkirakan akan mengalami badai salju hingga awal minggu depan, hanya beberapa hari sebelum Tahun Baru

Selain itu, setidaknya lima provinsi, termasuk Henan, Hubei, dan Anhui, akan terkena hujan es, yang kemungkinan akan mempersulit perjalanan. Fenomena cuaca ini mengacu pada tetesan hujan yang membeku menjadi tetesan es saat kontak dengan permukaan setelah jatuh ke tanah, yang dapat merusak kabel listrik dan membuat jalan licin, Administrasi Meteorologi Tiongkok memperingatkan dalam pos Weibo, mendesak pengemudi untuk melambat.

Xu, dari Observatorium Meteorologi Pusat, mengatakan kepada CCTV bahwa hujan es dapat mempengaruhi banyak provinsi di wilayah seluas 43.000 kilometer persegi (16.600 mil persegi).

Badai salju melanda banyak bagian Tiongkok pada awal 2008, merusak jalur listrik dan memblokir jalan raya serta jalur kereta api, menyebabkan ratusan ribu pelancong terjebak. Setidaknya 24 orang tewas sementara 827.000 orang dievakuasi di 14 provinsi.

Tiongkok, seperti banyak bagian dunia lainnya, telah dilanda cuaca ekstrem dalam beberapa tahun terakhir. Suhu terendahnya pernah tercatat pada Januari lalu, ketika kota Jintao di provinsi Heilongjiang timur laut turun hingga -53° C. Musim panas lalu, Tiongkok mencatat tahun terpanas dalam sejarahnya dan juga dilanda oleh curah hujan terberat dalam beberapa dekade, menyebabkan banjir dan kerugian miliaran dolar.

MICHELLE GABRIELA | RACHEL FARAHDIBA REGAR

Pilihan Editor: Alasan Selalu Turun Hujan Sambut Tahun Baru Imlek

Berita terkait

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

13 jam lalu

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

Suhu panas yang melanda Indonesia diperkirakan terjadi hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

14 jam lalu

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa darat menggetarkan wilayah Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis siang, 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sebagian Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Badai

20 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sebagian Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Badai

Potensi hujan badai di sejumlah wilayah Indonesia akibat keberadaan tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon tropis 91P.

Baca Selengkapnya

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

20 jam lalu

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

Hujan lebat disertai petir dan angin kecang telah mempersulit upaya penyelamatan korban banjir di selatan Brasil. Korban tewas tercatat 100 orang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

21 jam lalu

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Kamis pagi ini, 9 Mei 2024, dimulai dari artikel prakiraan cuaca BMKG kemarin.

Baca Selengkapnya

BMKG: Pulau Jawa Nihil Potensi Cuaca Hujan Lebat Hari Ini

21 jam lalu

BMKG: Pulau Jawa Nihil Potensi Cuaca Hujan Lebat Hari Ini

Tak banyak faktor yang mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

23 jam lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

Setelah absen beberapa lama, peringatan dini cuaca kembali diberikan BMKG untuk Jakarta pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

1 hari lalu

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

BMKG ingatkan masyarakat NTT soal potensi kebakaran lahan akibat angin kencang yang bersifat kering hingga 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

1 hari lalu

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

BMKG mengingatkan dunia pelayaran, termasuk pengelola kapal nelayan dan kapal ferry, untuk memperhatikan peringatan dini gelombang 2,5 meter.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

1 hari lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya