Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Selalu Turun Hujan Sambut Tahun Baru Imlek

image-gnews
Ilustrasi Imlek 2024 Tahun Naga Kayu. Freepik.com
Ilustrasi Imlek 2024 Tahun Naga Kayu. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 2024, Tahun Baru Imlek akan jatuh pada 10 Februari dengan shio Naga Kayu yang melambangkan kekuatan, kemakmuran, keberuntungan, kehormatan, dan kesuksesan. Shio ini membawa peluang kepemimpinan dan refleksi diri.

Naga dilambangkan sebagai antisipasi periode yang membawa prestasi besar dan kesempatan pertumbuhan pribadi signifikan. Sementara itu, kayu melambangkan pertumbuhan, kelenturan, dan kepedulian terhadap benda di alam. 

“Tahun Naga Kayu 2024 menjadi tahun perubahan baru yang penuh potensi dan peluang,” ungkap Pembina Vihara Tanda Bakti, Tan Tjong Boe, pada 30 Januari 2024, seperti dilansir jabarprov.go.id.  

Meskipun telah dilanda pandemi Covid-19 pada tahun sebelumnya, tetapi pada 2024 akan menjadi lebih ambisius dan berenergi positif. Berbagai unsur naga mulai dari api hingga kayu memiliki ciri khas yang unik. Unsur ini berkaitan satu sama lain sehingga saling mendukung. 

Di Indonesia, perayaan Imlek selalu dihubungkan dengan curah hujan dengan intensitas tinggi. Bahkan, hujan juga kerap disertai badai ketika Imlek. Sebagian orang menganggap bahwa hujan yang turun ketika Imlek menjadi tanda akan datang banyak rezeki. Namun, terdapat alasan ilmiah terkait turunnya hujan ketika Imlek. 

Menurut bandung.go.id, jika mengambil dari penjelasan ilmiah, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Imlek memang selalu jatuh antara akhir Januari dan awal Februari. Pada waktu tersebut, Indonesia sedang bertepatan dengan puncak musim hujan dan curah hujan yang tinggi.

“Itu waktu musim hujan di wilayah Indonesia sejak Desember sampai Februari,” jelas Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ramlan, pada 5 Februari 2018.

Lebih lanjut, Ramlan mengungkapkan, Imlek bisa saja dirayakan ketika tidak hujan. Namun, perayaan tersebut bisa terwujud, jika waktu perayaan Imlek jatuh pada Juni atau Juli. Sebab, pada waktu tersebut, Indonesia sedang mengalami musim kemarau. Akibatnya, hujan dengan intensitas tinggi tidak sering terjadi.

“Kalau Imleknya setiap tahun bergeser, seperti pada hari raya Idul Fitri, jadi tidak selalu bulan Februari,” katanya.  

Pada beberapa tahun sebelumnya, memasuki Februari musim hujan semakin berkurang di berbagai daerah. Namun, tetap saja masih ada potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa daerah. Bahkan, hujan kerap disertai badai yang turun pada Februari ketika perayaan Imlek. 

Namun, pada Februari 2024, intensitas hujan sedang berada di puncaknya. BMKG pun mengimbau masyarakat terkait terhadap potensi cuaca ekstrem meliputi puting beliung, hujan lebat disertai kilat atau petir, dan hujan es.

Berdasarkan laman bmkg, pada 3-5 Februari 2024, hujan menuju Tahun Baru Imlek terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

RACHEL FARAHDIBA R | ANWAR SISWADI
Pilihan editor: 5 Tradisi yang Dilakukan Menjelang Tahun Baru Imlek

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

2 jam lalu

Prajurit Tiongkok menghadiri latihan pengendalian massa di Shenzhen Bay Sports Center di Shenzhen, Cina, Jumat, 16 Agustus 2019. Latihan ini digelar di sebuah stadion yang terletak di seberang perairan Hong Kong dan dekat jembatan yang melintasi perbatasan.  REUTERS/Thomas Peter
Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

Seorang siswa Jepang berusia 10 tahun meninggal satu hari setelah ditikam di dekat sekolahnya di China selatan


Gempa M5,6 Kejutkan Warga Pantai Morotai, BMKG Sebut Akibat Pergerakan Lempeng Laut Pasifik

4 jam lalu

BMKG mencatat gempa berkekuatan M5,6 di lepas pantau Morotai pada Kamis, 19 September 2024 (Dok. BMKG)
Gempa M5,6 Kejutkan Warga Pantai Morotai, BMKG Sebut Akibat Pergerakan Lempeng Laut Pasifik

BMKG mendeteksi gempa berkekuatan M5,6 pada Kamis siang, 19 September 2024. Sempat ada satu lindu susulan, namun dipastikan nihil tsunami.


BMKG Perkirakan Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari

9 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Perkirakan Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu mengalami cuaca berawan, begitu pula pada siang dan malam hari.


Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang 4 Meter

11 jam lalu

Bibit Siklon Tropis 98W (BMKG)
Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang 4 Meter

Dalam 12-24 jam ke depan bibit Siklon Tropis 98W berpeluang tinggi menjadi siklon tropis dan bergerak ke arah barat.


Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

12 jam lalu

Sejumlah bangunan roboh saat gempa magnitudo 5.0 mengguncang Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer ini terjadi akibat adanya aktivitas sesar Garut Selatan. TEMPO/Prima Mulia
Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

Hingga Rabu sore pukul 15.35 WIB, gempa susulan sudah terjadi sebanyak 24 kali.


Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

14 jam lalu

Seorang korban dibawa dengan tandu di luar American University of Beirut Medical Center (AUBMC) setelah pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Sebanyak sembilan orang, termasuk seorang anak, tewas setelah pager genggam atau penyeranta yang digunakan oleh anggota kelompok bersenjata Hezbollah untuk berkomunikasi meledak di Lebanon. REUTERS/Mohamed Azakir
Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

Topik tentang dosen ITB Adi Indrayanto sangsi baterai sebagai penyebab ledakan massal pager di Lebanon menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

1 hari lalu

Mariah Carey saat liburan ke Tembok Besar Cina pada 14 September 2024. (Instagram/@mariahcarey)
Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

Dikenal sebagai salah satu keajaiban dunia, Tembok Besar Cina diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.


Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

1 hari lalu

Sejumlah bangunan roboh saat gempa magnitudo 5.0 mengguncang Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer ini terjadi akibat adanya aktivitas sesar Garut Selatan. TEMPO/Prima Mulia
Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

BMKG mencatat tiga gempa masih bisa dirasakan di wilayah Kabupaten Bandung dan Garut pasca-gempa M4,9 pada pukul 09.41 WIB.


Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

1 hari lalu

Bangunan roboh di Kabupaten Bandung pasca gempa bermagnitudo 4,9 dari pergerakan Sesar Garsela, Rabu 18 September 2024. (TEMPO/Prima Mulia)
Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

Gempa membuat sebagian besar masyarakat panik lantaran guncangannya dirasakan cukup kuat dalam durasi 3-5 detik.


Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

1 hari lalu

Peta pusat gempa dengan kekuatan magnitudo 5.0 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (18/9/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)
Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

Berdasarkan lokasi pusat gempa, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, kejadian gempa diakibatkan oleh aktivitas sesar